Twenty Six - Goodbye

824 117 34
                                    

Kamar itu gelap, hanya seberkas cahaya matahari yang masuk dari tirai yang sedikit terbuka dikamarnya.

Ini sudah pukul 8 pagi dan pagi ini juga para pembantu rumahnya memilih untuk berhenti. Atha tidak bisa melarang itu karena bekerja dirumah koruptor akan merusak citra mereka apalagi dengan segala wartawan yang berkerubung disekitaran rumah hanya untuk sebuah penjelasan yang bahkan Atha tidak tahu.

Sudah hari ke-3 sejak dijatuhkannya hukuman untuk ayah Atha. Sudah 3 hari juga ia menutup diri, menghindari wartawan dan para sahabatnya.

Drrt drrt

Getaran ponsel diatas meja membuatnya mau tidak mau untuk meraihnya.

Itu notifikasi komentar dari akun instagramnya. Selain jadi bulan-bulanan wartawan, akun sosial medianya juga jadi sasaran para netizen yang berkomentar buruk padanya.

Ada 67 komentar baru.

Atha menghela nafasnya saat membaca puluhan komentar yang 90% adalah sumpah serapah itu.

Dasar anak koruptor

Bapanya aja koruptor, anaknya apa? Pelacur?

Gaya hidup sok mewah ini ternyata hasil uang korupsi HAHAHA

Anjir, satu kampus sama gue nih. Ternyata gitu kerjaan bapanya sampe bisa kuliah ditmpt gue LOL

Modar aja lo sono

Gue denger2 keluarganya juga ancur nih wkwk

Anak buangan nih

Mati aja sono lo ah. Keluarga gapantes dibanggain HAHA

"Astaga" desah Atha. Apa ada kata-kata yang lebih kejam lagi? Kenapa ia juga disalahkan?

Sumpah serapah seperti itu sudah mulai berdatangan. Spam an komen para haters bersaing dengan spam pesan dari para temannya. Tapi lihat jika situasinya seperti ini, ia hanya akan menambah buruk keadaan temannya. Ia tidak mau itu.

Ddrt ddrrt

Satu panggilan masuk.

Gio.

Atha menghela nafasnya perlahan lalu memilih untuk menggeser ikon decline pada layar ponselnya.

Disaat seperti ini, Gio lah yang paling gencar menghubunginya. Tetap saja, ia tidak mau teman-temannya ikut malu dan jadi sasaran netizen juga.

"Sorry Yo" ujarnya pelan.

Lagipula, semua mimpinya sekarang sudah hancur. Tak ada alasan kuat yang membuatnya bisa bertahan lebih lama. Ditambah lagi, cyber bullying yang ia terima akhir-akhir ini makin membuat mentalnya down.

"Gue lelah.." gumam Atha meletakkan ponselnya diatas meja lalu membuka laci, mengambil sebuah botol obat dari sana.

Akhir-akhir ini karena stress, ia juga banyak mengonsumsi obat tidur. Hampir satu botol setiap harinya. Tapi itu semua agar ia bisa tenang dan tidur.

Sekarang ini ia ingin istirahat. Didunia mimpi, ia tidak merasakan sakit. Semua yang ada disana hanya kebahagiaan.

"Let me sleep longer this time" ia menuangkan sebotol obat tidur didalam genggamannya lalu meminumnya. Ia tahu itu bahaya, tapi ia hanya ingin tenang sebentar.

Sebentar.

*

*

*

"Ta lo dimana astaga" Desah Gio. Ia sudah berdiri didepan rumah Atha sejak 30 menit yang lalu dengan Jeff.

BEAUTIFUL YOUTH (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang