06. I Know

19.3K 1.9K 113
                                    

Gue sekarang di dalam mobil Pak Taehyung, dari tadi nggak ada yang kita bicarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gue sekarang di dalam mobil Pak Taehyung, dari tadi nggak ada yang kita bicarakan. Gue pun nanya ke dia.

"Pak, saya mau nanya."

"Tanya aja." jawab Pak Taehyung datar.

"Bapak kok kemaren, nggak nolak? Udah gitu bapak biasa aja."

"Saya sudah tau saya mau dijodohkan." ucap Taehyung santai.

"HAH?! Kenapa bapak mau, sih?! Bapak tau 'kan saya sudah punya pacar." ucap gue kesel setengah mati sama dia.

"Saya tau saya mau dijodohin, tapi bukan sama kamu."

"Ya udah kalau gitu, batalin yuk." ucap gue santai. Taehyung ngerem mendadak dan natap gue.

Tiin! Tiin!

Sampai kedengeran suara klakson mobil dibelakang, baru dia jalan lagi.

"Bapak kenapa ngerem mendadak, sih? Sakit nih kepala saya." omel gue mengusap-usap kepala gue yang kena dashboard tadi. Dan nggak dihiraukan sama Taehyung.

"Saya nggak mau ngecewain orang tua saya."

"Tapi, Pak, memangnya Bapak mau nikah sama saya? Satu tempat tinggal sama saya? Bukannya dulu Bapak sering bilang saya bocah lah, saya labil lah."

"Kan kamu memang bocah labil." ucap Taehyung singkat.

"Pak, saya serius." ucap gue datar.

"Emang saya bercanda?"

"Engga sih, POKOKNYA SAYA NGGAK MAU TAU BAPAK HA-"

"Sstt, diam sudah sampe, turun sana!" ucap Taehyung mematikan mobilnya.

Gue baru sadar kalau kita sudah sampai.

"Kok di sini, Pak? Bapak kan tau parkiran guru jauh dari kelas saya, kenapa nggak di depan aja tadi?"

"Karena saya guru dan lagi, kalau kamu saya turunkan di sana, yang ada mereka curiga kita ada apa-apa, terus kamu sama pacar kamu berantem atau bahkan putus." ucap Taehyung kayak menekan dibagian 'putus'.

"Terserah, deh." ucap gue dan keluar dari mobil.

Kalau dari parkiran Guru mau ke kelas gue, gue harus ngelewatin gedung adek kelas gue, kelas sepuluh. Ternyata adek kelas gue banyak juga yang chili-chilian, pake bedak tebal banget, sampai mukanya jadi abu-abu, lipstik merah banget ngalahin tante-tante, rambut warna-warni kayak kemoceng. Gue sih cuman bisa bergedek aja.

Tiba-tiba ada adek kelas cowok nabrak gue, ya dibilang culun enggak, dibilang bandel juga enggak. Gue sih nggak papa ya ditabrak, lagian gue nggak kenapa-napa.

"Maaf kak Jennie, maaf, saya nggak liat." ucapnya sambil nunduk. Gue itu terkenal, satu sekolah kenal sama gue, sampai-sampai abang pentol di depan sekolah gue aja, hapal sama gue. Itu bukan karena gue cantik atau apa. Itu karena gue sering kena masalah sama Pak Taehyung, dan gue pacarnya Chanyeol.

"Makanya kalau jalan itu pake mata!" Bukan, itu bukan gue yang ngomong, tapi mantan gue, Jungkook.

Dia itu kelas sebelas, gue putus udah cukup lama sama dia, sekitar delapan bulan lalu. Gue yang mutusin dia waktu itu, karna gue mergokin dia selingkuh sama teman sekelas gue.

Berengsek? Memang. Jungkook memang berengsek. Setelah dia selingkuhin gue, dia datang lagi waktu gue pacaran sama Chanyeol. Dia bilang dia nyesel, dia masih sayang gue.

Sampe dia digertak, bahkan babak belur karena Chanyeol. Semenjak kejadian satu bulan lalu itu, dia sudah jarang ganggu gue. Ya, baguslah setidaknya dia tau gue bukan cewek yang bisa dimainin.

Cuman sekarang, dia muncul lagi.

Jungkook ngedorong cowok tadi sampai jatuh ke lantai. Gue pun ngebantu dia berdiri lagi. Dan nyuruh dia pergi.

"Lo apa-apaan sih?!" gue nanya ke Jungkook.

"Gue ngebantu lo."

"Gue nggak butuh bantuan lo, lagian gue nggak kenapa-napa, ngapain lo ngurusin hidup gue?"

"Gue udah bilang berkali-kali sama lo kalau gue masih sayang sama lo, jadi jangan salahin gue kalau gue masih peduli sama lo!" Jungkook ngebentak gue.

"Maksud lo apa ngebentak cewek gue? Mau cari masalah? Belum cukup emang yang waktu itu?"

Chanyeol datang dan menarik kerah Jungkook. Gue tau pasti ujung-ujungnya berantem ini mah, pasti.

"Sudah Chan, sudah biarin aja dia, kita ke kelas aja, yok, bentar lagi masuk." ucap gue narik tangan Chanyeol, dia pun cuma natap Jungkook tajam.

"Kamu kenapa, sih? Malah suruh aku tinggalin dia?"

"Aku tau kamu ujung-ujungnya berantem, daripada kita kena masalah sama bk, lebih baik kita diamin aja."

"Tapi kan dia udah gangguin kamu." Chanyeol itu posesif. Itu juga yang ngebuat gue berat banget buat ngelepasin dia.

"Aku nggak papa kok." gue natap dia terus senyum.

Dia pun balas senyum, dan ngusap kepala gue lembut. Gue pengen nangis aja rasanya.

TBC

Dijodohin x KTH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang