Gue lagi di kantin bareng Lisa, Rose, Jisoo. Kita makan memang nggak bisa diem. Pasti ada yang kita omongin.
Entah adek kelas yang chili, seangkatan gue yang demen mojok, ibu kantin yang semok, guru yang killer, sampai semut yang lewat aja bisa kita omongin.
Di antara kita berempat cuman gue yang nggak jomblo. Mereka mah bukan nggak laku. Banyak banget yang ngajak mereka pacaran, tapi mereka punya orang yang disuka masing-masing.
Kayak Jisoo yang demen adek kelas, Kim Mingyu.
Rose dan Lisa yang demen guru, Pak Taehyung.
Ingat mereka yang demen sama Pak Taehyung bikin gue makin merasa nggak enak.
"Hai ciwi-ciwi jones!" teriak Baekhyun yang tiba-tiba nongol.
"Gue nggak jones ya, Baek!" balas gue.
"Tau saya tau." Timpal Jimin.
"Biarin kita jomblo! Daripada lu masih belum move on dari Kak Taeyeon!" balas Lisa yang membuat Baekhyun mencebikkan bibirnya.
Baekhyun duduk di sebelah gue dan ngerebut jus alpukat punya Rose.
"Beli sendiri ngapa, Baek!"omel Rose merebut kembali minumannya.
"Pelit amat, si!"
"Beli sendiri sana Baek, nih pake duit gue, beliin yang lain sekalian" ucap Suho, dia emang yang paling kaya di antara kita. Enak sih temenan sama dia, kalo kita lagi jalan, dia yang bayarin.
Baekhyun berdiri dan langsung mesan makanan.
"Wess, gue titip bakso, Baek!" teriak Jimin.
Jimin ngambil tempat duduk di sebelah Rose, sedangkan Suho disebelanya.
"Chanyeol mana?" tanya gue.
"Dia bilang dia nyusul, dia ada urusan OSIS." jawab Suho.
"Anak OSIS mah beda." jawab Jisoo.
"Ho, lu kagak ikut? Lu kan OSIS juga ho." tanya Lisa.
"Dia mah bukan OSIS, tapi Ossas." jawab Jimin.
"Receh!" Suho meneloyor kepala Jimin.
"Hey yo what's up gengs?!" Chanyeol datang langsung duduk disebelah gue.
"Paan sih nggak danta!" Jawab Lisa.
"Santai bosku, kenapa sensi lu? Sedih mikirin Pak Taehyung yang gak peka-peka?" jawab Chanyeol.
Gue keselek ngedenger Chanyeol nyebut nama itu manusia.
"Makan pelan-pelan dong, sayang, keselek kan." Chanyeol mengusap-ngusap punggung gue.
"Kok panas, ya?"-Suho
"Balik yuk balik."-Rose
"Kuyy."-Jimin.
Mereka pun berdiri mau balik.
"Baekhyun kembal--WOY KALIAN TEH MAU KAMANA?! JIMIN INI BAKSO LU"
"Nggak jadi, Baek. Makan aja."
Gue sama Chanyeol cuman ketawa-ketawa aja. Sedangkan Baekhyun lagi ngomel-ngomel nggak jelas.
>>>>>>>>>>
Gue lagi duduk di deket ruang guru, nunggu Pak Taehyung.
Iya gue disuruh nyokap gue buat balik sama Pak Taehyung. Katanya kita mau cari cincin.
"Ayok." tiba-tiba Taehyung datang, langsung ninggalin gue gitu aja.
"Ck, sudah ditungguin lama-lama, datang cuman ngomong gitu doang lagi, dasar nanusia nggak punya perasaan." gumam gue.
"Saya masih bisa dengar." jawab Taehyung yang buat gue kicep.
>>>>>>>>>
Gue sama Taehyung masuk ke toko perhiasan.
"Silahkan masuk Bu, Pak." gue cuman balas senyum. Enak aja gue bukan ibu-ibu ya!
Nggak liat apa muka gue yg unyu-unyu ini. Tau gitu gue nggak ganti baju tadi. Biar dia tau gue masih anak sekolahan.
Gue ngeliat Taehyung yang lagi nahan ketawa. Rasanya pengen gue ceburin ke Sungai Mahakam.
Gue sama dia pun milih cincin. Sempat debat sih, soalnya perbedaan selera kita. Tapi yaa.. Akhirnya gue yang ngalah. Lagian belinya juga pake uang dia.
Kita udah keluar dari toko perhiasan itu.
"Pak." tegur gue.
"Jangan panggil saya Bapak." ucap Taehyung gak terima.
"Kan Bapak guru saya."
"Tapi ini di luar."
"Ohh terus saya harus manggil apa? Om?" tanya gue. Taehyung keliatan kayak nggak percaya gitu.
"Terserah kamu asal jangan om."
Lah gue harus manggil apa dong?!
"Hmm, ya udah, M-mas," sebenarnya gue geli sih.
"Aneh," katanya lagi.
Ya Allah, terus gue harus manggil apa dong?!
"Panggil Tae aja." ucapnya lagi.
"Tae? Saya nggak sopan dong kalau gitu."
"Kan kamu emang nggak sopan."
Anji--astaghfirullah sabar Jennie sabar.
"Ck, terserah lo aja lah."
Taehyung diam aja. Belum nikah aja gini. Apalagi nanti kalau udah serumah, bisa gila gue.
Btw, tadi gue manggil dia karna laper. Gue laper banget ini. Nggak peduli dengan harga diri. Karena perut gue lebih penting sekarang.
"Pa--Tae" panggil gue.
"Hm?" Taehyung cuman berdehem sebagai jawaban.
"Makan, yuk. Gue laper." nggak peduli ah, kalau diluar pake gue lo aja.
"Lo lapar?" Baru kali ini gue denger Taehyung manggil orang paka 'Lo'. Biasanya kan 'kamu' atau 'anda'.
"Iyaaaa!" jawab gue kesel.
"Ya udah makan." sumpah ni orang ngeselin banget sih.
"Ya udah ayo." gue harus sabar.
"Saya nggak laper, kamu aja yang makan." balik saya kamu lagi.
"Maksudnya gue sendirian gitu? Terus lo pulang duluan?!"
"Enggak, saya cuma temani kamu makan, dan bayarin kamu makan nggak ikut makan."
"Ck, Ya udahlah terserah." yang penting gue makan. Lumayan juga gratis. Hehe.
TBC
bwabwabwabwa.
Jdjvdudbdjxnsvdjdnd.
Mabok Love Yourself.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin x KTH [Completed]
Fanfiction[12/2/2019 - 24 IN KPOP] [26/2/2019 - 3 IN TAENNIE] [3/1/2019 - 5 IN ARMY] [15/12/2018 - 1 IN BLINK] [4/1/2018 - 28 IN FANFICTION] [6/12/2017 - 50 IN FANFICTION] Dijodohin sama guru ngeselin kayak dia? Bunuh diri gue! -Jennie Saya nggak mau mengecew...