Soul Horror

245 49 33
                                    

Gadis itu melangkah pelan dengan wajah pucat usai menjenguk Oswald. Mata indahnya tak berhenti mengurai air mata. Tangannya masih gemetar, entah apa yang akan dilakukannya benar atau salah.
Hanya saja, saat ia melakukannya.

" Windaaa!!" Teriak Oswald yang perlahan menghilang dari pandangan mata
Sekali lagi, ia menatap jam tangan di tangannya, Jam tangan yang melingkar di pergelangan Oswald

Lalu Winda merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Sakit yang seolah mampu membuatnya terkapar lebih dari pada saat ia meregang nyawa dikecelakaan itu. Segala sesuatu disisinya tampak bergetar, berputar, tubuhnya serasa di bakar lalu semuanya berubah menjadi gelap.
Ia terjatuh di sisi ranjang Oswald, tanpa merasakan apapun setelahnya.

***

Memperbaiki masa lalu

Kicau burung mulai terdengar di telinga Erwinda Scarla. Kelopak matanya mulai bergerak ke sana ke mari, ia kembali merasakan desah napas yang bertiup pelan di bibir pucatnya. Seolah ada angin yang memintanya bangun. Dan saat ia terbangun,

Dingin...

Ia mengusap lengannya yang tampak kebiruan menahan hawa dingin yang entah sudah berapa lama ia pingsan di lantai. Perlahan, Winda mencoba duduk, melihat sekitarnya

" Ini masih pagi? Apa aku tertidur semalaman?" Gumamnya mengedarkan pandangan. Irisnya kemudian menatap Ranjang Rawat Oswald yang tampak kosong.
Winda segera berdiri dari duduknya, mencari ke segala arah. Tapi ia tak menemukan Oswald dimanapun.

" Suster sebentar." Ujarnya mencegat seorang suster yang tampak terburu buru dengan catatan medis di tangannya.

" Gw mau nanya, pasien yang bernama Oswald. Yang berada diruangan VIP no. 302, apa dia dipindahkan?" Tanya Winda. Suster itu mengernyit

" VIP no. 302?" Tanyanya yang dijawab anggukan cepat

" Tapi tidak ada pasien dengan nama itu di kamar 302 nona."

" Raditya Oswald korban kecelakaan pada hari minggu, 3 bulan yang lalu dan mengalami koma. Dimana dia sekarang?" Tanya Winda panik

" Nona. Kamar itu kosong sudah 4 bulan, yang menempatinya terakhir kali adalah Mr. Vallen dari keluarga Abigail." Tutur suster itu dengan senyum ramah yang justru membuat Winda mengusap rambut panjangnya jengah.

Ni suster bego apa gimana sih?
Masa pasien doang gak hafal.

" Eh Pak Dokter. Tunggu!" Kali ini Winda mencegat seorang dokter muda yang tampak terburu buru. Ia mengabaikan suster tadi.

" Iya ada yang bisa saya bantu?" Tanya Dokter itu ramah.

" Pasien yang menempati kamar VIP no. 302 dengan nama Raditya Oswald, apakah dia dipindahkan?" Tanya Winda penuh harap

" Dimana dia sekarang?"

Dokter itu tampak mengernyitkan kening, ia melirik ke arah pintu ruangan VIP yang di tunjuk Winda.

" Ruangan itu kosong nona, itu ruangan khusus untuk kelas VIP keluarga Abigail dan tak ada yang boleh menempatinya." Jawab dokter itu dengan wajah tenang

" Iya tapi kemarin kan ada pasiennya. Dimana dia sekarang?" Winda bertanya dengan intonasi penuh penekanan.

Sekali lagi dokter itu mengulas senyum

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang