Tadi Taehyung nelpon, katanya ada berkas penting yang ketinggalan. Jadi, ada orang kantor yang mau datang buat ngambil berkas itu. Jadinya gue di sini sedang menunggu orang kantor dengan satu map digenggaman. Cia.
Tapi jangan bilang-bilang Taehyung ya, kalau nanti gue ikut biar kejut--
Oh iya gue lupa, kalian kan gak bisa ketemu Taehyung, bahkan Taehyung tau kalian hidup aja enggak.
EAAAKK BAPER.
Udah-udah ah, gak jelas juga gue lama-lama.
Jadi, gak lama ada yang mencetak bel. Gue pun keluar dengan membawa map tadi.
"Permisi Bu Jennie, say--"
"Iya saya tau, ya udah ayok." potong gue dan langsung masuk mobil bagian penumpang.
Cowok tadi bingung, dia masuk ke mobil bagian pengemudi. "Maaf, Bu?"
"Saya mau ikut kamu ke kantor, ini mapnya ada di tangan saya. Tenang aja, biar saya yang ngasih nanti."
Gimana? Udah pantas jadi istri CEO belum?
"Baik, Bu."
Jawab cowok itu singkat dan langsung ngejalanin mobil.
Setelah sekitar 20 menit perjalanan, kami sampai.
"Mari Bu, saya antar ke ruangan Pak Taehyung." ucap cowok tadi saat bukain gue pintu.
Gue senyum dan ikut cowok ini masuk ke dalam. Di dalam gue disapa para karyawan-karyawan, gue cuma menanggapi senyum seperlunya aja. Gak sedikit juga yang salfok sama perut gue.
"Ini ruangannya, Bu. Saya harus kembali bekerja. Permisi, Bu."
"Terima kasih."
Setelah kepergian cowok tadi, gue masuk ke dalam ruangan Taehyung.
"Hai say--"
"Jadi kapan kakak mau menceraikan Kak Jennie?"
Other side
"Kakak yakin mau cerai? Di saat Kak Jennie hamil?" tanya Nabilla tak habis pikir.
"Kakak harus ngelakuin itu. Jennie bisa bahagia sama laki-laki lain, kakak gak bisa terus maksain diri. Kakak harus tenang dan menetap disana. Kamu harus bantu Kakak." ucap Taehyung terdengar seperti menenangkan diri sendiri.
"Apa yang harus Nabilla bantu?"
"Jaga papa mama dan kasih video ini untuk mereka." ucap Taehyung sembari matanya menatap kakinya sendiri.
"Kalau ini yang terbaik, Nabilla bakal bantu Kakak. Jadi kapan kakak mau menceraikan Kak Jennie?"
"Cerai?"
"Jennie? Sejak kapan kamu di sini?" tanya Taehyung panik.
"Aku tanya, kenapa kamu mau cerai? Aku punya salah? Sebesar apa? Kenapa kamu gak bilang langsung sama aku? Omongin baik-baik dulu. Apa bagi kamu hubungan kita emang semain-main itu?" tanya Jennie mulai tak terkendali.
"Kamu ngapain ke sini? Kita bisa omongin ini di rumah. Kamu sudah hamil cukup besar, kamu harus istirahat." ucap Taehyung mulai mendekati Jennie.
"Masih peduli? Kalau peduli, kenapa justru kamu mau cerai? Sesulit itu ngejelasin?" Jennie berteriak memukul lengan Taehyung.
"Nabilla, panggil sek--''
"Iya kak, Billa ngerti." potong Billa dengan mata memerah. Ia berjalan menuju sekretaris Taehyung.
"Ayo pulang." ucap Taehyung merangkul Jennie.
"Berengsek." ucap Jennie memberontak.
"Jennie, Don't be childish. Ayo pulang, kita omongin di rumah."
TBC
"Baru balik udah kasih konflik. Chapter pendek banget pula."
Hehehe.
Don't be childish, guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin x KTH [Completed]
Fiksi Penggemar[12/2/2019 - 24 IN KPOP] [26/2/2019 - 3 IN TAENNIE] [3/1/2019 - 5 IN ARMY] [15/12/2018 - 1 IN BLINK] [4/1/2018 - 28 IN FANFICTION] [6/12/2017 - 50 IN FANFICTION] Dijodohin sama guru ngeselin kayak dia? Bunuh diri gue! -Jennie Saya nggak mau mengecew...