Malam ini Atha menangis. Tidak ada hal lain yang bisa dilakukannya selain duduk diujung ranjang sambil memeluk kedua lututnya. Membiarkan air mata itu terus jatuh dipipinya.
Hidup Atha sudah tidak tahu lagi bagaimana. Mata Atha sudah bengkak karena menangis yang terlalu lama. Masalahnya dan semua yang terjadi padanya, benar-benar diluar kehendaknya. Atha tidak ingin macam-macam, ia hanya ingin ia bisa hidup dengan keluarganya dengan bahagia. Itu saja. Tapi kenapa semua hal yang kini datang padanya seolah membuatnya makin jauh dan menjauh dari harapan kecil itu?
Atha mengesot pelan kearah meja belajarnya. Disana ada sebuah botol kecil obat. Ia meraihnya dan menuangkan beberapa butir obat itu ditangannya, "I better have a long sleep" ujarnya disela isaknya sambil meraih gas berisikan air diatas meja.
Ia tidak tahu apakah yang dilakukannya ini benar. Tapi ia ingin hilang sebentar dan tenang. Ia lelah terus-terusan menangis seperti ini. Saat ini, minum obat tidur mungkin akan membantunya.
"Atha!"
Gadis itu kaget saat seseorang membuka pintunya. Ia benci ini. Dan obat itu masih dalam genggamannya.
"Gio, kenapa lo datang?"
Gio berjalan mendekatinya perlahan dengan tatapan khawatir diwajah dinginnya, "Lo ngga angkat telpon gue"
"Yo, please. Gue minta waktu buat sendiri dan jangan ganggu gue"
Lelaki itu tetap mendekat padanya dan pada akhirnya berjongkok didepan Atha, "Gue ngga bakal biarin lo sendiri, karena gue tau lo benci sendiri"
Atha diam, air matanya yang tadi sempat berhenti kini keluar lagi. Ia benci jika lelaki itu selalu tahu tentangnya. Rasanya sudah cukup merepotkan Gio, ia tidak mau lagi. "Lo egois, Yo" Atha menunduk sambil menampar-nampar dada Gio dengan tenaganya yang tidak tersisa banyak.
"Gue memang egois karena gue mau jaga lo"
"Gue benci lo liat gue disaat gini, Yo" isak Atha terdengar, "Ngga ada satu aspek pun yang bisa jadi alasan kenapa lo harus jaga gue, Yo. Gue ini memalukan"
Gio diam. Ia menghela nafasnya pelan lalu mengelus kepala Atha. "Karena alasannya itu elo Ta"
"I'm useless Yo" Atha menunduk. Rambutnya yang terurai menutupi wajahnya.
Gio mendesah pelan lalu menggenggam tangan Atha, tapi ia merasakan sesuatu dari dalam genggaman gadis itu. "What is this?" tanyanya saat melihat butir-butir obat sebanyak 5 buah didalam genggaman Atha.
"Just medicine"
Gio segera mengambilnya, lalu melirik satu botol obat diatas meja. "Lo minum obat tidur?" Tanyanya sambil menatap Atha intens.
"Gue cuma mau tidur, Yo"
Gio berdecak pelan lalu melempar obat ditangannya ke bak sampah. "Yang lo ambil dari botol kebanyakan, jangan gila"
Atha hanya diam masih menunduk ia tahu tadi ia bodoh. Tapi apa salahnya jika ia ingin bermimpi dan tenang sedikit lebih lama? Ia lelah.
"Ta.." Gio meraih pundak Atha sambil menatap gadis itu, "Sorry gue bukannya marah sama lo. Cuman lo tau kan mengkonsumsi obat tidur berlebihan itu bisa berujung bahaya?"
"I know" jawab Atha pelan.
Gio menghela nafasnya perlahan lalu membawa gadis itu kembali keatas ranjang. "Gue bakal nemanin lo sampai lo benar-benar tidur. No need sleep pills"
"Yo ini sudah malam. Lo harusnya balik kerumah. Bukannya disini nemanin gue" sanggah Atha sambil menahan tangannya saat Gio menariknya.
"Tapi gue mau nemanin lo malam ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL YOUTH (Complete)
Romance[SUDAH DITERBITKAN DAN SEDANG DI REVISI] Kita terperangkap dalam sebuah arus yang mengatas-namakan persahabatan diatas segalanya tapi melupakan cinta yang terselip diantaranya. Berusaha membuang sesuatu yang ada menjadi tidak terlihat. Membuat cint...