Ayah dan Ibu

223 43 3
                                    

Jum'at 21 Oktober 8 tahun yang lalu

Anak itu menatap lekat jalanan kosong didepannya dengan jantung berdegup cepat. Alas kakinya mulai rusak karna berjalan begitu jauh. Mau naik angkutanpun, dia tak memiliki uang sedikitpun. Jadi yang bisa dia lakukan hanya berjalan sepanjang malam dan tiba saat matahari sudah terik diatas sana. Senyum lebar tercetak dibibirnya yang sudah mengering saat mencocokkan tulisan dikertas dengan nama keluarga yang tercetak di dinding

" Alfa's Group Family."

Tak peduli rasa lapar yang dia rasakan, anak itu terus menyebrang jalan. Berharap dia akan menemukan keluarga yang dia rindukan. Agar dia tak merasakan kesepian lagi, sendirian lagi dan agar ada yang memeluknya saat ia terbangun.

Tapi, saat kaki mungilnya menapaki halaman rumah itu, segala impiannya yang mungkin selama ini satu satunya mimpi yang membuatnya bertahan hidup, seakan terbakar perlahan.

" Maaf nak, ada keperluan apa ya?" Tanya seorang pelayan menghadang langkahnya saat itu.
Anak itu menatap lurus kedalam rumah yang pintunya tampak terbuka sambil berpikir itukah rumah yang akan dia tempati? Disanakah kedua orang tuanya tinggal?
Dan dengan polosnya dia menjawab

" Aku ingin bertemu dengan keluarga Abigail."

" Maaf tapi ada keperluan apa?" Tanya pelayan itu menatapnya serius. Mungkin dipikirannya untuk apa anak sekotor dan sedekil dia mencari keluarga paling elit dikota ini.

" Aku hanya mau bertemu mereka." Jawabnya dengan suara pelan

" Maaf ya dek tapi mereka sedang sibuk, kalau nanti butuh sumbangan biar aku yang sampaikan ya."

Ucapan pelayan itu benar benar menusuk tepat kedalam hati anak itu. Dia hanya bisa menundukkan wajah dan perjalanan semalamnyapun menjadi sia sia

" Aku tidak meminta sumbangan." Ujarnya sedih. Lalu, bola matanya kembali berbinar saat mendengar sebuah suara yang berteriak dari dalam

" Ladyy siapkan mobilku!!! Aku sudah terlambat ke kampuss!!" Ujarnya.

Seorang wanita muda, sangat cantik dan begitu modis dengan rambut Ombre blonde yang membuatnya semakin menawan. Dia terlihat terburu buru keluar, sebelum...

Dia melihat ke arah anak itu, matanya memicing dan langkahnya terhenti. Seakan ada satu magnet yang membuatnya melangkah mendekati anak itu.

" Ada apa ini?" Tanyanya memicingkan mata. Menelisik fisik anak itu dari ujung rambut sampai ujung kaki. Sementara anak itu terpukau dengan sosok didepannya yang begitu muda dan cantik seperti bidadari.

" Anak ini mencari cari keluarga Abigail nona. Tapi saya melarangnya masuk. Karna anak ini mungkin akan mengacau." Jawab pelayan itu.
Mendengarnya, wanita itu tersenyum lalu memerintahkan pelayan tadi untuk pergi.

" Siapa namamu sayang?" Tanyanya

Dan saat anak itu mengatakan namanya, bagai gempa bumi, senyum di wajah gadis itu seketika surut. Dia menatap anak itu dari ujung rambut sampai ujung kaki, seakan ada sesuatu yang begitu dia rindukan dan ada pula sesuatu yang begitu dia benci. Perlahan, dia memegang tangan mungil anak itu lalu melihat ke sekelilingnya

" Kamu bersama siapa kesini?" Tanyanya

" Sendirian, aku berjalan sepanjang malam sampai tiba disini." Jawab anak itu dengan wajah cerianya yang justru membuat wanita didepannya meneteskan air mata.

" Berjalan kaki?"

Anak itu mengangguk.

Wanita itu kembali melirik sekelilingnya lalu...

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang