Tigapuluh

6.2K 191 2
                                    

Alven terlihat berbeda dari biasanya. Sikapnya berubah menjadi pendiam. Marisa sudah sering menanyakan 'ada apa?' dan jawaban Alven tetap sama 'tidak ada apa apa'. Biasanya Al selalu membuat Sasa tertawa karena kekonyolannya tapi sudah seminggu ini Al hanya bicara dengan Sasa seperlunya dan jarang mengantar jemputnya.

"Sa akhir-akhir ini Al terlihat aneh," ujar Tama. Sasa yang ada di sebelahnya tersentak dengan penuturan Kakak tirinya.

"Sasa juga heran Ka," Ia terlihat memikirkan sesuatu.

"Seminggu ini Al hanya berkunjung kesini satu kali, biasanya hampir tiap hari, " ujar tama lagi.

"Iya Ka, tadi dia sempat menelpon dan bilang bahwa besok dia akan sedikit terlambat karena pekerjaannya," Sasa mengembungkan pipinya.

Besok adalah hari minggu dan hari dimana Kenzo berulang tahun. Sasa sempat merasa bahwa Al sedikit menghindar darinya.

Ada apa sebenarnya? pertanyaan itu setiap hari muncul dikepala cantiknya.

"Sibuk banget ya padahal hari libur," Tama merasakan keanehan Al.

"Gak mungkin kalau Al selingkuh," Sasa menghela nafas lelah tiba-tiba pikiran aneh seperti itu melintas di kepalanya.

"Gue rasa gak mungkin deh keliatannya Al serius sama lo Sa," Tama mengelus perutnya yang semakin membesar.

"Tapi bukan Sasa yang merasa Al menjadi aneh, Kakak juga ngerasa gitukan?" tanya Sasa kepada sang Kakak yang tampak ikut berpikir juga.

"Mungkin ada masalah yang gak harus lo tau Sa, semua orang punya rahasia yang ngga bisa dia kasih tau ke semua orang," Tama tersenyum mencoba menasehati adiknya yang terlihat galau.

"Kakak benar juga," Sasa ikut tersenyum dan ikut mengelus perut Tama yang semakin membesar.

*-*

Sasa menyewa sebuah restoran cepat saji untuk tempat ulang tahun Kenzo yang ke 5 tahun. Kenzo tampak tampan dengan kemeja putih dengan dasi kupu-kupu dan celana pendek sebatas lutut berwarna crem, tidak lupa rambutnya yang sudah di tata dengan sedikit berantakan membuat ketampananya menjadi berkali-kali lipat.

Teman-teman kenzo mulai berdatangan dan Kenzo menyambut dengan senyuman khasnya yang menggemaskan.

"Nenek Kenzo kangen," ujarnya ketika melihat Lisa memberikan sebuah kado. Ia baru sampai di Jakarta karena usahanya di Bandung ia baru bisa datang hari ini awalnya ia berniat untuk menginap kemarin, tapi karena toko baju miliknya sedang ramai ia tidak bisa begitu saja meninggalkan pekerjaannya yang baru saja ia rintis.

"Nenek juga kangen Kenzo, selamat ulang tahun ganteng," Tama mencium kedua pipi Kenzo.

"Terimakasih Ne," ujar Kenzo.

"Dimana Bunda sayang?" Lisa mengedarkan pandangannya melihat sekitar tempat ulang tahun Kenzo mencari keberadaan kedua anaknya.

"Bunda di depan sedang menunggu temannya," Kenzo terlihat begitu senang bertemu dengan Lisa.

Tidak berapa lama kemudian Sasa masuk bersama Alma di susul oleh Tama dan Bu Sofi.

"Ibu sudah lama, maaf tadi Sasa keparkiran sebentar," Sasa mencium tangan Lisa di ikuti oleh Tama.

"Baru datang Sa, bagaimana calon cucu nenek baik-baik saja?" Tanya Lisa kepada Tama.

"Baik Bu Tama kangen Ibu," Tama memeluk Ibunya.

Setelah melepaskan pelukann dari Tama, Lisa beralih kepada Alma yang sedari tadi tersenyum di sebelah Sasa dan tak lupa kepada Bu Sofi yang sudah ia anggap seperti sodaranya sendiri.

My Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang