dibully

197 44 20
                                    

Sahabat Baru

Dia berlari seraya menyeka air matanya, rasanya begitu menyakitkan. Menatap dirinya dicermin dengan wajah penuh lumpur dan seragam yang berantakan.

" Kok berasa main melodrama ya, sedih banget gw." Winda menarik napas panjang lalu menghembuskannya berkali kali
Berusaha menenangkan dirinya sebelum keluar dari Toilet dan melangkah menuju ruang UKS. Tapi... baru saja dia keluar, tiba tiba

" Brug." " Awh." Winda terpental jatuh di lantai.

" Aakhh shitt!!" Kesalnya menatap orang yang baru saja menabraknya.

" Maaf maaf, kamu baik baik saja?" Tanya orang itu yang tak lain adalah...

" Keviinnn??" Winda membulatkan matanya.
Pascanya, Kevin adalah atlet basket favoritenya yang kelak akan memenangkan medali emas 2 tahun kemudian. Dia sama sekali tidak menyangka, Kevin akan berada di sekolah itu. Sebaliknya, pemuda berwajah oriental nan imut itu menautkan alis heran melihat gadis yang menatap dirinya sampai ternganga

" Kita saling mengenal?" Tanyanya. Winda masih ternganga tak sadar dengan kondisinya yang menjurus pada kata menyedihkan. Pemuda itu sebenarnya mungkin sudah mual.

" Kalau begitu aku pergi dulu." Ujar Kevin berdiri, ia hendak beranjak. Tapi...

" Erwinda, kita mungkin tidak saling mengenal tapi dimasa depan aku akan jadi fans beratmu. Kamu hebat banget sih main basketnya.. makan apaan? Olahraga rutin?" Tanya Winda menarik tangan pemuda itu agar kembali menatapnya. Membuat bulu kuduk pemuda itu berdiri, mungkin dia pikir Winda sudah gila. Penampilannya saja acak acakan dengan bau yang lumayan menyengat. Khas bau lumpur pancaroba.

" Ma..sa depan?" Tanyanya gemetar menatap Winda dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Dan Winda masih mengangguk dengan PDnya

" Kapan kapan kita makan bareng ya." Ajak Winda spontan membuat Kevin menelan ludah parno.

" A..ku aku harus latihan dulu, s...s..ampai jumpa." Ucapnya melepas pegangan tangan Winda lalu berlari sekuat tenaga seakan akan baru melihat setan.

Gadis itu menarik napas panjang kemudian menarik napas panjang

" Aaah ya Tuhan, dia ganteng banget sih." Ucapnya sebelum...

Tap Tap Tap

Terdengar suara langkah kaki mendekat,

Dan seketika, segala yang indah di dunia ini menjadi pudar
Saat dia...
Melangkah di sekitarnya

Winda meoleh pelan, bola matanya membulat menatap siapa yang tengah berjalan santai dikoridor belakangnya. Sosok setinggi 179 cm, kulit sepucat salju, bibir tipis yang ranum, hidung mancung, rambut hitam legam dipadu sepasang mata yang begitu indah " Raditya Oswald." Saat ia melangkah, seakan waktu terhenti dan semua jiwa menatap kearahnya.
Kenangan bertemu Kevin tadi langsung lenyap dari benak Winda

Dan takdir akan selalu kembali ke muaranya

" Hai kamu yang tadi kan?" Tanyanya berhenti di hadapan Winda. Membuat gadis itu mengerjab menyadarkan diri. Ia hendak melangkah kabur lagi, tapi... Oswald menahan pergelangannya. Dan saat itu terjadi...
Entah kenapa seakan terdengar suara gemuruh dari langit

Aku tahu, takdir mengejarnya saat dia bersamaku
Karna itu, aku...
Tak ingin menatapnya

" Sepertinya kau kebingungan mencari ruang UKS, aku akan membawamu kesana, Erwinda Scarla." Ucapnya. Dan...

Deg. Winda langsung menatap kedalam matanya

" Bagaimana kamu...

" Tau?" Tebak Oswald

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang