Tigapuluh Tiga

5.2K 223 12
                                    

"Bu saya mau minta izin," ujar Roy.

"kamu mau pamit pulang?" Tanya Lisa.

"Saya minta izin dari Ibu untuk menikahi Tama," ujar Roy.

Mata Tama membulat mendengar kalimat yang baru saja keluar dari mulut Roy sedangkan Ibunya, Lisa tersenyum tulus.

"Kalau Tama mau Ibu setuju," ujar Lisa yang membuat Roy seakan mendapatkan lampu hijau.
Roy berjalan ke arah ranjang Tama kemudian menggengam tangan Tama dengan lembut.

"Aku mau kita membesarkan Tasya bersama, dia memang bukan darah daging aku tapi aku janji buat kalian bahagia," Roy tersenyum dan membuat Tama diam tak berkutik, "kamu mau jadi istri aku?" Tanya Roy menatap tepat ke dua bola mata Tama.

Tama tidak tau harus mengungkapkan dengan kalimat apa yang saat ini dia rasakan di perutnya terasa banyak sekali kupu-kupu yang menggelitik.

"Jadi jawabanya?" Tanya Roy masih dengan senyum yang tidak luntur.

Tama mengangguk malu-malu dan Roy mencium tangan Tama.

*-*

"Sa gue anter lagi ke rumah sakit," ujar Billy ketika sampai di Apartemen Sasa.

"Nggak usah lo pulang saja gue bawa mobil sendiri,"

"No, ini sudah malam," keukeuh Billy.

"Nggak lo besok kerja pagi,"

"Gue mau nginep juga," ucap Billy dan sukses membuat Sasa kesal Billy memang susah di bantah.

"Iya semerdekanya lo,"

Sasa dan Billy kembali ke rumah sakit sepanjang perjalan Sasa memaksa Billy untuk tidak ikut menginap tapi dasarnya Billy sifat keras kepalnya itu tidak bisa di bantah. Mereka masuk ke dalam ruangan Tama.

"Ibu sudah sampai," ucap Sasa dan mencium tangan Lisa di ikuti oleh Billy.

"Iya Sa ibu langsung kesini waktu tadi kamu nelpon,"

"Lo masih disini Roy," ujar Billy yang melihat Roy sedang duduk di sebelah ranjang Tama sedang memperhatikan ponselnya.

"Hem," jawab Roy.

"Calon pengantin mana mau pisah," ucap Lisa.

"Calon pengantin?" Ujar Sasa dan Billy.

"Iya bentar lagi ada yang mau nikah," Lisa melirik ke arah Roy dan Tama yang terlihat malu-malu.

"Maksud ibu?" Tanya Sasa bingung.

"Gue mau nikah sama Tama sebulan lagi," suara Roy menjawab pertanyaan Sasa.

"Gila abang gue gerecep juga gak banyak ngomong tapi langsung bertindak," ujar Billy seolah kagum dengan Roy.

"Serius Kak?" Tanya Sasa memastikan.

Tama mengangguk malu.

"Bill lo gaakan pulang?" Sebenarnya Sasa hanya ingin Billy pulang karena besok dia harus bekerja dan Sasa tidak ingin merepotkannya.

"Nggak bentar lagi juga Gilang bawa baju kerja gue, Ibu Billy ikut nginep gak apa-apa?" Tanya Billy kepada Lisa dan dijawab sebuah anggukan.

Billy berjalan ke arah Sofa dan menyalakan televisi dengan volume yang kecil.

"Biarin Sa biar rame jadi Roy ada teman," ujar Lisa tersenyum penuh arti.

Sasa duduk disebelah Billy dia ikut menikmati acara yang Billy tonton.

"Tidur Sa udah malem," Perintah Billy.

"Hem," jawab Sasa.

Billy menarik Sasa agar tertidur di bahunya dan sontak Sasa merasa Malu.

My Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang