Setiap hal dialam semesta punya takdirnya sendiri. Seperti serbuk sari yang dihinggapi ratusan lebah atau rusa betina dan jantan yang bertemu ditengah hutan.
Dunia punya caranya sendiri untuk memisahkan lalu mempersatukannya kembali. Ada yang berpisah lalu bertemu, atau mungkin bertemu lalu berpisah lalu, bertemu lagi dengan orang baru. Semuanya sudah diatur.
Atha tahu, takdirnya mungkin sudah ditentukan. Dimana semuanya dipisahkan lalu dipersatukan kembali dengan segala cara. Tidak perduli apa, karena pada akhirnya semuanya akan kembali. Apa yang sudah ditakdirkan bersatu tidak akan pernah bisa berpisah. Dan didalam pikirannya, ia mengatakan itu beribu-ribu kali untuk meyakinkan segala yang terjadi padanya kemarin bukanlah sekedar kebetulan.
"Feeling well?" Suara itu sedikit mengagetkannya.
Pria dengan sweater cream yang baru saja bangkit dari sofa dan kini berjalam mendekatinya.
"Sam"
Atha sudah sadar sejak tadi pagi, tubuhnya juga sudah leboh sehat dari kemarin.
"You surprise me, Ta. Like seriously. Colaps" lelaki itu menghela nafasnya kasar lalu menarik kursi disebelah ranjangnya.
"I'm sorry"
Sam menggeleng kepalanya pelan sambil menatapi Atha, "I thought you were a zombie. Your pale face, really creepy"
"How can you expect a beauty from sick person?"
Sam tertawa pelan, "Just kidding, anyway" ia mengantungkan perkataannya dan membiarkan Atha benar-benar menoleh padanya.
"You surprise me even more. I was like what the fvck is going on"
Atha mengerutkan keningnya sambil menatap Sam. "About what?"
"Your boyfriend"
"What?"
"How can, you never told me about man before. I am so sorry for everything I did on you. Like flirting and whatever was that. I never know the fact that you have boyfriend. So, I'm truly sorry" jelas Sam panjang lebar membuat Atha makin menatap tidak mengerti.
"Just, really sorry-"
'Clek'
Sam menoleh kearah pintu, "Well, perfect timing"
Seorang lelaki dengan kemeja hitam yang sedikit kebesaran dengan topi dan juga masker hitam baru saja tiba dibalik pintu sambil membawa sekantung plastik buah.
"My times is over, now his turn" ucap Sam lalu menoleh pada Atha.
"What?"
"Enjoy your time, both of you" Sam tertawa lalu melangkah kearah pintu. Tidak lupa ia menepuk pelan bahu lelaki itu lalu membisikan sesuatu sebelum bena-benar pergi.
Atha diam menatap satu objek berjarak 5 meter didepannya setelah Sam keluar. Otaknya berpikir keras untuk mengetahui siapa dia sampai pada akhirnya lelaki itu perlahan melepas topi dan marsernya. Lalu, selang 2 detik kemudian Atha terperangah.
"Gio? For real?"
Lelaki itu tersenyum lalu mendekat pada Atha. "I hope you still remember me"
Atha langsung mendekap lelaki itu begitu ia mendekat keranjang. Mendekapnya kuat, sampai infusnya ikut tertarik.
"Hey hey, calm down. I'm not going anywhere" Gio tertawa pelan sambil mengelus rambut pendek Atha.
"For real Gio. I swear, It happened to me all the time so I don't even know which is real and not" suara Atha terdengar samar dibalik dekapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL YOUTH (Complete)
Romance[SUDAH DITERBITKAN DAN SEDANG DI REVISI] Kita terperangkap dalam sebuah arus yang mengatas-namakan persahabatan diatas segalanya tapi melupakan cinta yang terselip diantaranya. Berusaha membuang sesuatu yang ada menjadi tidak terlihat. Membuat cint...