45. Awalnya END

12.9K 1.4K 152
                                    


"Gimana kuliah?" tanya Taehyung.

"Ya gitu." jawab gue.

"Gitu gimana?"

"Gak tau, Taehyung." jawab gue lagi karna bingung.

"Oh ya udah, ayok jenguk Jennie." ajak Taehyung.

Iya Taehyung jemput gue untuk ngejenguk Jennie. Gue sebagai sahabat Jennie tentu gak bisa nolak. Bahkan gue sendiri yang maksa-maksa Taehyung.

"Lisa, kamu duduk di depan aja. Ngapain duduk belakang?" tanya Taehyung begitu ngeliat gue buka pintu belakang.

"Siapa juga mau duduk di belakang, orang cuma naroh tas kok." jawab gue.

Setelah itu gue duduk di depan. Di kursi yang biasa didudukin Jennie. Mungkin kalau Jennie kuliah, setiap hari Taehyung memang jemput dia di sini.

"Kamu kangen sama Jennie?" tanya Taehyung tiba-tiba ke gue.

"Iyalah, siapa coba yang gak kangen ditinggal sama sahabat sendiri." jawab gue.

Gue menahan buat gak nangis di depan Taehyung. Kalau gue nangis, gue takut bakal ganggu perasaaan Taehyung.

"Kalau mau nangis, nangis aja gak papa kok. Saya sudah biasa ngeliat kalian nangis." ucap Taehyung langsung.

Semenjak gak ada Jennie, Taehyung orangnya terbuka banget. Yang dulu galak, sekarang dia baik. Dia juga kadang suka lemah.

"Ketauan banget ya? Enggak deh. Nanti kalau saya nangis, gimana perasaan Jennie? Saya takut nyakitin perasaan Jennie." jawab gue mikirin Jennie.

>>>>>>>>

Jennie P.O.V

"Jennie, ada Lisa datang." gue mendengar suara Taehyung.

"Lisa? Dia datang?" tanya gue antusias dan langsung balik badan menghampiri Lisa.

Lisa langsung menghampiri gue dan memeluk gue erat.

"Gue kangen sama lo, Jen."

"Gue juga, Lis."

Lisa melepaskan pelukannya. Dia menyamakan posisi tubuhnya dengan gue yang berada di atas kursi roda.

"Lo kapan keluar dari sini? Betah cium bau obat? Betah pakai infus? Betah pakai kursi roda? Coba liat rambut lo yang jadi tipis ini." tanya Lisa bertubi-tubi.

"Awalnya gue gak suka, Lis. Tapi lama-kelamaan gue terbiasa dengan gue yang gini." ucap gue tersenyum getir.

"Tapi, kata Taehyung gue bentar lagi keluar kok. Ya 'kan, Tae?" tanya gue ke Taehyung yang matanya memerah.

"Iya kamu berdoa aja." ucap Taehyung senyum tapi matanya berkaca-kaca.

Lisa justru sudah terisak dengan kepala yang ditenggelamkan diatas paha gue.

Satu hal yang paling gue benci kalau gue sakit, yaitu melihat orang-orang yang gue sayangi nangis karna gue.

Itu juga yang buat gue gak mau terlalu sering dijenguk sama mereka. Gue gak mau melihat mereka nangis karna gue. Cukup gue yang merasakan penderitaan ini, mereka jangan.

Gue terkena penyakit kanker otak stadium pertama. Sebenarnya kalau gue jujur dari awal keadaan gue gak akan seburuk ini.

Kalau gue jujur gue sering mimisan, gue sering pusing sendiri, atau anggota tubuh gue susah digerakkan, gue akan bisa kuliah bareng sahabat gue.

Gue pikir dengan menutupi masalah, semua justru baik-baik aja. Tapi ternyata enggak.

Andai waktu itu gue jujur, mungkin gue akan kuliah dan ngumpul bareng sahabat-sahabat konyol gue lagi.

Andai waktu itu gue jujur, mungkin gue sudah mengadakan resepsi pernikahan gue dan Taehyung.

Andai waktu itu gue jujur, Taehyung gak bakal setiap hari nungguin gue di sini.

Andai waktu itu gue jujur, Taehyung, orangtua dan mertua gue gakbakal gantian tidur bareng gue di sini.

Ya, semua itu hanya perandaian gue saja. Waktu gak akan bisa diulang. Penyesalan memang selalu datang di akhir.

Gak lama ada banyak orang-orang datang bawa kue dan nyanyi lagu ulang tahun.

"HAPPY BIRTHDAY OUR ANGEL, JENNIE!" ucap mereka bareng.

Oh astaga, bahkan gue lupa bahwa hari ini gue ulang tahun.

Gue meniup lilin satu persatu.

Air mata yang biasa keluar sebelum tidur kini keluar sekarang, di depan banyak orang.

Gue bisa ngeliat raut wajah bahagia, sedih, senang jadi satu di wajah sahabat, mertua dan orang tua gue.

"Apa permintaan kamu, Nak?" tanya nyokap gue.

"Jennie cuma mau minta, Jennie bakal bisa kumpul bareng sama kalian lagi. Dan ngeliat kalian tertawa karna Jennie lagi. Bukan kalian yang selalu nangis karna Jennie. Jennie gak suka." ucap gue tulus dari hati.

Orang tua dan mertua gue memeluk gue dan mencium gue satu persatu. Setelahnya mereka meninggalkan kami di sini untuk melepas rasa rindu kami.

"Gak ada yang mau mel--"

"JENNIEE!!!" teriak Rose dan Jisoo langsung meluk gue.

"Jennie lo kenapa jahat banget sih sama kita? Lo jahat tau gak buat kita kangen gini. Lo jahat buat kita nangis gini." ucap Rose kesel yang hanya gue balas senyuman kecewa.

"Kalian sudah dong meluknya, gantian kita juga mau meluk Jennie." ucap Baekhyun kesel.

Gue ketawa dan setelah itu Rose sama Jisoo mundur.

Baekhyun, Suho, Jimin, dan Chanyeol langsung meluk gue. Gue merasa sesak banget ini. Apalagi posisi gue yang lagi duduk dikursi roda.

"Padahal gue mau bilang kalau gue sudah move on dari Taeyeon, Jen. Dan mau ngenalin pacar baru gue tapi gak bisa." ucap Baekhyun melepaskan pelukannya dan mundur.

"Padahal gue mau bilang kalau gue orang paling kaya di kampus, Jen. Tapi gak bisa." ucap Suho mundur.

"Padahal gue mau bilang kalau gue sekarang jadi primadona di kampus, Jen. Tapi gak bisa." ucap Chanyeol mundur.

Gue masih ketawa karna ngeliat sifat konyol mereka lagi.

"Gue padahal mau bilang kalau gue sama Rose balikan, Jen. Tapi gak bisa." ucap Jimin buat gue kaget.

"Serius?" tanya gue.

"Iyaa." jawab Rose.

"Kalian semua utang cerita sama gue. Pokoknya kalau gue sudah keluar nanti, kalian wajib cerita!" ucap gue menunjuk mereka satu-persatu.

"Pasti!" jawab mereka bareng.

"Memang lo kapan keluar, Jen?" tanya Suho.

"Gak tau Taehyung." jawab gue ngeliat ke Taehyung.

"Kalau satu kali kemoterapi lagi berhasil, Jenni resmi sembuh. Jadi, kemoterapi itu 2 minggu lagi. Nah, jadi saya minta doa kalian semua supaya berhasil." ucap Taehyung.

"Tanpa ex-bapak minta kita selalu doain Jennie, Pak." jawab Baekhyun.

"Gue bersyukur punya sahabat kayak kalian. Yang selalu peduli sama gue apa pun keadaan gue. Semoga kita tetap bersama sampai masing-masing dari kita punya keluarga bahagia."

Dan teruntuk Taehyung. Makasih sudah mau nemanin aku sampai sekarang. Makasih sudah tetap setia sama aku walau keadaan aku gini. Maaf selalu ngerepotin kamu gini."

"Sorry, Thank You, I Love You All."

TBC (AWALNYA END)

MAKASIHHH BUAT SEMUA YANG SUDAH BACA CERITAKU. GAKTAU MAU NGOMONG APA, I LOVE YOU SO MUCH GUYSSS💞💞

AKU NANGIS, GAKTAU KARNA JENNIE SAKIT ATAU KARNA GAK PERCAYA CERITA INI SUDAH TAMAT.

GAK ADA BONUS CHAPTER, LANGSUNG SEQUEL AJA.

Dijodohin x KTH [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang