Twenty Two - Broken Family

698 115 36
                                    

Hari-hari berlalu. Ini sudah hari ke-3 terhitung sejak ayahnya masuk rumah sakit. Ayahnya sudah mulai pulih dan sadar jadinya Atha sudah tidak terlalu khawatir lagi.

Rasanya Atha ingin menata hidup baru. Setelah semua masalah yang ia alami sekarang, setidaknya ia masih punya Ayah dan teman-teman yang ada disisinya kan?

Getaran pada ponselnya membuatnya berhenti sejenak dilobby kampus. Ia membuka notifikasi baru diponselnya.

LINE

Davaro Fergio
Lo dimana?

Athallea Q.
Dikampus Yo, why?

Davaro Fergio
Ngapain lo kesana?

Athallea Q.
Gue harus ketemu sama dosen gue buat bahas yg kemaren. Knp?

Davaro Fergio
Tunggu gue disana

Athallea Q.
Gue bisa balik sendiri kok

Davaro Fergio
Just wait for me

Atha menghela nafasnya pelan sambil menatap diam layar ponselnya. Gio. Lelaki itu sangat perhatian dengannya. Tapi kenapa? Rasanya ini salah.

Apalagi mengingat 3 hari terakhir ini Gio selalu bersamanya untuk menemani Ayahnya dirumah sakit.

Ia mengunci ponselnya lalu meletakkannya didalam tasnya.

"Woy anak koruptor"

*

*

*

"Lo mau kemana?" Satu panggilan itu membuat Gio menoleh. Gadis berambut panjang itu berdiri disebelahnya. Namanya Rachel.

"Gue mau keluar"

"Eh tapi, kan habis ini Ka Leon kan masuk. Lo kok malah keluar?" Rachel menahan tangan Gio.

Dosen memang tidak masuk hari ini tapi asisten dosen, si Leon pasti menggantikkannya.

"Izin, gue harus urus sesuatu"

Rachel masih menahan tangan Gio, dan mengganggamnya makin erat, "Lo ngapain? Mau bolos?"

Gio menghela nafasnya pelan sambil menatap Rachel yang setinggi telinganya itu. "Gue mau datengin temen gue, Cel"

Rachel mengerutkan keningnya, "Temen lo yang mana? Jeff kan ga masuk".

"Bukan Jeff, tapi temen gue yang lain"

"Siapa?". Gio tidak pernah tahu kenapa Rachel jadi se-kepo ini dengannya. "Dijurusan Psikolog, Cel"

"Siapa?"

Demi apapun Gio heran kenapa Rachel jadi se-kepo ini terhadapnya. "Athallea"

Sepersekian detik kemudian Rachel menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Gio, "Athallea? Maksud lo si anak koruptor itu?"

Gio kaget. Jantungnya berdegup kencang mendengar pertanyaan Rachel. "Maksud lo?"

"Lo ngga kudet kan, Yo? Masalah si anak koruptor itu udah booming dari kemaren-kemaren tau" kali ini Rachel sedikit tertawa tapi Gio, tidak tertawa sama sekali. Tatapannya kosong, tersirat rasa takut diantara sorot matanya yang tajam.

BEAUTIFUL YOUTH (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang