12. Answer

15.7K 1.5K 93
                                    

"Siapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa?"

"Loh bapak kok ada di sini?"

Seperti yang sudah gue duga, Taehyung membuka pintu dan Chanyeol bertanya kenapa ada Taehyung di apartment sepupu gue. Entah apa yang akan terjadi gue pasrah.

"Saya tinggal disini, kalian yang sedang apa disini?" Taehyung bertanya seolah dia tinggal di sini sendirian. Tanpa gue.

"Loh, tapi kata Jennie ini apartemen sepupunya. Kamu nggak salah, kan?" ucap Chanyeol ke Taehyung, dan setelah itu Chanyeol nanya ke gue.

Gue mau menjawab jujur tentang hubungan gue dengan Taehyung. Tapi, baru gue membuka mulut untuk menjawab pertanyaan Chanyeol, Taehyung menyela dengan mengatakan bahwa kami salah apartemen.

"Sepertinya kalian salah alamat, saya dari dulu tinggal di sini. Sebelum saya pindah ke sekolah kalian." Taehyung melirik gue dengan tatapan 'menurutlah'.

"Yang, kamu udah periksa belum ini salah atau bener? Coba kamu tanya Om kamu, siapa tau Om kamu salah." ucap Chanyeol ke gue.

Btw, ini Chanyeol manggil gue 'sayang' didepan guru sekaligus suami gue.

Tiba-tiba handphone gue bunyi, gue liat ada telepon dari papi gue. Ini kesempatan buat gue cari alasan.

"Sebentar, ini Om aku nelepon." gue mengangkat telepon dengan sedikit ragu-ragu.

"Halo Jennie, apa kabar?" suara papi gue dari seberang sana.

"Ohh jadi tadi Om salah ketik. Bukan 98 tapi 97?"

"Hah? Apa sih, Jen? Papi gak ngerti. Om? Om siapa? 98 97 apa?"

"Ohh iya nggak papa kok, Om, ya udah Jennie nyusul ya, Assalamualaikum." ucap gue mengakhiri telepon. Gue bakal jelasin nanti aja ke papi gue.

Chanyeol menaikkan alisnya meminta penjelasan.

"Emh, jadi ternyata bener Om aku tadi salah ketik terus dia bilang sekarang dia udah ada di rumah, jadi aku disuruh langsung pulang ke rumahnya."

Fyi, Mami gue itu sutradara, jadi gue pintar akting karena dia. Mami, terima kasih karenamu aku bisa selamat dalam berbagai masalah.

"Ooh gitu." ucap Chanyeol mengangguk-nganggukan kepala.

"Aku antar, ya." sambungnya.

"Ga--"

"Maaf, ya, Pak sempat ganggu, kami permisi."

Kenapa semua orang suka banget motong ucapan gue sih?!

"Ayok." ajak Chanyeol menepuk pundak gue.

"Oh? I-iya ayok. Permisi, Pak." ucap gue nunduk dan dengan refleks menggandeng tangan Chanyeol.

Karena jarak yang cukup dekat Taehyung bisa melihat tangan gue yang menggandeng Chanyeol. Gue mendengar Taehyung berdehem, gue langsung melepas tangan gue di lengan Chanyeol.

Entah apa yang membuat gue melakukan itu. Gue hanya merasa perlu menjaga perasaan Taehyung. Walau mungkin Taehyung hanya berdehem serak bukan karena cemburu atau apa.

"Masuk." suruh Chanyeol setelah membuka pintu mobil.

Chanyeol masuk dan menyalakan mobil. Setelah mobil keluar dari daerah parkiran Chanyeol bertanya alamat rumah Om gue.

"Rumah Om kamu arah mana?" duh, rumah Om gue kan jauh Chan. Maaf gue harus bohong, lagi.

"Kanan, yang di perumahan sebelah sana itu loh." tunjuk gue kearah perumahan dekat sini. Gue nggak tau namanya apa, gue juga gak pernah kesana.

"Oh lumayan dekat juga. Sebentar, ya." Chanyeol menuju perumahan yang gue maksud tadi.

Saat masuk, Chanyeol bertanya lagi di blok apa rumah Om gue. Gue memutar mata mencari nama blok terdekat.

"Itu, di blok BH."

Hilangkan dulu pikiran ambigu mu, kawan. Pikirkanlah gue yang sedang kesusahan ini.

"Oh, umm sini, ya. Yang mana rumahnya?"

Gue mencari rumah yang sepi supaya enggak ketahuan bahwa gue hanya asal alamat.

"Itu yang warna ungu pagar putih."

"Ohh sini ya, nah oke udah." Chanyeol ngeberhentiin mobilnya didepan rumah yang tadi gue tunjuk.

"Ya udah makasih ya, Chan, aku masuk dulu. Maaf nggak jadi jalan-jalan tadi, maaf juga ngerepotin." dan maaf karena banyak bohongin kamu.

"Iyaa nggak papa, ya elah nggak ngerepotin kali, sama pacar sendiri juga." ucap Chanyeol mengusap rambut gue.

"Yaudah aku turun, ya." ucap gue ternsenyum dan keluar.

Gue berdiri didepan pagar rumah ini menunggu Chanyeol pergi. Chanyeol membuka kaca jendela dan melambaikan tangannya sambil tersenyum ke gue. Gue pun melakukan hal yang sama kepada Chanyeol.

Mobil Chanyeol sudah belok keluar blok ini. Dan sekarang gue bingung harus pulang gimana. Mau nelepon Taehyung tapi--

Ada mobil Taehyung sudah berhenti di depan gue. Tanpa banyak tanya gue masuk ke dalam mobil Taehyung.

"Kok lo bisa ada di sini?" tanya gue. Taehyung tetap menghadap depan dan menjalankan mobil.

"Menurut kamu?"

Loh gimanasih malah nanya balik.

"Umm, lo ngikutin gue?" tanya gue yang hanya dijawab dengan alis Taehyung yang naik.

Setelah hampir dua menit diam gue memberanikan diri untuk nanya tentang kenapa dia bohong sama Chanyeol.

"Kenapa ta--" ucapan gue berhenti saat mobil berhenti dan gue sadar kalau kita sudah di parkiran.

Taehyung mencabut kunci dan bersiap akan membuka pintu, tapi gue tahan dengan menyentuh lengan tangannya.

Taehyung menatap gue aneh dan menatap seakan bertanya 'ada apa' dengan datar sedatar-datarnya.

"Kenapa tadi lo nggak ngakuin sebenarnya ke Chanyeol? Padahal kan dulu lo bilang emang seharusnya gue putus sama dia, tapi kenapa begitu gue ada kesempatan lo justru menggagalkannya? Bukannya gue nggak seneng atau gimana, bukannya gue mau putus, bukannya gue nyalahin lo, justru gue berterima kasih sama lo karna ngebuat hubungan gue dan Chanyeol bertahan. Tapi, gue cuma mau tau apa alasan lo ngelakuin ini." jujur, mulut gue pegel ngomong sepanjang ini.

"Pikirkan beberapa jawaban dari pertanyaan kamu ke saya, setelah itu sebutkan nanti ke saya maka saya akan memilih mana yang benar." ucap Taehyung final dan keluar begitu saja dari mobil.

Guru memang beda.

TBC

SAENGIL CHUKKAE URI LEADER RAPMONSTER😘😙💓💕💞😻🎂

Dijodohin x KTH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang