Cinta Masa Kecil

219 44 26
                                    

" Raditya Oswald." Ujar pemuda itu mengulurkan tangannya pada Winda yang justru menangis di sisi jalan. Tentu saja, hal itu membuat Oswald bingung.

" Kau baik baik saja?" Tanyanya begitu manis

Inikah Oswald dimasa lalu?
Senyumnya yang tenang dan tangannya yang hangat...
Inikah Radit kecilku dulu?

Perlahan, Winda menjabat tangannya. Berusaha berdiri menjajari sosok tinggi di hadapannya

" Kau murid baru di sini?" Tanyanya ramah. Winda masih belum bisa membuka bibirnya, seluruh tubuhnya seakan mati rasa, hingga kata katapun tak bisa terucap. Oswald merasakan, tangan gadis itu gemetar.

" Hei, ada yang bisa kubantu?" Tanyanya lagi. Namun...

" Huaaa hiks hikss." Winda malah semakin menangis, membuat Oswald menatap ke sekitarnya.

" Hei berhentilah menangis. Nanti semua orang mengira aku berbuat jahat padamu." Ujar Oswald memegang bahunya. Winda kembali menatapnya dengan mata berkaca kaca

" Kau baik baik saja kan?" Pemuda itu menatap ke dalam manik mata Winda dalam. Winda sesenggukan kemudian mengangguk pelan.

Beberapa saat, mereka berdua mematung dalam situasi yang terasa canggung. Winda mencoba mengatur napas

Tenanglah Winda...
Tenang...
Katakan padanya, siapa kamu
Katakan... ayo kamu pasti bisa.

" Ini aku Raditya.. kau tidak menginga.....

" Oswaaalld!!" Teriak sebuah suara memotong kata kata Winda, sosok yang memecahkan keheningan. Wajah Winda berseri ketika melihat Aritha sahabatnya berlari ke sana. Tentu saja saat itu, Aritha tidak mengenalnya.

Dan takdir itu, akan aku rubah dari sini

" Siapa dia?" Tanya Aritha merasa asing. Melihat penampakan siswi yang sama sekali belum pernah ia lihat, dengan seragam sekolah yang berantakan, basah serta tubuh yang kotor karna kecemplung got tadi. Aritha bahkan ingin mual mencium aromanya. Entah dia baru datang dari hutan atau kembali dari sebuah pertarungan. Melihatnya jujur membuat Aritha memikirkan mungkin dia agak sedikit #*!^:#£@&

" Aritha?" Senyum Winda lebar yang justru membuat Aritha semakin heran.

" Bagaimana kamu bisa tahu namaku?" Tanyanya sedikit beringsut kebelakang Oswald. Seakan akan Winda akan menerkamnya.

" Eh itu...."

Winda mencari alasan, hingga..

" Dari nametagmu!" Tunjuknya.

" Oh, dia kenalanmu?" Tanya Aritha pada Oswald yang masih menatap Winda lekat.

Kenapa aku merasa mengenalnya?- Batin Oswald berujar

Winda menatap Aritha, jelas terlihat kalau Aritha menyukai Oswald. Ia tampak menautkan alis saat Oswald menatap ke arah lain dan menahan lengan kokohnya seolah mengisyaratkan kalau dia takut kehilangan Oswald

" Oia aku boleh memperkenalkan diriku gak?" Winda mengulurkan tangannya
Namun...

" Kita ke kantin yuk!" Ajak Aritha menautkan jarinya pada jari jari Oswald yang tersenyum tak enak ke arah Winda. Tapi jangan bilang Winda namanya kalau tidak tahan banting, Winda menarik kembali tangannya yang tidak di jabat Aritha lalu memasang senyum lebar, dan dengan tidak tahu malunya dia bertanya :

" Aku boleh ikut?"

" Baiklah ayo!" Ajak Oswald mengulurkan tangan. Tapi tiba tiba, Aritha menarik uluran tangan Oswald lalu menatap Winda tajam

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang