Gue nelepon sahabat gue, Jisoo. Karena dia yang paling tua di antara kami dan memang dia yang pikirannya paling dewasa.
"Halo, kenapa, Jen?"
"Hiks,"
"Lo kenapa, Jennie? Lo di mana sekarang? Lo nggak papa kan?" Jisoo panik ngedenger gue nangis.
"Gue lagi di jalan, hiks mau ke rumah hiks lo." gue ngomong sambil nangis.
"Oke gue tunggu, tiati ya"
Sambungan telepon gue putus.
Gue nangis makin kejer, gue menepikan mobil gue sebentar, berhentiin tangisan gue.
Gue bukan cewek-cewek di wattpad yang diam aja waktu dijodohin, gue jelas nggak bisa terima gitu aja, karena pernikahan itu bukan kayak pacaran, main putus gitu aja.
Gue pengen nolak, tapi gue sadar selama ini gue sering nyusahin orangtua gue, dan terlebih gue diancem nggak boleh kuliah.
Tapi, kalau gue terima, gue belum siap. Belum siap punya keluarga, apa lagi tanpa didasari rasa cinta. Kalian juga tau kan, gue itu nggak pernah akur sama Pak Taehyung, ya kali gue nikah sama musuh gue?
Dan yang terpenting gue itu sayang pakai banget sama Chanyeol, gue nggak mungkin ngelakuin ini ke dia, gue nggak bisa nyakitin dia.
Gue sayang Chanyeol, tapi gue jauh lebih sayang orang tua gue.
>>>>>>>>>
"Gue tau apa yang lo rasain Jen, semua ini tergantung lo, lo maunya apa?" sekarang gue udah ada dikamar Jisoo, gue udah nyeritain semua dari a-z.
"Gue bingung, gue itu sayang banget sama Chanyeol."
"Lo udah ngomong sama Chanyeol?"
"Gue masih belum berani, gue takut dia kecewa."
"Tapi lebih baik dia tau dari lo, daripada dia tau dari orang lain." saran Jisoo.
Gue nggak jawab omongan Jisoo.
"Kenapa nggak lo coba ngomongin masalah ini sama Pak Taehyung? Siapa tau Pak Taehyung sudah punya pacar, terus kalian susun rencana buat batalin perjodohan kalian."
"Pak Taehyung nggak punya pacar," ucap gue pelan.
"Waktu dia manggil gue keruangannya, pas gue kepergok berduaan sama Chanyeol beberapa minggu lalu, dia marah ke gue terus gue ngomong gini ke dia "Bapak tuh kayak orang gapunya pacar aja, lagian kita cuman duduk doang gak ngapa-ngapain" terus dia jawab "saya memang gapunya pacar, dan saya nggak niat pacaran." gitu." gue memperagain adegan gue sama Taehyung waktu itu.
"Haduh pusing gue, Jen." ucap Jisoo ngacak-ngacak rambutnya.
"Jen, lo nggak mau ngasih tau ke Lisa sama Rose?"
"Lo aja yang ngasih tau mereka, gue mau pulang udah senja soalnya, mana gue belum mandi lagi."
"Pantes bau."
"Dih?"
"Hahaha." Jisoo ketawa puas.
"Mending lo mandi di sini aja, baju lo kan ada disini." usulnya.
Iya gue memang sering banget nginap tempat Jisoo, jadi baju gue banyak disini. Nggak tempat Jisoo aja sih, tempat Lisa Rose juga.
"Gue mau sholat juga."
"Ya sholat sini lah, mukenah gue ada dua."
"Oke, mana baju gue?" tanya gue.
Jisoo natep gue aneh. "Ambil sendiri, lo kira gue babu lo apa?"
"Bukan babu, tapi babi gendut!" ucap gue ngeledekin Jisoo.
Jisoo ngelempar gue pake guling, tapi nggak kena, gue langsung masuk kamar mandi.
>>>>>>>>
"Assalamualaikum, Jennie pulang." ucap gue males.
"Waalaikumsalam, kamu darimana aja?" tanya mami gue.
"Tempat Jisoo." Jawab gue melewati mami gue gitu aja.
"Kamu itu anak nggak punya sopan santun, orang tua ajak ngomong malah pergi gitu aja!"
"Apa lagi sih, Mi?! Jennie capek. Jennie mau istirahat."
"Besok kamu sekolah gak usah bawa mobil."
"Loh kenapa?"
"Liat aja besok." jawabnya tak acuh.
Gue paling malas sama beginian nih.
"Tapi kan- Ahh sudahlah terserah mami."
Gue menutup pintu kamar gue dengan keras.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohin x KTH [Completed]
Fanfiction[12/2/2019 - 24 IN KPOP] [26/2/2019 - 3 IN TAENNIE] [3/1/2019 - 5 IN ARMY] [15/12/2018 - 1 IN BLINK] [4/1/2018 - 28 IN FANFICTION] [6/12/2017 - 50 IN FANFICTION] Dijodohin sama guru ngeselin kayak dia? Bunuh diri gue! -Jennie Saya nggak mau mengecew...