Delapanbelas

6.2K 207 0
                                    

Billy menjemput gue dan kenzo, coba tebak untuk apa dia menjemput gue dan kenzo?

Untuk syuting iklan di apartmen miliknya, ini pertama kalinya gue masuk apart Billy gue heran tempat ini begitu luas, jika gue mengucapkannya dengan hiperbola mungkin gue akan bilang bahwa apart Billy 10 kali lebih besar dari apart gue yang hanya ada satu kamar tidur,ruang tamu dan dapur yang menyatu dengan ruang makan.

"Emang kita syuting jam berapa?" tanya gue karna Apart Billy sepi belum ada siapapun selain kita bertiga.

"Oh syutingnya di undur jam 10." Jawabnya santai.

"Trus ngapain lo jemput gue jam 7 pagi." gue murka sama kelakuanya harusnya gue bisa santai terlebih dahulu.

"Mau makan apa?" dia mengalihkan pertanyaan.

"Gak laper."

Krubukkkkkkkk

Perut gue mengkhianati apa yang barusan gue bilang.

"Okey gue masak sebentar lo bisa tunggu di sana." dia menujuk sebuah shofa yang berukuran besar dan terlihat sangat nyaman di depan sebuah televisi yang menerut gue mirip layar bioskop sangking besarnya.

Kalian pasti bertanya kemana Kenzo? sesampainya di Apart Billy kenzo langsung berlari menuju koleksi mobil remot control milik Billy yang berjejer rapih di sebuah lemari kaca dekat dengan ruang tv.

Gue melihat ke arah dapur disana ada Billy sedang memotong sayuran dengan serius, gue diam memperhatikanya mengapa dia begitu mempesona jika dia sedang memasak wajahnya yang tamvan dengan rahang yang kokoh serta alis yang tebal, tiba tiba Billy tersenyum ke arah gue.

"Sedang menggagumi ciptaan Tuhan yang sangat indah?" tanyanya dengan wajah so ganteng dan sialannya dia memang ganteng.

"Hell please." ucap gue malas.

"Tunggu di meja makan sebentar lagi masakannya selesai."

Gue menunggu di meja makan bersama kenzo sepertinya pangeran gue tidak sabar untuk mencicipi makanan hasil si cowok rese.

"Makanan datang..." Dia membawa satu piring ayam kecap yang terlihat sangat lezat dan satu piring capcay.

"Maaf gue belum belanja cuma ada ini di kulkas."

Gue hanya mengganggukan kepala.

Kita bertiga makan dengan khusuk kenzo sampai dua kali nambah, gue hanya menggeleng gelengkan kepala sedangkan Billy tertawa melihat kelakuan konyol Kenzo.

"Pelan pelan makannya." ujar gue.

"Ini enak Bun."

"Makan yang banyak." ujar Billy.

*-*

Tepat jam 10 kita mulai melakukan syuting iklan, ini benar benar neraka buat gue bagaimana mungkin gue harus beradegan tidur satu ranjang dengan Billy.

"Nanti Bu Marisa dan Pak Billy sedang tidur kemudian kenzo datang dan... " Seseorang memberikan gue pengarahan tapi sumpah gue bisa kejang kejang di tempat bagaimana mungkin gue harus beadegan tidur dengan Billy.

"Tidak keberatan kan Pak Bu kaliankan suami istri?" tanya seseorang yang memberikan gue pengarahan tadi.

"Tidak Pak, saya akan melakukannya dengan baik." Ujar Billy sambil memasang wajah tengil.

Keberatan gue keberatan sekali, buang gue ke laut saat ini juga,batin gue berteriak.

"Kita sudah pernah tidur bareng dan bahkan melakukan yang lebih dari sekedar tidur bareng." Setan mesum berbisik di telinga gue sumpah ini buat gue merinding disko, siapa lagi kalau bukan Billy.

My Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang