Duapuluh Delapan

5.3K 188 3
                                    

Billy POV

Tak ku sangka
Semua seperti ini
Semua yang indah
Berubah jadi sirna

Tak habis pikir
Kau tega seperti ini
Meninggalkan aku
Tanpa suatu kepastian

Ku hanya bisa berharap
Kau bahagia di sana
Dengan dia pilihanmu
Walau dia sahabatku

Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu
Oh Tuhan kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku

Ku hanya bisa berharap
Kau bahagia di sana
Dengan dia pilihanmu
Walau dia sahabatku

Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu
Oh Tuhan kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku

Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu
Oh Tuhan kuatkan aku
Hoo hoo ooh
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku

Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Aku yang berhenti (mengharapkanmu)
Oh Tuhan kuatkan aku
Kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku

Oh Tuhan kembalikan dia padaku

(Aldi -Biar aku yang pergi)

Kenapa lagu ini gue banget, sial gue seperti ABG yang ketikung sahabatnya sendiri gue galau sendiri gue kesel sendiri. Why love?

Saat ini gue berbaring di atas ranjang king size gue sambil trus berulang mendengarkan lagu Aldi yang berjudul Biar aku yang pergi, liriknya dalem parah. Gue awalnya gak sengaja denger di radio waktu pulang dari kantor dan entah ilham dari mana gue langsung download lagu itu dan sekarang gue hapal lirik lagunya.

Gue gak bisa ikhlas denger Alven pacaran sama Sasa. Bayangkan dan rasakan jika lo di posisi gue lo suka sama cewek itu tapi keburu jadian sama sahabat lo. Jujur ini bukan hanya sekedar patah hati biasa.

Jam sudah menunjukan tengah malam dan gue belum bisa tidur.

"Bunda Billy galau," gue bergumam sendiri.

"Kenapa Sa lo harus sama Al ngga sama gue?" gue tersenyum miris.

"Sa ngomong dong lo malah senyum, hati gue sakit," ujar gue sambil memandangi foto Sasa yang gue ambil dari Instagram miliknya. Ia tersenyum cantik ke arah kamera.

*-*

Ketika gue sampai di parkiran, gue melihat Alven membukakan pintu untuk Sasa. Kebetulan yang menyebalkan kenapa gue harus melihat bunga-bunga bermekaran di mata Alven dan Sasa. Gue memutuskan tidak turun dari mobil karena gue tau pasti kita bertiga akan satu lift. Setelah melihat mereka masuk baru gue keluar dari mobil.

"Selamat pagi pak,"

"Pagi Pak,"

"Katanya Pak Billy mau nikah,"

"Ah gosip kali makin ganteng ya Pak Billy,"

Banyak karyawan wanita yang melihat ke arah gue dan tersenyum manis. Mereka bisik-bisik tapi keras pintar sekali. Gue bingung kenapa gue melangkahkan kaki ke lantai 5 harusnya gue ke lantai 20. Gue melihat Alven mengantarkan Sasa sampai ke meja kerja Sasa.

My Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang