Six - Kill me

1K 215 50
                                    

Pagi ini,Atha sengaja mengambil izin untuk kuliahnya. Hari ini entah akan menjadi hari yang baik atau buruk ia tidak tahu.

Sudah sejak pagi-pagi sekali ia bersiap-siap,berdandan seadanya dengan polesan bedak tipis serta sentuhan lipstik berwarna peach dibibirnya. Hari ini adalah hari pernikahan Mamanya.

Atha berdiri didepan cermin besarnya. Seorang gadis berbalut dress putih selutut yang atasannya dihiasi payet. Ini adalah dress yang terakhir kali dibelikan mamanya sebelum memutuskan untuk berpisah. Setidaknya ia harus menggunakan dress spesial ini untuk hari yang spesial juga kan.

Atha juga membiarkan rambutnya terurai lurus kebelakang,sehingga membuatnya terlihat seperti putri-putri didongeng disney.

Drrt drrt

Getaran dari ponselnya membangunkannya dari lamunan kecilnya. Buru-buru ia mengecek ponselnya.

Satu panggilan masuk.

"Halo"

"Athaaaaa,miss you darling" suara melengking nan nyaring diujung sana membuat Atha mau tidak mau membuat seulas senyuman tipis dibibirnya.

"I miss you too,Sera"

"I've heard it from Jeff. Today is D-day,right?"

Atha mengangguk,walaupun Sera tak bisa melihatnya.

"I'm so happy for that. If you can talk to her, please say that I miss her so much"

"Sure,sayang"

"Ta"

"Ya?"

"Be strong. Kita akan selalu ada kok buat lo" . Sera adalah salah satu sahabat yang paling mengerti dia dan Atha sangat bersyukur akan itu.

"Thanks for everything Ra"

"Iya sayang. Anyway..." terdengar jika Sera sedang menggantungkan kalimatnya diseberang sana.

"Apa?" Tanya Atha penasaran.

"Gimana sama Gio disana?"

"Gimana apanya?" Atha mengerutkan keningnya. "He is so annoying but useful in a same time LOL"

Sera sedang tertawa diseberang sana. "I mean, gimana rasanya?"

"Maksud lo?"

"Pasti seneng ya?"

"Apaan sih Ra?" Atha makin tidak paham dengan arah pembicaraan Sera.

"Gapapaa, ntar malem kalo udah kelar. Chat gue ya. Gue mau ceritaa"

"Iya-iya bawel ah, Dah ya gue bentar lagi mau berangkat"

"Iya, See you Ta"

*

*

*

Lelaki bertubuh tinggi itu menuruni tangga sambil memasang dasi. Jas hitamnya ia biarkan menggantung disisi lengan kanannya.

"Gio,kamu mau kemana?"

Gio segera menyomot satu roti bakar diatas piring,yang baru saja diolesi selai oleh Mamanya. "Atha Ma,Gio mau nemenin Atha"

"Mamanya? Atau Papanya?" Tanya Mama Gio dengan hati-hati.

"It's her mom" . Mamanya Gio mengangguk pelan lalu merapikan dasi yang terpasang dikerah baju anak semata wayangnya itu.

BEAUTIFUL YOUTH (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang