episode 109

1.8K 86 48
                                    

Koridor rumah ranveer terasa sunyi dan sepi karna kini semua penghuni telah berada di kamar nya masing masing,,, namun diantara kesunyian itu lirih terdengar suara tangis dari salah satu kamar
Ranveer memberanikan diri untuk mencari sumber suara yang membuat tidurnya terganggu sesaat
Perlahan langkah nya menyusuri koridor
Hingga langkah nya terhenti secara mendadak tanpa di perintah

"Ibu "bisik ranveer saat jelas sumber suara berada di dalam ruangan didepannya

Perlahan ranveer mengetuk pintu  kamar namun amba tidak menghiraukannya
Isak tangis semakin terdengar saat langkah ranveer mulai memasuki kamar
Terlihat amba yang tengah duduk membelakangi ranveer dengan tangan menutupi wajahnya

"Ibu kenapa kau menangis " ucap ranveer menepuk pundak amba membuatnya tersadar kehadiran ranveer

Sigap amba menghentikan tangisnya menyeka air mata yang terus mengalir

"Tidak,,, ibu hanya merindukannya"ucap amba terbata

"Siapa yang ibu maksud " kaget ranveer

"Kembaran...... Ke (Amba tersadar apa yang akan diucapkannya sehingga menghentikan ucapan itu)  kembaran mu ranveer" lanjut amba memalingkan wajahnya

""Milan"tegas ranveer kesal mengingat apa yang dilakukannya dulu

" Ini sudah malam tidur lah ibu "  ucap ranveer sembari menenangkan diri menatap amba sekejap lalu membalikan badan berjalan menuju kamar nya dengan tatapan kesal tangan mengepal mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu saat milan benar-benar menghancurkan hidup nya menyiksanya begitu kejam bahkan hampir membunuh nya
Fikiran ranveer benar-benar kacau sepanjang koridor namun tiba-tiba  langkah nya mulai pelan, ranveer masuk kedalam ruangan yang semua benda didalmnya berwarna pink
Amarahnya seketika hilang saat melihat tubuh kecil yang terbaring di atas ranjang memeluk sebuah boneka
Namun seketika mata ranveer teralih kearah meja belajar Qey nampak sebuah bolpen masih terselip di dalam buku membuat ranveer penasaran apa yang qey tulis sebelum dia tidur
Setelah ranveer mencium kening Qey langkahnya segera menuju kemeja belajar rasa penasarannya tidak lagi dapat di bendung saat terlihat sebuah gambar bertuliskan Ayah, ibu, Qey, kent ,mata ranveer mulai berkaca saat membaca tulisan di bawa gambar tersebut

Teruntuk ayah dan ibu,Qey sangat mencintai ibu dan ayah, jika Qey bisa memutar waktu Qey ingin sekali kembali menjadi bayi kecil kalian yang selalu kalian peluk ,di manja kan nenek , di disayang paman , Qey tidak pernah merasa kesepian , namun kenapa Qey merasa kebahagian itu hilang saat Kent hadir disini semua melupakan Qey, semua tidak peduli pada Qey,,,dulu saat Qey terluka sedikit pun ibu panik sampai menangisi Qey bukan hanya ibu ayah nenek bahkan paman shikar juga panik ,tapi tadi sejak pulang sekolah Kaki Qey terluka ibu dan nenek sampai tidak menyadarinya mereka terlalu sibuk dengan kent,,,
A

yah.... kenapa kau juga melupakan Qey  dimana kecupan mu sebelum tidur,,  dimana pelukan ayah saat pulang Kerja,,
QEY sangat bahagia bisa menjadi bagian dari hidup kalian, terlahir menjadi Putri kecil kalian,,Awalnya
Kebahagian Qey seakan lengkap dengan kehadiran baby kent tapi kenapa ahir ahir ini semua kebahagiaan itu hilang,,,Qey ingat dulu saat ayah terlalu sibuk bekerja dan Qey merasa bosan paman shikar pasti akan mengajak Qey pergi tapi sekarang Paman shikar juga sudah melupakan Qey,,,
Hanya kakek dan mala saja yang masih menyayangi Qey.......

Ranveer tidak lagi sanggup membaca tulisan Qey memutuskan untuk menutup kembali  buku Qey dengan posisi yang sama

Melangkah dengan cepat menuju ranjang Qey membaringkan tubuhnya dengan air mata yang masih deras mengalir di wajah

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang