Seharian ini aufa hanya diam diapartemen. Davin tak mengizinkan aufa untuk keluar apatemen bahkan sekalipun untuk belanja bahan makanan. Pria itu hanya bilang 'jangan keluar tanpa izinku. Tunggu aku sampai pulang'. Itulah yang dikatakannya entah kenapa sepertinya pria itu sangat takut dirinya keluar atau mungkin kabur darinya. Setelah kejadian davin memperingatinya semua berubah.
Tin.. tin!! (Anggap suara digit yang ditekan).
Davin masuk kedalam dengan hati yang bahagia setelah dirinya dan maura berbaikan. Davin melihat aufa yang tengah berdiri didepannya tanpa mengucapkan apapun.
"Kenapa?", tanya davin heran."Tidak. Oh iya kau mau mandi atau makan dulu?", dengan senyumnya aufa juga mengambil alih jas yang tersampir dilengan kiri davin.
"Mandi", jawab davin lalu masuk kedalam kamar.
Aufa memasukan jas davin dikeranjang tempat baju kotor. Saat davin pulang aufa merasa heran raut wajahnya tak tegang lagi seperti sebelum keluar apartemen tapi aufa tetap senang setidaknya aufa tak melihat raut wajah dingin nya.
"Masak apa?", tanya davin yang sudah duduk diruang makan dengan rambut basah habis keramas.
"Em.. aku hanya masuk tumis sayur dan tempe tahu goreng serta sambal. Bahan makanan tinggal sedikit tadinya kan aku mau kesuper market tapi kau tidak mengizinkanku keluar rumah", jelas aufa sebelum menyendokan makanan kedalam mulutnya.
"Besok setelah pulang kerja kau kesana dan ini pakai untuk kebutuhanmu juga rumah tangga", ujar davin setelah menghabiskan makannya lalu menyodorkan ATM dan credit card padanya.
Aufa hanya bengong menatap pemberian davin padanya. Tak menyangka davin akan melakukan ini setelah apa yang dikatakannya sebelumnya.
"Ayo ambil", perintah davin."Kau serius memberiku ini?", tanya aufa ragu.
"Tentu saja. Wajar aku memberikanmu uang kau kan istriku", jawab davin sebelum berlalu masuk keruang kerjanya.
Aufa mengambil ATM dan credit card yang diberikan davin. Menatapnya lekat dan tatapan kesedihannya.
"Ku pikir kau tak akan peduli karena aku hanya sebuah status", gumam aufa dihatinya."Terima kasih. Aku akan memakainya dengan bijak.", ujar aufa dengan senyuman manis dibibirnya.
Aufa beranjak dari tempatnya untuk membersihkan perabotan kotor didapurnya. Setelah selesai aufa masuk kedalam kamar lalu melihat davin yang menenteng bantal dan selimut.
"Ini untukmu. Malam ini aku sedang tidak menginginkamu. Tidurlah", ucap davin dingin setelah menyerahkan perabotan tidur untuk aufa.Aufa menempatkan bantal disudut sofa juga dengan selimutnya. Dirinya masih terduduk mengingat bagaimana percakapan dirinya dengan nufa yang berkunjung ke apartemennya. Nufa menceritakan banyak hal tentang bagaimana dulu nufa menjadi kekasih davin dan putusnya mereka. Sebenarnya bukan hanya itu yang ingin aufa tahu, dirinya ingin tahu siapa gadis yang membuat davin hingga menjadi begini. Begitu istimewa nya gadis itu hingga mampu mengubahnya.
Aufa menatap davin yang tengah tertidur diranjang dengan selimut menutupi tubuhnya sebatas dada. Suara dengkuran halus menandakan davin sudah terlelap dalam tidurnya. Aufa menghampiri davin, duduk dilantai sambil menatap lekat wajah damai dan tanpa bebannya.
"Kau begitu kesakitan hingga kau ingin membuat orang lain tahu rasa sakit hatimu. Apa itu membuatmu bahagia? Jika iya maka kau memilih wanita yang benar. Aku yang akan membuka tangan untuk menyambut lukamu dan menggenggamnya erat agar tak seorangpun tahu kesakitan itu. Jangan beri pada yang lain cukup padaku saja. Puaskan semua kesakitanmu padaku. Aku minta maaf karena aku mencintaimu dan melakukan ini karena mencintaimu. Aku minta maaf karena tak mampu membuatmu bahagia. Mungkin hati kecilku menginginkan pembalasan cinta darimu tapi lebih dari itu aku ingin melihatmu bahagia dari hari kehari. Aku akan selalu berusaha menjadi istri yang baik untukmu. Aku selalu berharap semoga hatimu sedikit terbuka untukku. Kapanpun itu aku akan selalu menunggunya. Selamat malam davin", jelas aufa lirih meluapkan isi hatinya meski tak didengar olehnya, lalu menangis terisak menutup mulutnya dengan tangannya agar isakannya tak terdengar davin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUGH for My Destiny✅
Genel KurguPengkhianatan membuat luka Ketulusan juga membuat sakit Lalu cinta? Apa arti cinta? Bersama kita dipermainkan. Tapi... Takdir menyatukan kita dan ternyata bahagia bersama untuk kita yang ingin bertahan dan memperbaiki. Entah aku, kau, atau kita yang...