Tigapuluh Satu

5.2K 197 5
                                    

Marisa sedang asik menonton tv sendirian karena Tama dan Kenzo seperti biasa bermain di taman setiap hari minggu.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Sasa segera bergegas untuk melihat siapa tamu yang berkunjung pagi-pagi seperti ini.

Ketika Sasa membuka pintu seseorang yang selama ini dia cari keberadaannya akhirnya muncul ke permukaan bumi. Maksudnya muncul kehadapanya juga siapa lagi kalau bukan 'Alven'. Kekasihnya yang ia rindukan.

"Al..." Sasa langsung memeluk Al dengan erat.

Namun Al hanya diam, kemudian Sasa melepaskan pelukanya dan membawa Al masuk kedalam apartnya.

Al duduk namun tidak mengeluarkan suara membuat Sasa bingung dengan sikap Al. Sasa semakin yakin bahwa ada sesuatu yang terjadi selama Al pergi.

"Maafin aku Sa," Al menatap Sasa dengan tatapan yang sulit Sasa artikan.

"Aku sudah lega bisa lihat kamu Al, nggak usah minta maaf selama dua minggu ini kamu kemana Saja?" Sasa tersenyum.

Al hanya diam.

"Kalau kamu belun siap cerita aku nggak bakalan maksa kamu buat cerita," Sasa mencoba berpikir positif dan tidak memaksa Al.

Kemudian Al memeluk Sasa, mengecup puncak kepala Sasa.

Kalau kamu tau yang sebenarnya, aku yakin kamh ngga akan memaafkan aku semudah ini, Al berucap dalam hati.

"Al kamu belum sarapan ya?" Tanya Sasa ketika Al melepaskan pelukannya.

"Belum," jawab Al.

"Aku tadi buat nasi goreng banyak kamu mau? Atau mau apa? aku bakalan masakin kamu hari ini," Sasa sangat senang karena betemu dengan Al lagi.

"Nasi goreng aja Sa," Al tersenyum melihat Sasa yang antusias.

Aku takut nggak bisa lihat senyum kamu lagi Sa, aku takut ini berakhir Sa, batin Al.

*-*

Billy memasuki ruang kerjanya yang hampir sebulan lamanya Ia tinggalkan. Ia memutuskan kembali ke Indonesia bukan karena alasan kembali dari proyek yang ada di Jerman tapi dia kembali karena 'Marisa'. Ia merasa ingin bertemu Sasa meski hanya melihatnya saja sudah cukup baginya.

Billy meminta Roy untuk mengawasi Sasa selama Ia pergi. Roy pernah mengatakan bahwa akhir-akhir ini Sasa seperti banyak pikiran karena Roy sering melihat Sasa melamun. Hal itu membuat Billy ingin segera kembali dan bertemu Sasa untuk memastikan.

Billy duduk di kursinya dan membuka dompet miliknya disana ada foto Sasa yang sedang tersenyum ke arah kamera, hanya foto itu yang bisa mengobati rindunya selama berada jauh dari Sasa.

"Pak..." cicit seseorang yang membuat Billy kaget.

"Roy gue kira siapa," ujar Billy masih setengah kaget dengan kemunculan Roy.

"Gue udah ketok pintu beberapa kali tapi lo tetep ngga ngerespon ya udah gue masuk saja," jelas Roy kemudian Ia duduk di Sofa yang ada di ruangan Billy.

Billy beranjak dari kursinya dan duduk di sebelah Roy.

"Lagi ngelamunin Sasa?" Tebak Roy.

"Hem," jawab Billy.

"Lo ke ruangannya saja gampang atau gue pura-pura nyuruh dia ke sini minta laporan pengeluaran yang baru," Saran Roy.

"Gue mau ke ruangannya," Billy beranjak dan segera menuju ruangan Sasa.

My Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang