episode 71

2.1K 96 42
                                    

Mata ranveer terus saja melotot kearah Raj ,seseorang di belakang nya berusaha melangkah melarikan diri namun tangan ranveer sikap memegang kerah bajunya dari belakang, dengan kasar ranveer membalikan tubuhnya betapa kagetnya ranveer saat melihat orang yang kini ada di depannya, seseorang dia kenal beberapa Bulan yang lalu ,seseorang yang berusaha menghancurkan kebahagiannya dulu,ranveer tidak menduka jika ternyata Ayah Puaja biang kerok di belakang ini,
"Paman " seru ranveer melepaskan tangannya

"Kenapa kau kaget harusnya kau tau dari awal kan "jawab nya

"Aku tidak menyangka kau tega paman, padahal puja sendiri sudah menemukan pengganti karan tapi kenapa kau masih mengganggu ku "jawab ranveer

"Tentu, karna aku memiliki dendam pada mu kau menghancurkan kebahagian puja dan membuat nya pergi dari ku " jawab ayah puja dengan tenang

"Puja pergi bukan karna dia kehilangan karan, tapi karna kau yang tidak bisa melihat kebahagiaan didalam dirinya, aku tau kau menyayangi puja tapi cara mu salah paman " jelas ranveer

Ayah puja hanya menghela nafas mendengar penjelasan ranveee

"Baiklah,, tanpa segan segan aku akan melapor kan mu ke kantor polisi (wajah ayah Puja berubah jadi tegang ) aku tidka main main kali ini" lanjut ranveer

"Tidak ranveer aku menyesali apa yang sudah aku lakukan .. Sungguh jangan lakukan itu " tanpa berkata ranveee meninggalkan raj dan ayah puja

♠♠♠♠

Ranveer terus saja memandangi wajah ishani penuh penyesalan
Tangis nya menemani ishani sepanjang malam ini sudah lebih dari 24 jam ishani belum siuman

"Ishani maafkan aku ,bangun lah aku akan memperbaiki semua yang telah terjadi ,maafkan aku ishani "sesal ranveer mencium tangan ishani

"Ayah Apa ibu baik baik saja,, dimana adik ku kenapa perut ibu mengecil" tanya Qey yang sembari tadi duduk memandangi ishani di sebelah ranveer

"Qey ayo kita jalan jalan keluar beli mainan " ajak Laxmi

"Laxmi sejak kapan kau disini" tanya khailash memasuki ruangan

"Sejak tadi siang , kakak amba menelfon ku aku sangat kaget dan tanpa berfikir aku langsung kesini" jawab Laxmi

QEY tetap terdiam seperti ranveer yang sejak tadi hanya mengamati ishani tanpa berkedip

"Ayah" pangil Qey dengan suara menahan tangis, ranveer mengangkat tubuhnya memeluknya di pangkuan ranveer

"Semua akan baik baik saja Qey, jangan menangis " ranveer mngusap air mata yang mulai membasahi pipi Qey

"Aku takut, ibu akan kenapa kenapa ayah,, ibu tidak bangun bangun, "tangis Qey terdengar sendu,terlihat  jemari ishani bersegarak pelan,

"Ibu " seru Qey mendekekati ishani saat melihatnya mengeluarkan air mata

"Ishani " sering dengan nada suara nya gerakan ranveer mendekati ishani

Ishani berusaha menggerakan jari lainnya namun tubuhnya begitu lemas matanya pun tetap terpejam

"Ibu, ibu bangun ibu bangun" mendengar tangis Qey ishani berusaha sebisanya untuk membuka matanya, namun itu tidak berhasil air matanya saja yang mewakili kesedihan dari hatinya,
Dokter memeriksa keadaan ishani beberapa saat hingga seorang suster membuka Selang oksigen yang membantu ishani untuk nafas, sejak keadaannya koma,, lima jari nya kini sudah bisa tergerakan ishani berusaha mengangkat tangannya untuk memegang kepala Qey yang tidak henti menangis di samping nya, namun gerakan ishani terhenti tanganya kembali terjatuh diranjang saat mendengar suara ranveer memanggilnya

"Buka mata mu ibu ,aku merindukan mu"sendu suara Qey menahan tangis yang sudah tidak kuat ditampung mata nya lagi

"Qeeeeeyyy"lirih suara ishani terdengar membuat kepala Qey dan ranveer menegak seirama memandang ke arah ishani

Pucat sayu terlihat di wajah ishani kini , Qey memandang penuh kecemasan dimatanya
Ranveer tersenyum mengusap rambut ishani

"Qey jangan menangis sayang, ibu baik baik saja " ucap ishani berusaha mengusap air mata Qey

"Ishani apa yang kau rasakan sekarang,, apa kau sudah sehat " tanya ranveer penuh harap

"Ap Qey sudah makan sayang" tanya ishani mengabaikan ranveer, Qey hanya mengangguk

Ishani merasa lain pada tubuhnya, gerakan yang sudah menemaninya beberapa Bulan ini merasa hilang di tubuhnya

Perlahan ishani memegang perut nya,sedangkan ranveer memalingkan wajah dari ishani
Ntah apa yang harus ranveer katakan pada nya kini

"Baby,,,,, baby,,, dimana anak ku "seru ishani kaget saat tangannya memeluk perutnya yang sudah mengecil

Amba dan dokter berlari memasuki ruangan ishani kembali, amba memeluk ishani dengan tangis nya

"Ibu dimana anak ku, ibu jawab aku ibu dimana dia bu" tanya ishani dengan tatapan kosong

"Ishani tenang lah tenanglah nak " jawab amba dengan sesak..... 

"Dokter katakan pada ku dimana anak ku dimana dokter " tangis ishani semakin keras

"Maafkan kami nyonya, benturan di perut mu sangat keras, saat tiba di rumah sakit bayi mu sudah tidak berdetak dan kami harus mengeluarkannya "jelas dokter

"Tiiiiiiiiiiiidakkkkkkkkkkkkk, tidak tidak ini tidak mungkin " teriak ishani membuat nya lemah Qey yang ketakutan menjerit menangis melihat ishani pingsan

****Bersambung ****

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang