"For seriously you made us so fucking worried, Ta" Aira bersuara sambil mengupas apel untuk gadis yang masih duduk diatas ranjang rumah sakit itu.
Atha tersenyum simpul sambil menyibak poni panjangnya yang terurai kebelakang telinganya, "I'm sorry, Sister"
"Just don't do it again. Awas ya lo, bikin gue jantungan" Aira menyodorkan potongan apel itu pada Atha.
"Apa rasanya sesakit itu Ta? Sampai lo minum obat tidur sebanyak itu" kali ini Sera yang mendekat keranjang Atha.
"Gue," Atha menghela nafasnya sebentar sebelum melanjutkan ucapannya "it was out of my control"
"Gue lagi nyiapin persentasi tapi tiba-tiba dapat telpon kalo lo lagi sekarat dari Gio dan Jeff, gila ngga sih?" Ujar Sera lagi.
Aira mengangguk sambil menyodorkan potongan apel lagi untuk Atha. "Sumpah deh, untung Gio sama Jeff disana"
"Hah?"
"Mereka maksa masuk kerumah lo. Demi apapun kalo Gio sama Jeff ngga kesana lagi, kita ngga bakal tau apa yang terjadi sama lo" desah Aira.
"They are the first one who found you" sahut Sera. "They are so nice, right?"
"I didn't say thanks yet. For sure, they didn't tell me" ujar Atha.
"No need to thanks. Apalagi sama Gio, he caring you too much" Aira bersuara.
"3 hari lo ngga ada kabar, dia yang paling gila dari antara kita. Sumpah"
"Dan waktu lo masuk UGD, demi apapun gue ngga pernah ngeliat Gio selemah itu. Gio yang kita kenal itu ngga nangis tapi setelah ngeliat lo sekarat, for sure he dropped tears" jelas Aira panjang lebar membuat Atha diam.
Pengorbanan Gio terhadapnya sangatlah lebih dari cukup. Perasaan Gio yang diberikan cuma-cuma padanya sangatlah membuatnya merasa bersalah dan takut. Ia bisa memberikan apa pada Gio dari dirinya yang sekarang? Dan, satu hal yang mengganjal dipikirannya. Semua kasih sayang yang diberikan lelaki itu, apakah itu semua tulus atas cinta atau hanya perasaan kasihan dengan gadis sepertinya.
"I'm jealous" Sera tiba-tiba berucap membuat Atha dan Aira sama-sama menengok.
"I wish I can be you"
"Lo ngomong apa sih, Ra?" Tanya Aira.
Sera tertawa sambil mengambil tempat disofa, "Gue-"
"Hoy!" Suara lantang nan nyaring dari Marsel yang sudah berada didepan pintu diikuti oleh Gio dan Jeff dibelakangnya.
"Ngegosip mulu lo Ra" decak Marsel sambil mendekat pada Aira dan menyomot satu potong apel dari piring kecil didepannya.
"Ih, ngaco lo. Ngga ada yang ngegosip kali"
Marsel mengunyah apel tadi sambil verdiri didekat Aira, "Bohong lo ah. Buktinya gue sama yang lain masuk, kalian langsung kicep"
"Apaan sih lo ah" Aira mengacuhkan Marsel tapi lelaki itu malah mengambil lagi potongan apel yang baru saja dipoting Aira. "Eh itu buat Atha, bego"
"Gue juga mau"
"Lo ngga sakit"
"Gue sakit tau"
"Sakit apa lo?" Tanya Aira sambik mendongakkan kepalanya kepada Marsel.
"Gue sakit hati, ngeliat kelakuan lo ke gue gini. Ngga ada ramah-ramahnya" Marsel memegang dada bagian kirinya sambil memasang wajah sedihnya.
Begitulah perkelahian tidak jelas antara Aira dan Marsel yang terus berlanjut sampai kuda bertelur.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL YOUTH (Complete)
Romance[SUDAH DITERBITKAN DAN SEDANG DI REVISI] Kita terperangkap dalam sebuah arus yang mengatas-namakan persahabatan diatas segalanya tapi melupakan cinta yang terselip diantaranya. Berusaha membuang sesuatu yang ada menjadi tidak terlihat. Membuat cint...