Sebelas

6.7K 194 2
                                    

Marisa sekarang duduk di kelas 12 yang berarti dia akan segera menghadapi Ujian Nasional sehingga dia belajar dengan sungguh sungguh, Dia semakin dekat dengan Aji bahkan dengan keluarga Aji tapi mereka tidak memiliki hubungan yang lebih dari sebatas teman.

Aku sayang kamu tapi aku takut jadi milik kamu, biarlah seperti ini sehingga tidak akan ada kata putus yang terucap.- Marisa

Sasa ingin cepat cepat menyelesaikan sekolahnya sesuai janji Ayahnya Sasa bisa bersekolah di universitas pilihannya.

Saat ini Sasa bersama Chika berada di kantin kemudian Aji datang bergabung bersama mereka.

Kepada Marisa Azahra dan Tamara Aliana di tunggu di ruang Kepala sekolah.

Sebuah pengumuman terdengar Sasa kaget ketika namanya yang di panggil bersama Kakak tirinya Tamara.

" Sa tadi nama lo deh yang di panggil." Ujar Chika yang sedang melahap Mie ayam miliknya.

" Iya bentar gue ke ruang kepsek dulu." Ujar Sasa dan diapun berdiri dari kurasinya.

" Mau aku antar Sa? " Tawar Aji.

" Ngga usah Ji." Sasa pergi menuju ruang kepala sekolah.

*-*

Ketika sampai di ruang kepala sekolah Sasa kaget oleh kehadiran Ibu tirinya Sasa elihat Lisa dan Tama sedang menangis .

Ini ada apa sih?Batin sasa.

" Ibu Kak ini ada apa?" Tanya Sasa Bingung melihat Lisa dan Tama menangis.

" Sayang kemarilah" Ujar Lisa dengan pura pura baik.

" Ayah meninggal De." Ucap Tama dan tangisnya menjadi lebih keras kemudian Tama memeluk Sasa.

" Ayah Meninggal Sayang Dia kecelakaan ketika berada di lapangan untuk memantau proyek pembangunan Mall." Jelas Ibu tirinya.

Sasa hanya diam mebeku di tempat mencerna semua yang di ucapkan ibu tirinya.

Ayah? mereka pasti bohong ngga mungkin, batin sasa tidak menerima.

" Ayah?" Ujar Sasa pelan.

" Ngga mungkin bu ngga mungkin kemarin malam Ayah nelpon Sasa dia bilang bakalan pulang hari ini." Air mata Sasa mulai membanjiri wajah cantiknya.

Sasa berlari menuju parkiran sekolah untuk segera pulang ke rumahnya tapi ketika di ruang piket dia bertemu dengan Aji yang sedang mencarinya karna khawatir terjadi sesuatu sehingga sasa di panggil ke ruang kepala sekolah.

" Ji ayah aku..." Kaki sasa lemas tak mampu menopang tubuhnya dunianya seakan runtuh sekarang dia menjadi yatim piatu.

" Ada apa Sa? " Tanya Aji bingung.

" Ayah aku meninggal." Sasa menangis semakin keras Aji yang melihat itu memeluk sasa dan mengusap rambutnya dengan sayang.

" Sabar Sa, ini yang terbaik buat Ayah kamu beliau pasti sudah tenang disana bersama Ibu kamu di surga." Aji mencoba menenangkan Sasa.

Aji merasa sakit juga melihat Sasa menangis seperti ini.

" Aku turut berduka cita ya Sa, kamu harus kuat dan tabah menghadapinya semua sudah takdir dan kehendak Yang Maha Kuasa."

" Aku bakalan jagaain kamu sesuai janji aku ke Ayah kamu. Aku antar pulang yah"

*-*

Setelah selesai pemakaman Sasa pulang ke rumahnya tidak lupa Aji dan Chika setia menemani Sasa selama proses pemakaman sampai selesai.

My Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang