62. Menghilang

11.9K 1K 105
                                    

Sampai di rumah, Jennie dan Taehyung duduk di kamar. Jennie diam menunggu apa yang akan dijelaskan oleh Taehyung.

"Kita memang harus cerai, Jennie. Aku capek, aku capek sama kamu. Lagian, dari awal kita memang cuma dijodohin 'kan? Sudahlah. Aku akan pergi jauh, aku akan menikah dengan perempuan lain. Dan kamu seharusnya juga. Hak asuh anak, akan aku serahkan ke kamu. Besok ayo kita urus perceraian kita." ucap Taehyung panjang dan juga dingin.

Saat mengucapkannya ia tak memandang Jennie, ia menatap kearah foto USG bayinya yang berada di meja make-up milik Jennie.

Jennie berdiri, ia menghampiri Taehyung lalu menamparnya. Taehyung diam, ia mengerti itu. Dan tujuannya pun memang begitu, ia ingin membuat Jennie marah.

"Berengsek. Kalau kamu gak cinta sama aku, kenapa kamu buat aku berharap? Kenapa kamu sudah mau nemanin aku beberapa tahun ini? Kenapa kamu menanam anak di rahimku? Apa kamu lupa kalau kau itu dulu seorang guru? tingkah lakumu sama seperti bajingan." ucap Jennie tak tahan.

Ia mengepal tangannya keras. Ia menyorotkan pandangan marah, kecewa, serta sedih. Dadanya berkecamuk ingin berteriak.

"Terpaksa, semua aku lakuin terpaksa. Aku nggak tega meninggalkanmu di saat kamu sakit parah, aku hanya ingin menyenangkan orang tuaku. Terserah ku saja menganggapku apa." jawab Taehyung dengan santainya.

Seolah perempuan di depannya adalah perempuan berhati baja. Seolah perempuan di depannya hanyalah seorang yang tidak pernah ia sayangi. Seolah perempuan di depannya bukanlah istrinya.

Jennie tak kuasa menahan tangisnya. Ia memukul dada Taehyung dengan keras secara berulang kali. Ia membencinya, ia membenci ayah dari anak yang tengah ia kandung. Ia membenci suaminya yang telah bersamanya selama bertahun-tahun.

Ia tak sadarkan diri. Ia pingsan, pingsan di pelukan seseorang yang akan menjadi mantan suaminya.

-

Rumah Sakit

"Tidak terjadi apa-apa pada bayinya. Tetapi seperti ada satu hal yang sangat berat telah dialaminya. Ada apa?" sang dokter berbicara.

"Syukurlah, Dok." ucap Taehyung tak mempedulikan pertanyaan sang dokter.

Taehyung keluar dari ruangan Dokter. Ia terduduk di kursi tunggu. Ia ingin masuk ke ruangan istrinya, tetapi dia tak melakukannya.

"Taehyung."

"Papa?" tanya Taehyung melihat Ayahnya ikut duduk di sebelahnya.

"Kamu kenapa? Gak masuk? Ada mama sama mertua kamu juga tuh di dalam." tanyanya.

"Gak papa, Pa. Taehyung cuma mau duduk aja sebentar." jawab Taehyung santai.

Ayahnya hanya mengangguk. "Ya udah, Papa masuk ya."

Taehyung berpikir sejenak, ia berpikir apakah ini waktu yang tepat? "Pa, tunggu. Taehyung ikut." ucapnya.

Ia berjalan bersama memasuki ruangan Jennie. Di dalam ruangan terdapat Jisoo juga.

Setelah kurang lebih 10 menit berpikir, Taehyung memberanikan diri untuk berbicara.

"Jennie pingsan gara-gara Taehyung." ucapnya.

Semua orang di dalam ruangan sontak saja melihat kearahnya.

"Maksud kamu?" tanya Ibu Taehyung.

"Jennie pingsan waktu ngebicarain perceraian kita."

"APA?!" kaget semua orang.

"Taehyung menceraikan Jennie. Taehyung mau pergi jauh, sama perempuan lain. Besok Taehyung datang ke KUA bu--"

Bugh!

Belum Taehyung selesai berbicara, Ayahnya telah melayangkan pukulan ke wajahnya.

"Cowok macam apa kamu? Bisa-bisanya kamu ngelakuin ini!" geram Ayahnya memukul anaknya lagi.

Bugh!

"Pa!" teriak ibu Taehyung menahan tangan suaminya.

"Dia pantas menerimanya!" pukul Ayah Taehyung sekali lagi.

Bugh!

Taehyung tersungkur ke lantai. Darah segar mengalir di ujung bibirnya.

Jisoo, Ayah serta Ibu Jennie menyaksikannya secara langsung. Mereka semua merasa marah mendengar pengakuan Taehyung.

"Tidak perlu dipukul, aku justru berterima kasih padamu. Terima kasih telah memberi tahu kami sifatmu yang sebenarnya. Aku tidak akan membiarkan anakku membangun rumah tangga bersama laki-laki sepertimu. Baik, besok kita urus perceraian kalian." ucap Ayah Jennie kecewa.

>>>>>>

Tiga bulan berlalu

"Ngapain lagi kamu ke sini? Kita udah cerai." ucap Jennie pada mantan suaminya, Taehyung.

"Cuma mau liat putraku. Di mana dia?" alih Taehyung.

"Putramu? Maksudmu anak yang udah kamu tinggal? Anak yang waktu lahir gak ditemani Ayahnya?" timpal ibu Jennie.

Beberapa bulan lalu, Jennie melahirkan. Ia melahirkan seorang putra saat Taehyung entah ada di mana. Jennie melahirkan hanya ditemani orang tuanya, orang tua Taehyung, serta sahabat-sahabatnya.

"Biarkan saya liat anak saya walau hanya sebentar." mohon Taehyung.

"Oke, kamu saya bolehin gendong dia. Sekali ini aja." ucap Jennie menyerahkan putranya pada Taehyung.

Taehyung menerima putranya. Ia menciumnya, tanpa sadar air matanya menetes. Ia merasakan kebahagiaan saat menyentuh putranya, darah dagingnya.

"Kelamaan." tegur Jennie.

Taehyung tersenyum, ia memandang anaknya sebelum akhirnya menyerahkannya pada Jennie.

"Terima kas--"

"Sudah sana pergi. Ngapain lagi?" usir Ibu Jennie.

"Baiklah, saya titip anak saya." ucap Taehyung lalu pergi meninggalkan rumah itu.

Ia tidak seberengsek itu, ia tetap memberikan anaknya uang setiap bulan. Ia tetap menjalankan kewajiban sebagai seorang Ayah, walau uang itu sama sekali tidak pernah disentuh oleh Jennie.

Selama beberapa bulan lalu, tidak ada yang mengetahui keberadaanya. Ia menghilang begitu saja saat perceraiannya dengan Jennie selesai.

Hubungannya dengan keluarganya baik-baik saja. Orang tuanya mengetahui apa alasan dari Taehyung. Walau sempat ada perselisihan yang sangat panjang, tetapi mereka akhirnya berbaikan.

Hubungan orang tua Jennie dengan orang tua Taehyung juga baik-baik saja. Orang tua Jennie membenci Taehyung, bukan orang tuanya.

Taehyung hanya kembali selama beberapa hari, setelahnya ia akan kembali lagi ketempat ia tinggal selama beberapa bulan ini.

Berita perceraian mereka pun telah menyebar, mungkin semua alumni SMA dulu telah mengetahuinya. Banyak yang menyayangkan dan penasaran mengapa mereka bercerai.

Tetapi, tidak ada yang tau. Hanya orang terdekat mereka sajalah yang mengetahuinya.

"Jika jodoh, tidak akan ke
mana. Aku dan kamu mungkin tak berjodoh, aku mengerti itu. Tenang saja, aku akan bahagia tanpamu."
-Kim Jennie.

"Kita tak berjodoh. Aku harus pergi, bahagia saja dengan yang lain. Aku bahagia tanpamu."
-Kim Taehyung.

TBC

Jangan pikir aku tega mereka cerai, aku nangis loh buatnya:(

Jangan marah-marah dulu, masih TBC kan? Belum END:)

Dijodohin x KTH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang