" Senior." Winda menahan pergelangan tangan Oswald yang hendak menaiki tangga. Sejenak, tatapan mereka beradu.
" Apa?" Tanyanya dengan ekspresi datar seperti biasanya.
" Sebenarnya gw mau nanya sama lo, kok aneh ya setiap kali Aritha ke sini lo mesti gak ada. Trus kalau dia pulang lo dateng tiba tiba. Kenapa sih? Aritha sih cerita kalau lo teman SMPnya dulu. Lo suka sama dia?" Tanya Winda penasaran. Lagi lagi hanya tatapan dingin yang ia dapat.
" Bukankah sudah aku bilang, jangan bawa temanmu kemari selama aku di sini?" Oswald memutar balik pertanyaan Winda membuat suasana hening seketika.
Lalu...
Ting ting ting ( Jam berdenting 10X )
Sekali lagi..." Deg." Tatapan Winda tertuju pada Arloji yang di kenakan Oswald. Detik detik jarum jam itu berhenti lagi di angka 22:00.
Kok aneh ya? Gw yakin 100 persen tadi tu jam tangannya jalan.
Tapi sekarang...Winda mengarahkan tatapannya pada dinding, tepatnya pada jam yang terpajang rapi di sana. Namun...
" Winda." Oswald menarik Winda agar mendekat kearahnya. Lalu...
Bola mata Winda membulat, tangannya yang menggenggam erat pergelangan Oswald melemah, jantungnya serasa bisa didengar orang sekampung. Bagaimana tidak, tiba tiba..
Dia..... menciumku?
Benar, tak di sangka sangka, Oswald tiba tiba menarik lengan Winda lalu mencium bibirnya pelan. Hawa dingin seolah berubah menjadi hangat. Beberapa detik, gadis itu memejamkan matanya.
Ciuman pertamaku...
Hingga...
" Maaf." Ujar Oswald mendorongnya menjauh. Pemuda itu tampak kalut mengusap rambutnya kebelakang. Sementara Winda? Ia tersipu dengan gurat merah dipipinya.
" Khilaf ya? Gak apa apa kok. Ciuman itu dosanya kecil lho, kalau mau kita bisa reka adegan kok." Ujarnya membuat Oswald memalingkan wajah dengan pikiran berkecamuk
Mengapa aku menciumnya?
Ada banyak cara bagiku untuk mencegahnya menatap jam itu. Tapi kenapa aku... menciumnya?" Senior..."
Oswald menarik napas panjang. Lalu..
" Aku akan kekamar dulu!" Ujarnya beranjak.
Ini benar benar memalukan! Tekannya dalam hati.
Winda tersenyum meraba bibirnya" Ciuman pertamaku ya? Ya ampun dingin dingin tu cowok agresif juga ya. Jadi makin ngefans deh." Winda hanyut dengan pikirannya sendiri. Sebelum...
Ddrrrrttt drrrttttt
Gadis itu melirik kearah HPnya yang dibiarkan getar. Tertera nama Aritha di sana. Kening Winda mengernyit. Benar, Derin tadi menyeret Aritha pulang tiba tiba, entah apa yang terjadi tapi wajah Derin terlihat ketakutan.
Flashback
" Windaaaaaa!!" Teriak Derin melempar Stick PSnya lalu berlari dari ruangan itu. Namun...
" Permainan ini belum selesai kan?" Suara itu menahan langkahnya, Derin menoleh pucat kebelakang. Dan...
Ia dengan jelas melihat pemuda itu tersenyum duduk disana dengan wajah penuh darah dan stick PS di tangannya. Benar benar menyeramkan
" Windaaaaaaaa!!" Teriak Derin berlari ke arah Winda lalu mencomot lengan Aritha dan memaksanya berdiri
" Lo kenapa Derin? Kayak orang habis liat setan begitu?" Tanya Winda. Lagi lagi Derin melihat kebelakangnya seolah ketakutan. Ia menarik lengan Aritha.
KAMU SEDANG MEMBACA
OSWALD ( The Senior From The Past )
Horror( The Senior Who come from the past ) Hidup Winda berubah setelah ia mengalami kecelakaan tragis yang menewaskan banyak korban dan bersumpah akan merubah semua kebiasaan buruknya asalkan diberi kesempatan untuk hidup. Tapi yang namanya Winda, tak ak...