Jeff,Marsel dan Sera tentunya sudah kembali ke Jakarta. Mengurus masalah kuliah mereka yang sempat terbengkalai selama beberapa waktu.
Seperti hari ini, para lelaki sudah berkumpul diperpustakaan kampus. 2 dari 3 memutuskan untuk sibuk membuka buku-buku tebal itu kecuali satu lelaki dengan rambut coklat madu dan wajah datarnya, Gio yang bisa sedikit bersantai dimeja perpustakaan.
"Yo, catatan lo ada materi yang ini?" Tanya Jeff menyodorkan satu halaman buku pada Gio yang sibuk memainkan ponselnya.
"Ada"
"Thanks bro. Nanti malem gue pinjem". Gio mengangguk,lalu meletakkan ponselnya diatas meja. "Ngomong-ngomong Aira gimana?"
"Dia bakal pulang besok"
"Gue ngga bisa belajar gini,gila". Gio dan Jeff langsung menoleh pada Marsel yang tadinya sibuk membaca buku sekarang sudah merebahkan kepalanya diatas meja.
"Kenapa lagi lo?"
"Gue kayanya butuh lihat sesuatu yang seger"
"Lo haus?"
"Gue bilang liat bego,bukan butuh minuman" Marsel berdecak kesal.
"Lagian ribet banget lo ngomong" cibir Jeff sambil menutup buku yang ia baca tadi karena sepertinya niat membacanya sudah hilang.
"Gue kangen cewe-cewe nih"
"Cewe mana?"
Marsel menghela nafasnya pelan sambil menatap Jeff kecewa karena sepertinya ia tidak paham dengan arah bicaranya. "Maksud gue,gue kangen cewe-cewe kita bego. Telat amat lu mikir"
"Cewe-cewe kita?" Kali ini Gio menautkan kedua alisnya.
"Ya siapa lagi kalo bukan Sera,Atha,Aira lah Yo. Gila lo pada dah lola"
"Lah" Jeff berdecak, "Ya to the point aja langsung nying. Lo ribet lagi pake bahasa"
Gio menghela nafasnya pelan sambil menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, "Bisa kangen juga ya lo?"
"Dasar playboy cap kapak" timpal Jeff.
Gio hanya menggelengkan kepala dibuatnya. Marsel itu sengklek,tingkat dewa.
"Jangan najis,Sel"
"Ini perasaan tulus bukan najis bego" Marsel memukul kepala Gio dengan bukunya hingga membuat lelaki itu meringis sakit, "Sakit gila"
"Lemah"
"Lo lemah"
"Lo kali"
"Songong"
"Dasar vampir gila"
"Lo tiang gila"
"Lo-"
"WOY SUDAH! bacot lo pada gila" Jeff sedikit berteriak agar melerai perkelahian gila antara Marsel dan Gio. "Dilihatin bego,malu" lagi Jeff berkoar-koar sambil memijit pelipisnya.
Gio dan Marsel menengok kesekitar, benar. Apa yang dikatakan Jeff benar. Hampir seluruh penghuni kampus itu menatapi mereka. Ada yang menatap mereka sambil tersipu malu ada juga yang sambil tersenyum terang-terangan membuat kedua lelaki itu tersenyum masam.
Karena sejujurnya tanpa menarik perhatian seperti tadi pun Gio, Jeff dan Marsel memang sudah sangat mencolok sehingga selalu menarik perhatian kaum hawa disana.
Gio mengalihkan pandangannya pada Marsel dan Jeff, "Tatapannya pada ngga santai"
"Gue terlalu cakep sih" ujar Marsel menimpali.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL YOUTH (Complete)
Romance[SUDAH DITERBITKAN DAN SEDANG DI REVISI] Kita terperangkap dalam sebuah arus yang mengatas-namakan persahabatan diatas segalanya tapi melupakan cinta yang terselip diantaranya. Berusaha membuang sesuatu yang ada menjadi tidak terlihat. Membuat cint...