Part 2

2.4K 256 25
                                    

Salah Paham

" Windaaa....!!

" Windaa....

Suara itu seolah.. aku benar benar mendengarnya, suara ayahku

Ya, itu suaranya

Entah berapa lama aku tertidur

Apa aku sudah mati?

Mengapa rasanya sangat susah untuk membuka mata?

Udara yang berhembus di hidungkupun terasa berat memasuki dada. Seolah membuat kepalaku berputar putar dan aku tak bisa merasakan tubuhku

Kenapa?

Apa aku sudah mati?

Tidak winda... tidak...

Keep strong. Kamu harus kuat kamu bisa.. kamu pasti bisa..

Aku mulai merasakan ada sentuhan hangat ditanganku, benar benar hangat

Seolah ada cahaya yang membentur kornea mataku. Hingga...

" Winda ya Tuhaaannn!! Dokterrrrr!" Teriak pria tua itu dengan senyum merekah penuh bahagia ketika melihat kelopak mata putrinya mulai bergerak. Ya, Winda sadar dari komanya.

Dia benar benar sadar setelah 2 minggu lamanya terbaring koma karna kecelakaan mobil yang menewaskan 2 orang polisi dan 4 warga sipil di dalam kecelakaan maut itu. Bahkan jantung Winda sempat berhenti berdetak selama beberapa waktu, hanya keajaiban yang bisa membuatnya baik baik saja. Ya, keajaiban yang mungkin hanya sebuah kesempatan terakhir bagi Winda. Perlahan, kelopak matanyapun mulai terbuka pelan.

" Hal yang kau miliki, aku tidak memilikinya. Dan hal yang aku miliki, kau tidak memilikinya. Winda, kita hanya punya satu kesempatan, dan aku memberikan kesempatan itu padamu."

Hal pertama yang Winda rasakan adalah kesedihan, siapa sebenarnya sosok itu?

Ia melirik ke sekitar ruangan, entah ada berapa alat dan selang yang tertancap di tubuhnya. Bau obat menyeruak kuat, beberapa perawat memeriksa lengan dan kondisi fisiknya. Seorang dokter tersenyum menyenterkan sesuatu ke dalam kornea matanya

" Selamat Tuan, putri anda sudah sadar." Ucapnya kemudian menjabat tangan Erwin yang tampak menyeka air mata memeluk putrinya erat.

" Sayang, syukurlah... entah apa jadinya kalau ayah sampai kehilangan dirimu." Ujarnya mengecup kening Winda lembut. Saat itulah, air mata Winda meleleh turun

Erwin terlihat sangat pucat, lingkar panda hitam tercetak jelas di kantung matanya yang mulai menua, Winda merasakan tangan ayahnya begitu dingin dan gemetar, seolah berhari hari ia tidak tidur.

Saat itu, aku sadar

Sikapku telah membuat banyak nyawa melayang

Tapi yang lebih membuatku sakit adalah...

Apa yang tak pernah aku bayangkan terjadi

Hidupku tak lagi pernah sama

Aku tidak tahu, apa kejadian yang aku rasakan saat koma itu benar benar terjadi, atau itu hanya ilusi semata?

Yang aku tahu hanya, aku bahagia

***


1 minggu kemudian...

" Haaaah akhirnya aku bisa kembali kesini!" Ujar gadis berambut panjang itu senang, bibir mungil pucatnya mengulas senyum. Ia begitu bahagia bisa kembali kerumahnya dalam keadaan hidup. Seolah semua yang terjadi selama ini hanyalah mimpi buruk dan ia baru terbangun. Erwin begitu telaten menggendong tubuhnya menaiki tangga, ia kemudian meletakkan putrinya dikursi roda dan mengantar Winda ke dalam kamarnya.

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang