CURIGA

162 35 7
                                    

~Mimpi

Gadis itu melangkah cepat menyusuri koridor sekolah. Saat itu, udara begitu lembab, ia berlari kecil kemudian berjalan santai, menatap hujan yang turun perlahan. Mata legamnya menatap ke langit. Ia kembali memakai jaketnya lalu...

" Butuh bantuan?" Tanya seorang pemuda memayunginya cepat.

" Tidak perlu!" Jawab gadis itu ketus

" Ayolah kita bersama disemua situasi sejak aku datang ke SMP ini dan kamu masih bersikap dingin padaku? Kenapa? Apa karna aku bukan Raditya Oswald?" Pertanyaan itu membuat gadis merambut panjang itu menatap wajahnya dingin

" Lebih baik aku pulang basah kuyup dari pada harus berdua di bawah satu payung denganmu!" Tekannya kemudian berlari pergi, membiarkan hujan membasahi tubuhnya.

Namun... sesampainya di pintu gerbang...

" Aritha!" Sapanya menghentikan langkah saat melihat Aritha

" Pulang bareng yuk." Ajak Aritha dari atas motornya. Gadis itupun tersenyum kemudian segera duduk di boncengan motor Aritha yang melaju menerobos hujan.

" Siswa pertukaran pelajar itu ngejar lo lagi?" Tawa Aritha

" Ehem. Tu cwok kayaknya gak punya urat malu. Kerjaannya ngejar ngejar gw terus. Bikin capek." Curhat gadis itu.

" Jangan terlalu diambil hati. Toh minggu depan masih ngekader adek kelas, kita bakal sama dia lagi kan." Tawa Aritha

" Lagian dia itu baik tau." Imbuhnya.

Gadis diboncengan sepedanya hanya menghembuskan napas berat

" Gw gak ngerti deh sama Derin. Dia terus berusaha ngedeketin gw. Setiap waktu. Tapi dia gak pernah ngomong suka sama gw atau apapun. Dia cuman... ya gitulah, deket deket gak jelas. Gak tau juga sih apa maunya." Gerutu gadis itu

Aritha hanya tersenyum manis mendengarkannya.

Setelah itu, suasana menjadi hening, Aritha mengantar gadis itu ke rumahnya dan dia kembali pulang.

Esok paginya..

" Hai." Sapa Derin saat gadis itu baru saja tiba.

" Ya tuhan!!" Serunya kaget

" Boleh bicara sebentar?"

Gadis itu menarik napas. Pandangannya terarah pada Oswald yang tampak memarkirkan sepeda kayuhnya.

" Oswald lagi? Huh." Sindir Derin menarik napas.

" Itu bukan urusanmu." Gadis itu hendak melewati Derin tapi... Derin menghadangnya

" Gw cuma mau bicara sama Lo kok. Sebentar saja." Pintanya membuat  gadis di depannya menarik napas lalu mengangguk juga akhirnya.

OSWALD ( The Senior From The Past )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang