Part 38

173 33 10
                                    

" Radit bangun!! Radit!! Radit open your eyes. Pleasee Seniorr!" Winda menangis menatap tubuh Oswald yang bersimbah darah dengan pakaian terbuka. Dengan cepat ia menutup kembali kancing kemeja Oswald lalu memapahnya keluar dari sana setelah meraih kunci dari tangan Aritha yang sudah terkapar tak sadarkan diri di sisi kekasihnya.

Winda sama sekali tidak menyangka, sosok yang selama ini dikenal sangat baik bisa melakukan semua ini.

" Win..da?" Senyum Oswald pucat

" Ayo kita pergi!" Winda menyeka keringat di kening Oswald lalu membawanya tertatih keluar dari ruangan itu.

Apa yang terjadi?
Mengapa Winda bisa berada di sana dan menyelamatkan Raditya Oswald?

Flashback beberapa menit yang lalu...

" Kau akan menjadi milikku, setelah ini kau akan tahu kalau aku sangat mencintaimu Oswald." Aritha membelai rambut Oswald mesra lalu mulai melepas kancing kemejanya sendiri, menunjukkan kemolekan ragawinya yang membuat pemuda itu memalingkan wajah.

" Aritha please... jangan lakukan ini, kita berteman kan." Ucapnya kelu

" Tapi aku ingin lebih dari itu. Kenapa aku tidak bisa seperti Winda. Ayo perlakukan aku seperti Erwinda!" Aritha memegang kepala Oswald dan memaksa pemuda itu untuk mencium bibirnya.

" Ayooo lakukan sama seperti yang kau lakukan pada Winda. Kenapa kau tidak bisa melakukannya padaku? Oswald lihat, aku cantik kan? Aku lebih cantik dari Winda. Ayo lihat! Aku cantik kan?" Aritha kembali memaksa Oswald agar menyentuh tubuhnya. Tapi pemuda itu bergeming. Oswald benar benar menolaknya dan karna itu... Aritha kembali meraih pisaunya, wajahnya berubah menjadi berang. Dia acungkan pisau itu ke arah Oswald.

" Aku tak ingin menyakitimu sayang, tapi mungkin kau tidak mengerti aku sayang padamu. Oswald rasa sayangku itu sangat besar padamu. Coba lihat aku! Kau membuatku gila seperti ini! Ini semua gara gara dirimu!" Ujarnya menyeka air mata.

Tapi Oswald tetap enggan. Hingga...

" Lihat aku!!" Tekan Aritha mencengkram dagunya kasar. Dan...

" Crash."

" Aaaaaa." Teriakan itu menggema di rumah besar Aritha. Setelah sebuah belati sukses menancap di lengan sang senior.

" Aritha!!" Oswald memucat menahan rasa sakit

" Kenapa? Sakit bukan? Aku bisa mengorbankan nyawaku untukmu Oswald. Jauh lebih sakit dari ini, beginilah perasaanku yang selama ini kamu abaikan, sakit." Ujar Aritha kemudian kembali membelai wajah Oswald

" Aku sangat mencintaimu." Bisiknya.
Oswald menggeleng, ia benar benar tak habis pikir kenapa gadis sebaik dan seanggun Aritha bisa berubah seperti itu.

" Aritha aku tidak bisa mencintaimu. Karna sepenuhnya hatiku milik Winda. Dan aku tidak berhak membaginya." Ujar Oswald mencoba memberi perhatian. Tapi...

" Kalau aku tidak bisa menjadikanmu milikku, maka sebaiknya kau mati saja." Tekan gadis itu mengarahkan ujung runcing pisaunya ke leher Oswald, sebelum...

Prank

" Angkat tangan!!" Teriak sebuah suara dari tubuh yang terhuyung nekat

Aritha tercengang setelah kaca jendelanya dipecahkan tiba tiba.
Ia langsung menutup bagian dadanya dengan selimut dan menatap sosok yang entah dari mana bisa memecahkan jendelanya tiba tiba dengan pistol di tangannya. Wajahnya masih terlihat sangat pucat dan tangannya gemetar, Winda benar benar wonder woman

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang