Nineteen - Truth or Dare

686 133 21
                                    

"Gio!" Teriakan gadis itu membuat lelaki yang tadinya sedang berdiri diujung sana menoleh.

Sera berlari menghampiri Gio yang rupanya tengah memainkan ponselnya diluar pintu kedatangan.

"Sudah sampe lo"

"Lo yang jemput gue?" Tanya Sera sambil melirik kesekeliling Gio.

"Iya, Aira sama Marsel ke rumah Kakek Aira sebentar tadi, dan Jeff nemenin Atha"

"Jeff nemenin Atha? Dia kenapa lagi?"

Gio menengok pada Sera sambik membjat senyuman tipis, "She is fine". Gio langsung mengambil alih koper dari tangan Sera, "Ayo"

Gio dan Sera akhirnya masuk kedalam mobil Gio. Sera sibuk memainkan ponselnya sedangkan Gio fokus dengan setiran karena beberapa mobil sedang mengantri untuk keluar dari area bandara.

"Yo, gue nyalain lagu ya?"

"Mm"

Tangan sera langsung menekan layar tape touch screen itu lalu menghububgkannya dengan bluetooth ponselnya.

(Shawn mendes - The strings has played)

5 menit berlalu, masih tak ada yang berbicara. Kecuali Sera yang kerap menggonta-ganti lagu diponselnya sedangkan Gio hanya diam menatap jalanan.

"Yo?"

"Apa?"

"Tumben lo diem?"

Gio menoleh sekilas, "Sudah biasa kan?"

"Em, ya tapi rasanya beda aja. Kaya, suasananya dingin gitu. Paham?"

"Sorry, gue cuma lagi ngga tau mau ngomong apa" ujar Gio.

"Gimana kuliah lo?"

"Fine"

Sera mengangguk, entah kenapa rasanya Gio yang ada disebelahnya sekarang itu sangatlah berbeda. "Lo ada masalah ya?"

"Mm?"

"Ada masalah?" Tanya Sera lagi sambil menyentuh pelan lengan Gio membuat lelaki itu menoleh perlahan, "Bukan gue, Ra"

"Then who?"

"Can you grant a wish for me?"

Sera mengerutkan alisnya sambil menatap Gio, "Apa?"

"Let's protect the weakest"

"The weakest?"

"The strongest person in our group is the weakest one" ujar Gio.

Sera terdiam. Bolehkah ia egois kali ini saja?  Mendengarkan perkataan Gio dan menerima segala kebaikan lelaki itu tidak dapat menahannya untuk berangan-angan lebih. Tetapi saat menerima kenyataan jika lelaki itu lebih memerhatikan sahabatnya yang lain kenapa ia merasa itu sangat sakit. Tanpa Gio katakan pun, Sera tahu jika yang dimaksud lelaki itu barusan adalah Atha.

Why should we trapped in a friend complex like this?

*

*

*

Malam ini, semuanya akhirnya berkumpul dihalaman depan. Dengan sebuah api unggun yang tidak terlalu besar lalu ada mereka yang duduk melingkarinya. Gio, Aira, Sera, Atha, Marsel , dan Jeff yang duduk berurutan.

Tidak melakukan apa-apa. Hanya bersenandung kecil bersama petikan dari gitar yang dimainkan Marsel malam itu sudah cukup untuk membuat suasana malam menjadi indah.

BEAUTIFUL YOUTH (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang