Marisa memasuki ruang kerjanya dan meletakan tas di meja kemudian dia duduk dan menyalakan laptop untuk menyelesaikan bahan presentasi hari ini, Ia melihat ke arah meja Rian yang hanya terhalang dinding kaca ternyata Rian belum datang padahal biasannya Rian selalu disiplin terhadap waktu meski dia CEO di perusahaan ini.
Marisa kembali melanjutkan pekerjaannya, tiba tiba seorang memasuki ruang kerjanya ia sempat berpikir bahwa seseorang itu Rian tapi ternyata bukan dia adalah Citra.
"Hai," Citra menyapa Marisa dengan senyum yang menakutkan.
"Selamat pagi Bu, Pak Rian belum datang." ujar Sasa bangun dari kursinya.
"Saya tidak mencari Rian, saya kesini ingin bertemu kamu."
Marisa merasa heran dengan Citra yang tiba tiba saja ingin menemuinya.
"Kalau begitu tunggu sebentar bu saya buatkan teh terlebih dahulu."
Setelah Marisa membuatkan teh untuknya dan Citra, ia semakin penasaran apa yang akan di bicarakan citra.
"Marisa," panggil Citra.
"Iya Bu?"
"Saya minta kamu berhenti bekerja di perusahaan calon suami saya." Citra tersenyum misterius.
Marisa terdiam mencerna apa yang barusan Citra bicarakan.
"Saya memberi kamu waktu 2 hari untuk menggundurkan diri."
"Tapi Bu mengapa saya harus menggundurkan diri?" tanya Sasa bingung.
"Saya tidak suka melihat kamu dengan Rian berada di dalam satu ruangan."
Marisa diam tidak tau harus berbicara apa.
"Jika kamu tidak mendengar apa yang barusan saya bicarakan, siap siap kehidupanmu tidak akan baik baik saja." Citra tersenyum horor.
Benar ucapan Mila citra cewek gesrek gue bingung harus gimana masa iya gue tiba tiba berhenti,batin Sasa.
Ketika sasa sedang bergulat dengan batinnya Citra keluar dari ruangan tanpa pamit terlebih dahulu.
"kemana Bu Citra?" ujar Sasa ketika dia tersadar.
"Horor sumpah," Sasa bergedik ngeri dan memutuskan untuk kembali ke meja kerjanya untuk melanjutkan pekerjaanya yang sempat tertunda.
*-*
Marisa sedang membereskan meja kerjanya untuk bersiap siap pulang dia terpaksa lembur karena besok akan ada presentasi lagi sehingga dia harus menyelesaikan hari ini juga untuk di kirim kepada Rian.
Cowok rese is calling...
"Hallo..." suara di seberang sana.
"Hemm." Marisa menjawabnya dengan malas.
"Kenapa lo belum pulang?" tanya Billy khawatir.
"Lembur," jawabnya singkat.
"Cepat pulang!"
"Lo dimana?" tanya Sasa
"Apartement lo."
BIP
Sasa memutuskan sambungan telpon dari Billy, seharusnya Sasa tidak berurusan dengan Billy karena setiap melihatnya dia selalu teringat kejadian 5 tahun yang lalu.
"Gue harus bisa jauh dari Billy." ujarnya mantap.
Dia segera menuju apartement miliknya, hanya membutuhkan setengah jam Sasa sudah sampai karena di malam hari jalanan Jakarta tidak terlalu padat seperti siang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Romance
RomanceMarisa terbangun disebuah kamar yang jelas bukan miliknya ini seperti kamar hotel, dia berusaha mengingat kejadian semalam apa yang membuatnya tiba-tiba berada di sebuah tempat asing. Dia bangun dan menemukan sebuah note di meja samping tempat tidur...