Gue melangkahkan kaki menuju meja kerja yang sekarang menjadi milik gue, hari pertama bekerja semoga saja gue bisa betah, seorang wanita menyimpan tasnya di sebelah meja kerja gue.
"Hai kamu pegawai baru?" tanya wanita itu.
"Iya perkenalkan saya Marisa," gue mengulurkan tangan.
"Ohh jadi kamu yang mengganti Bu Nina, aku Alma ada yang bisa di bantu?" ia membalas ularan tangan gue.
"Ohh tidak perlu saya bisa melakukannya sendiri,"
"Tidak usah canggung dan formal begitu sepertinya kita seumuran," ia tersenyum menampilkan kedua lesung pipinya.
"Ah ya berapa umurmu?" tanya gue.
"23 tahun," jawabnya.
"Kita hanya berbeda satu tahun aku baru 22 tahun," gue tersenyum sepertinya Alma orang yang asik di ajak bicara.
"Ternyata ada yang lebih muda dariku disini," dia tertawa.
"Lihat ke arah jam 6 disana ada Bu Mirna dia senior paling sadis," Alma berbicara dengan suara pelan.
"Sadis?" tanya gue bingung.
"Alma kalian sedang apa?" wanita yang bernama Mirna itu menghampiri meja gue.
"Ah Bu Mirna selamat pagi," Alma tersenyum ke arah Bu Mirna.
"Kamu pegawai yang mengganti Nina?" tanya Bu Mirna dengan tatapan seolah menilai penampilan gue dari atas ke bawah.
"Iya Bu saya Marisa mohon bimbingannya," ujar gue dengan sopan.
"Tugas pertama kamu ada di meja saya ikuti saya," perintahnya.
"Baik Bu," kata gue.
Bu Mirna berjalan ke arah mejannya dan gue mengikuti dia dari belakang gue sempat melihat ke belakang, Alma berucap semangat tanpa suara sepertinya hari pertama gue baik baik saja semoga kedepannya berjalan dengan baik.
*-*
"Marisa sudah waktunya makan siang ayo ke kantin," ajak Alma dan membereskan mejannya.
"Baik Bu,"
"Bu? tolong di kondisikan kamu panggil nama saja aku belum setua itu," Alma cemberut ia mwmang orang yang lucu.
"Baik baik ayo kita ke kantin," gue tertawa.
"Marisa semoga kita bisa berteman baik," ujar Alma.
"Karena kita teman panggil saja Sasa," gue dan Alma memasuki lift untuk menuju kantin yang berada di lantai 1.
"Oke," Alma tersenyum bahagia.
Ketika sampai di Kantin gue sangat suka dengan kantinnya begitu rapih dan bersih terlihat sangat nyaman serta para penjaga kantin yang ramah seperrinya gue beneran betah disini.
"Siang Bunda, apa menu hari ini?" Alma menyapa seorang wanita masih terlihat segar di usiannya yang sudah tidak muda lagi dan memakai seragam seperti chef.
"Nasi goreng seafood dan Nasi goreng daging kambing sesuai pesananmu," ia berbisik di telinga Alma yang membuat wajah Alma berbinar cerah.
"Terimakasih Bunda," Alma tersenyum "Bunda perkenalkan ini Marisa pegawai baru di bagianku,"
"Siang Bunda saya Marisa panggil saja Sasa," gue salam kepadannya.
"Kamu cantik," ujar Bunda gue jadi malu sendiri.
"Dah Bunda kita makan siang dulu,"
"Semoga kalian suka makanannya," Alma tersenyum sepertinya dia memang periang selalu saja tersenyum menampilkan gigi rapih miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Romance
RomanceMarisa terbangun disebuah kamar yang jelas bukan miliknya ini seperti kamar hotel, dia berusaha mengingat kejadian semalam apa yang membuatnya tiba-tiba berada di sebuah tempat asing. Dia bangun dan menemukan sebuah note di meja samping tempat tidur...