Happy Reading.!
Davin beserta keluarganya gelisah menunggu dokter keluar dari ruangan penanganan dimana aufa berada.
"Davin. Mama ingin bicara" tegas dahlia.
Davin menatap mamanya yang berhadapan dengan dirinya.
"Ikut mama" ajak dahlia berjalan menjauhi ruangan."Pergilah" suruh arkan serius.
Davin mengikuti kemana mamanya mengajak pergi.
"Ada apa ma?" Tanya davin."Mama tahu maura sudah pulang" to the point dahlia.
Deg
Davin tertegun mamanya mengetahui jika maura telah kembali.
"Mama pikir semua tetap akan baik-baik saja meskipun dia pulang tapi ternyata mama sudah salah semua semakin buruk!" Jelas dahlia menahan marah.
"Apa maksud mama mengatakan ini pada davin?" Tanya davin dingin.
"Jangan pernah berpikir mama tidak tahu. Mama sudah tahu semuanya! Kamu menemui maura begitupun sebaliknya!" Seru dahlia.
"Davin atau pun maura saling menemui hanya sebatas teman ma tidak lebih" jelas davin.
"Tapi kamu masih mencintainya. Mama tahu itu! Mama sudah peringatkan tentang ini dari awal!" Ancam dahlia.
"Mama tidak percaya sama davin?"
"Mama selalu berharap kamu akan berubah karena sudah memiliki istri tapi tertanya tidak. Kamu malah membuat hati istri kamu sendiri sakit davin!"
"Davin sedang mencoba berubah ma. Davin mencoba menerima aufa. Dia istriku ma. Davin juga sama khawatirnya seperti mama!" Jelas davin.
"Kamu hanya takut penyesalan davin!" Tegas dahlia dingin.
"Davin sedang mencoba ma. Dan davin ingin mama mendukung langkah davin ini! Davin juga menginginkan keluarga yang bahagia tanpa ada kepura-puraan didalamnya"
"Apa maura tetap akan menjadi bayang-bayangmu?!"
"Ma jangan salah sangka pada maura. Maura wanita yang baik dia yang membuat davin berubah dan mau menerima aufa"
Penjelasan davin membuat hati dahlia semakin sakit. Airmata dahlia keluar menatap anaknya dengan terluka.
"Bukan keikhlasan yang membuatmu berubah ternyata. Maura tetap segalanya untukmu dan lebih berharga dari dirimu sendiri." Sahut dahlia kecewa.
"Meskipun karena maura tapi aku yang menjalaninya ma"
"Mama kecewa sama kamu" ujar dahlia.
Davin terperangah. Baru kali ini mama nya mengatakan kekecewaan padanya.
"Salah davin apa ma?" Tanya davin dengan muka sedih.
"Aufa sudah tidak memiliki siapapun. Yang sekarang dimilikinya adalah suami. Tapi sayangnya suaminya sendiri tidak mampu menerima ataupun mencintainya meski seumur hidup pun aufa menunggumu. Aufa wanita yang sangat baik. Dia menyimpan banyak kesedihan dihidupnya dan anak mama menambah kesedihannya. Dia menantu mama dan sudah mama anggap anak mama sendiri. Jadi jika sudah saatnya datang maka jangan sesali apapun!" Jelas dahlia.
Arkan memdatangi istri sekaligus putranya yang tengah berbicara serius. Arkan menatap istrinya sendu tahu jika kekecewaan tangah melandanya pada putranya sendiri.
"Papa mengerti kamu belum bisa mencintai aufa tapi mama dan papa minta untuk sekarang pertahankan aufa karena dia sedang mengandung anakmu" terang arkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAUGH for My Destiny✅
General FictionPengkhianatan membuat luka Ketulusan juga membuat sakit Lalu cinta? Apa arti cinta? Bersama kita dipermainkan. Tapi... Takdir menyatukan kita dan ternyata bahagia bersama untuk kita yang ingin bertahan dan memperbaiki. Entah aku, kau, atau kita yang...