Hay hay!
Salam kenal dengan cerita pertamaku.
I know, ceritanya abal-abal dan pasaran banget. But, ini pure dari otak aku, plus minusnya aku ambil dari beberapa lagu.Let's read 😊
***
Malas. Sangat malas. Itulah yang aku rasakan kini. Harus duduk manis di hadapan kedua orang tuaku, dan juga dua orang paruh baya yang ku ketahui bernama tuan dan nyonya Renandi. Tepatnya, tuan Rio Renandi dan nyonya Kamila Renandi. Keempatnya nampak asik berbincang. Entah apa isi pembicaraan itu sebenarnya, aku tak mau mengerti. Yang ku lakukan hanya duduk diam sambil tersenyum dan sesekali mengangguk ketika ayah mengajakku berbicara.
Yups. Lupa aku katakan, bahwa keluarga Renandi, adalah salah satu keluarga paling kaya di negeri ini. Renandi grup, sebuah perusahaan properti yang sudah tak asing lagi di telinga para milioner Asia. Sampai saat ini omset perusahaannya mencapai lebih dari 5 triliun per tahunnya. Dan perusahaan itu memperkerjakan lebih dari 3000 pegawai di perusahaannya. Bahkan dari berita yang ku dengar, Renandi grub juga tengah dalam proses pembukaan cabang baru di Sidney, Australia.
Aku perasakan hand phone ku bergetar. Jari-jariku segera menari di atas keypad untuk membuka lock hand phoneku. Baru saja aku mau membukanya, yang bisa ku tebak jika isinya adalah pesan dari Fany, sahabatku sejak SMP, hingga sebuah suara mengagetkanku, memaksaku untuk menoleh ke arah sumber suara tersebut.
Tunggu! Pria itu.. sepertinya aku pernah melihatnya. Tapi, dimana? Dan sepertinya diapun sepemikiran denganku. Terbaca dari reaksinya yang segera menyeritkan alisnya menatapku. Dan entah mengapa, kesan pertama yang ku dapat darinya adalah 'menyebalkan'. Padahal, di sekeliling kami para wanita menatapnya dengan tatapan seolah mereka akan melakukan apa saja demi mendapatkan pria itu. Apa dia se-mengagumkan itu?
"Ini Bisma . Bisma Renandi, anak tunggal saya dan Kamila. Bisma , beri salam kepada tante dan om Kusuma yang sudah menyempatkan hadir malam ini!"ujar om Rio
"Selamat malam om, tante"sapa pria itu
Bisma? Sepertinya tak asing bagiku. Aku berpikir sejenak. Dan...yups. Aku pernah membacanya di buku pewayangan Jawa. Mengingat hal itu membuatku harus berusaha keras menahan tawaku.Ku lihat dia semakin menyerit menatapku. Mungkin akibat usahaku meredakan tawa. Kini dia telah duduk, tepat di hadapanku.
"Oh...ya, Bisma, perkenalkan, ini anak om, Mawar namanya"ujar ayah memperkenalkankuAku tersenyum. Yah...walau hanya senyum palsu. Dan ku harap orang tuaku tak mengetahuinya.
"Mawar, sapa Bisma! Dia calon tunanganmu"sambung ibuku
What??? Coba ulangi satu kali lagi. 'Calon tunangan'? Sejak kapan?
"Mak...maksud tante apa ya?"tanya Bisma yang nampak sama terkejutnya denganku
Sungguh, baru saja aku akan melontarkan pertanyaan yang sama.Kedua orang tuaku dan Bisma tersenyum. Membuatku semakin kesal. But, aku harus menutupinya. Jika tidak pastilah ayah akan menyantapku di rumah.
"Jadi begini, keluarga Renandi dan keluarga Kusuma sebenarnya sudah bersahabat dekat sejak beberapa generasi. Kakek kalian pernah merencanakan tentang perjodohan anak mereka kelak. Namun ternyata anak mereka semua laki-laki. Handi anak tunggal, sementara papa dan om Rahman laki-laki. Jadi perjodohan ini baru bisa terlaksana sekarang. Yaitu antara kamu dan Mawar"terang om Rio
Aku menatap malas ke arah pria bernama Bisma itu. Pakaiannya tapi. Terlalu rapi menurutku. Ku perkirakan usianya sekitar 25 hingga 30 tahun. Hh? Terlalu tua untukku. Usiaku baru 19 tahun. Tidak! Aku tidak mau dijodohkan dengannya.
Aku menatap ayahku kesal. Aku melontarkan tatapan protes pada beliau. Namun, dengan segera tatapanku melemah saat ayah memelototiku sesaat, dan kemudian kembali tertawa kecil menyahuti om Rio.
Tidak ayah...anakmu ini tidak mau dijodohkan dengan dia. Ingin rasanya aku menggebrak meja dan berteriak memprotes keputusan itu. Ini tentang hidupku. Kelak aku dan Bisma yang menjalaninya. Kenapa mereka berbuat sesuka hatinya tanpa meminta pendapatku????

KAMU SEDANG MEMBACA
MY BELOVED FIANCE (LovelyChick1) (Completed✔)
ChickLit#44 in chicklit (16-12-2017) #68 in chicklit (24-12-2017) #69 in chicklit (13-12-2017) Usia 19 tahun dan aku di jodohkan? Fine. Karena aku tak dapat menolak, atau ayah pasti akan memarahiku habis-habisan. BISMA. Seorang pria dengan wajah santainya...