Part 21

204 43 7
                                    

Pengorbanan

Aritha menarik napas panjang menunggu Winda di gerbang sekolah. Gadis itu tampak berlari cepat menyusuri jalan menuju gerbang.

" Kalau bukan karna Oswald, gw gak bakalan sudi satu mobil sama gadis itu." Gumam Aritha pelan

" Maaf Rith, gw tadi ke kamar mandi dulu." Winda membuka pintu mobil Aritha kemudian duduk disisinya yang hanya dibalas dengan anggukan.

" Jalan pak, kita buru buru sebelum kelas dimulai lagi!" Perintah Aritha. Dan sopirnyapun segera memutar kunci mobil lalu melaju membawa mereka berdua

Selama perjalanan, suasana di dalam mobil itu hening. Winda menatap Aritha kemudian mencoba tersenyum.

" Ritha gw seneng kita bisa bareng gini lagi." Ujarnya membuka keheningan, membuat gadis itu menyatukan alis menatapnya.

" Seperti apa aku di masa depan?" Tanyanya penasaran.

" Hmmm... kamu masih sama seperti sekarang, baik, cantik, di senangi banyak orang. Dan di masa depan kita sangat akrab. Tapi gw gak tau masa depan itu bisa berubah atau gak, karna hidup gw dimasa itu sangat berantakan." Jawab Winda. Aritha menarik napas panjang

" Lalu kecelakaan itu?" Tanyanya lagi

" gw benar benar menjadi sampah di masa depan. Mabuk, narkoba, club dan segala hal yang buruk menyatu dengan diri gw. Termasuk penyebab kecelakaan itu, karna itu.. gw pengen takdir berubah jadi Raditya Oswald gak perlu mati sia sia gara gara cwe kaya gw." Senyum Winda hambar. Mendengar itu, Aritha kembali menghela napas lalu memalingkan wajahnya kearah jendela.

Suasana kembali hening

5 menit kemudian.....

" Kita sudah sampai Nona." Ujar supirnya menghentikan laju mobil di halaman parkir Damitri high school.
Winda bergegas turun dari mobilnya, begitupula Aritha.

Hal pertama yang mereka lihat adalah kemegahan yang begitu nyata didepan mata. Tak ada sekolah yang sebesar dan seluas itu bahkan mungkin di negeri ini. DHS awalnya hanya terdiri dari SMU saja. Tapi sekarang, Damitri High School sudah menjadi kesatuan dengan nama Damitri High Quality School yang mencakup sekolah dasar sampai tingkat SMU.

" Ayoo!!" Ajak Winda berlari memasuki gerbang sekolah. Arithapun mengikutinya. Mereka menuju ruang akademis dan langsung bertanya soal Alfraza

Hal mengejutkan kedua yang mereka dapat adalah Alfraza hanya ada satu di sekolah itu. Yakni seorang Ketua OSIS yang juga pewaris satu satunya DHS. Dia putra tunggal keluarga Alfa's Group yang menduduki peringkat ke 2 terkaya di asia dan Alvaro's Damitri yang menduduki kekaisaran bisnis dunia dengan lebih dari 70 cabang anak perusahaan di seluruh penjuru. Itu artinya, Alfraza bukan hanya kaya, tapi dia sudah seperti seorang pangeran saja.

" Tunggulah di sini, kita akan memanggilnya." Ucap petugas Akademis mempersilahkan Aritha dan Winda duduk pada sebuah sofa panjang di dalam ruangan berAC yang semuanya berwarna putih.

Winda menarik ulur napasnya.
Kok tegang ya.. berasa  bakal ketemu presiden.
Sumpah, sampe kebelet pipis rasanya

Aritha tersenyum melihat Winda yang terlihat gemetar.

" Kenapa? Grogie?" Tanyanya

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang