Forty - Missed

547 122 27
                                    

2 years later, Los Angeles 2020

Bagaimana rasanya merindu seseorang dalam kurun waktu yang lama? Ketika semuanya hanya bisa terbayar oleh potongan-potongan kenangan manis yang ada didalam otak.

Sudah 2 tahun sejak terakhir kali ia memeluk erat tubuh proporsional lelaki itu dibandara. Ia merindukan dekapannya yang kuat dimana ia bisa merasa aman, ia merindukan aroma maskulin yang menembus indra pencuimannya seolah aroma therapy yang menenangkan, ia juga merindukan senyuman tipis lelaki itu.

Sejak kepergiannya dari Jakarta, kehidupannya satu persatu mulai berubah. Kedewasaan dan kemandiriannya, dan ya ia menjadi gadis trilingual dengan kemampuan 3 bahasa. Haha

Ia percaya akan pelangi datang sehabis hujan. Pelangi yang datang perlahan membawanya naik keatas awan. Ia tak menyangka akan memiliki kehidupan seberuntung ini, bagai tertimpa emas.

9 bulan pertama ia yang masih sibuk dengan kuliahnya harus bisa membagi waktu karena ia juga bekerja paruh waktu diwaktu yang sama.

Tapi seiring berjalannya waktu, Atha paham bagaimana kerja dunia. Kejam, menyedihkan namun membahagiakan. Lalu Atha mulai mendapat tawaran casting model salah satu perusahaan model terbesar di LA saat ia menghadiri salah satu seminar dosen disana, tepat 5 bulan sebelum ia lulus S2.

Kehidupannya yang sepi mulai terisi dengan kegiatan-kegiatan asing yang tak pernah ia lakukan sebelumnya. Berada didepan kamera dengan jepretan dan blitz dan tanpa henti, polesan make up artis mahal, baju ber merk dengan harga selangit, entah kenapa Atha mulai terbiasa dengan semua itu. Apalagi setelah ia mendapatkan gelar M.Sc (Psychology: Cognitive-Affective Neuroscience) atau dalam gelar indonesianya adalah M.Psi.

Sejak Atha lulus dan mendapatkan gelar S2 nya, ia mulai diundang kebeberapa acara tv sebagai pembicara kesehatan mental yang terkenal disamping profesinya sebagai model papan atas. Atha bukanlah gadis yang lemah lagi, ia sudah merasakan asam manisnya hidup.

Seperti 6 bulan terakhir, Atha sudah menjajahi Los Angeles sebagai tempat tinggalnya yang baru karena pekerjaannya sangat bergantung pada negara itu. Bahkan saat dimasa-masa terakhir kuliahnya ia sering bolak balik Munchen-Los Angeles hanya untuk bekerja.

"Are you sick miss?" suara itu membangunkan Atha dari lamunannya. Gadis itu buru-buru menggeleng lalu tersenyum, "I'm okay, Jean"

Jean, make up artist Atha yang sudah bekerja kurang lebih 2 tahun terakhir ini dengannya. Bukan Jean namanya jika tidak kepo dengan segala tentang Atha. "I will tell them if you are not feeling well today, miss Atha" Jean meletakkan kuas make up itu diatas meja rias lalu berancang-ancang akan pergi.

"No" Atha menahan tangan Jean pelan, "I am okay Jean. I have a lot of things today. I can't just skip it like that"

"But you are not feeling well, your face is so pale"

Atha menghela nafasnya pelan lalu menatap cermin, wajahnya memang pucat dan memang sejujurnya ia tidak enak badan hari ini. Tapi ada fashion week di Viceroy L'Ermitage Beverly Hils Hotel malam ini dan ia diminta untuk datang bersama 1 artis lainnya.

"Miss Atha" Jean memanggil. Lagi-lagi Atha melamun membuat Jean hanya bisa menghela nafasnya kasar, "Look at your eye bags, I don't think my concelear can covered it"

Atha tersenyum, "Jean, I know your skill can handle my eye bags"

Sejujurnya sudah hampir 1 bulan terakhir ia insomnia, bukan tanpa alasan. Atha memikirkan Gio sampai-sampai ia tidak bisa tidur. Perasaan rindu dan bersalah bercampur aduk jadi satu didalam otaknya.

BEAUTIFUL YOUTH (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang