35-- Pergi

10.5K 321 5
                                    

Menuju ending
Happy reading😚

---

Davin merasakan guncangan ditubuhnya perlahan matanya terbuka dan bangun dari tidurnya.

"Mama?" Davin kembali duduk tegak dan merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat tidur sambil duduk.

"Pulanglah dulu, ganti pakaianmu". Suruh dahlia.

"Gak usah ma". Tolak davin.

"Nak itu baju dari kemarin belum kamu ganti, lebih baik sekarang kamu pulang dulu".

"Tapi ma.."

"Davin" peringat sang papa-arkan yang memotong ucapan davin.

"Tapi pa, davin tidak bisa meninggalkan aufa".

"Lalu gunanya papa sama mama disini itu apa?" Balas arkan.

Davin menghela nafasnya lalu kembali menatap dahlia.
"Hanya sebentar nak". Bujuk dahlia.

Davin berdiri dengan pasrah.
"Baiklah davin pulang dulu, davin titip aufa sama damian". Pamit dan pesan davin.

Setelah davin pergi, dahlia duduk ditempat bekas davin duduk. Menatap menantunya yang masih belum sadar dihari keduanya.

"Aku akan menengok cucu kita dulu". Beritahu arkan meninggalkan istri dan menantunya.

Sepeninggalan arkan, dahlia mengelus rambut aufa lembut dengan keibuannya. Dahlia sudah tahu semuanya, davin sudah memberitahukan semua dari dirinya yang pergi bersama dengan maura lalu insiden yang membuat aufa melahirkan sangat mendadak.

Dapat dahlia lihat aufa mengerjapkan matanya lalu perlahan membuka kedua matanya.

"Fa, kamu sadar nak". Ujar dahlia bersyukur.

"Engghh.." lenguh aufa.

"Mama panggilin dokter dulu". Dahlia pergi sebentar untuk memanggil dokter.

Dokter datang dan memeriksa keadaan aufa.
"Keadaannya sudah membaik, kalau begitu saya permisi". Ujar sang dokter.

"Terima kasih, dok". Dokter mengangguk lalu pergi.

Aufa menatap dahlia.
"Anak aku ma bagaimana?". Tanya aufa pertama kalinya.

"Dia sehat, dia baik-baik saja. Kamu mau mama bawakan damian?".

"Damian?"

"Iya, anak kalian namanya damian maliq akbar".

"Iya ma"

"Kalau begitu mama pergi dulu ya sebentar"

Aufa menggerakan tubuhnya untuk duduk dari berbaringnya secara perlahan. Banyak yang aufa pikirkan bukan hanya tentangnya tapi untuk kelanjutan rumah tangganya, jujur aufa tidak ingin berpisah dari davin tapi setengah hatinya juga berkata ingin pergi dari davin. Aufa menghela nafasnya menghalau perasaan gelisahnya.

Dahlia datang dengan damian digendongannya, aufa tersenyum melihat malaikat kecilnya yang sudah membuka matanya. Dahlia membawa damian kegendongan aufa. Setetes airmata haru aufa.

"Damian". Panggil aufa lalu mengecup putranya berkali-kali meluapkan rasa rindunya.

"Berikan dia asi". Dahlia membantu aufa untuk menyusui damian karena ini yang pertama kalinya bagi aufa.

Damian menyesap asi ibunya kuat, aufa menatap kagum putranya. Damian sangat mirip dengannya meski tetap saja ada miripnya juga dengan davin. Aufa mengusap pipi gembul damian lembut.

"Dia tampan". Puji dahlia yang menemani aufa.

Aufa hanya mengangguk.
"Fa" panggil dahlia.

Aufa mendongak menatap dahlia.
"Tentang davin..".

LAUGH for My Destiny✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang