Prolog

4.9K 301 21
                                    

Prologue



"Windaaaaaaa!!" Teriakan itu kembali membahana setelah 2 orang polisi lagi lagi bertengger didepan rumah standart menengah keatas dijajaran elit kota jakarta.

Di sana...

Pada lantai k 3, ruang terakhir dengan pintu tertutup rapat bernuansa Pink seorang gadis segera merapikan barang barangnya. Mematikan lilin yang barusan ia sulutkan ke rokok yang masih menempel di bibir mungilnya. Rambut panjangnya berantakan, serakan kertas kertas berabaur dengan serbuk putih aneh bertaburan di lantai, dia tumpuk semuanya dibawah ranjang, meraih jaket untuk menutupi T shirt yang membalut tubuhnya sexi.

" Shit!" Gumamnya kesal saat tanpa sengaja menginjak baju seragamnya sendiri yang tampak tercecer. Benar benar gadis yang berantakan.

Ia segera meraih seragam itu lalu melemparnya keranjang

" Windaaaaaaaaaaa!!!!" Teriakan itu kembali terdengar.

" Yesss my lovely daddyyy Im comiingg!" Gadis itu memakai celananya yang berada di gantungan baju asal, lalu segera berlari keluar setelah melempar puntung rokoknya ke tempat sampah

" Njir tu orang tua apa lagi sih maunya." Gerutunya memasang wajah semanis mungkin.

Setibanya dilantai bawah...


" Kemarilah cepat!" Panggil ayahnya dengan tatapan membunuh yang mengerikan. Gadis yang dipanggil Winda itu mengernyitkan alis menatap ke dua polisi yang masih berdiri didepan pintu dengan tatapan tak kalah menyeramkan

" Nona Erwinda Skarla, kami diperintahkan untuk membawa anda ke rumah tahanan atas tuduhan penganiayaan terhadapan saudari Anita di toilet SMU 56!" Tutur polisi itu membuat kening Winda terangkat. Ia memalingkan wajahnya jengkel lalu kembali menatap polisi itu jengah

" Winda apa apaan ini? Scandal lagi, polisi lagi. Katakan kalau mereka salah, kau tidak membuat kekacauan lagi kan? Winda apa kau ingin ayah mati kena serangan jantung gara gara ulahmu hah?" Tekan sosok berusia sekitar 50 tahunan itu berang.

Gadis itu malah tersenyum malas

" Anita ya, btw siapa yang melapor pak?" Tanyanya dengan tangan dipinggang

" Ibu saudari Anita sendiri, karna perbuatan anda saudari Anita harus menjalani rawat inap selama beberapa hari." Jawab polisi itu menerangkan

" Oh." Dia mengangkat alisnya, lalu menarik napas panjang menghampiri 2 polisi didepannya

" Winda, kau apakan lagi temanmu? Sebelumnya merokok di sekolah, ikut genk motor dan sekarang apalagi ini hah? Kau benar benar berkelahi dengan temanmu, jawab ayah!" Tekan orang tua di belakangnya

Namun,

" Oke, ayo bawa. Saya ngaku kok, dari pada disini, BT nanti bakal dimarahin." Winda menyerahkan kedua tangannya gamblang

" WINDA!!"

Dua polisi itu malah bengong saling tatap

" Elaah buruan kek, mau nangkep gak? Lelet amat!" Senyum gadis cantik ini dingin sukses membuat 2 polisi itu gelagapan.

" Baiklah, huft, ini seperti dejavu saja, dasar gadis nakal! " Ujar salah satu polisi meraih borgol lalu memasangkannya dilengan putih Winda yang kemudian tersenyum pada ayahya, melambaikan tangan dan berujar

" Bye dad, 2 hari lagi tebus yaa. Seperti biasa." Winda memainkan mata membuat darah ayahnya seolah membeku di otak.

Dia dengan santainya mengikuti polisi polisi itu kemobil tugas mereka yang terparkir rapi dihalaman

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang