episode 95

1.9K 97 21
                                    

Semua terasa hening saat ranveer mulai berjalan di koridor rumah sakit menuju ruangan qey diikuti langkah shikar dan ritika di belakang nya

"Aku tidak tahan melihat keadaan Qey ritika " ucap shikar lirih
Saat langkah ranveer memasuki ruangan namun tidak langkah nya, shikar dan ritika lebih memilih diam di luar ruangan sampai ranveer menjelaskan ke hadiran ritika bersama nya,,
Pandangan ranveer seketika tertuju pada  ishani yang tetap Setia berada di samping Qey memegang erat  tangan nya yang kini tengah terlelap

"Ayah " seru Qey perlahan membuka matanya

"Apa kau disitu " lanjut Qey memaksa pandangan ishani mencari sosok ranveer disana

"Ranveer " seru ishani

"Sayang,, " seru ranveer mendekat kearah Qey

"Ayah,, dari mana" tanya Qey polos

"Ayah ada keperluan,,  Qey apa yang kau rasakan sekarang sayang " ranveer mengusap kepala Qey

"Tentu aku baik baik saja,,,  ayah jangan khawatir " ucap Qey tegar

"Ayah janji akan mendapatkan donor untuk mu secepatnya " air mata ranveer tak lagi dapat di bendung seirama dengan air mata yang kini mulai mengalir kecil di mata Qey

"Sayang, " ishani sigap memeluk Qey sebelum ahirnya Qey tersenyum kecil pada ranveer dan ishani

"Ada yang ingin bertemu dengan mu Qey" lanjut ranveer menghadap ke arah pintu diikuti tatapan ishani yang perlahan menuju searah dengan pandangan ranveer

"Ritika ( ishani berdiri dari tempat duduk nya)  shikar??? " ishan merasa kebingungan dengan kilat tatapannya beralih ke ranveer yang masih tetap memandang kearah shikar dan ritika

"Paman,, "seru Qey tersenyum Kecil saat mendengar langkah shikar mendekat pada nya
"Qey "shikar mencium kening Qey mengusap lembut punggung lepak tangan kecil itu

"Apa kau baik baik saja " lanjut shikar

"Tentu,,, apa ada bibi ritika bersama mu paman ,sepertinya aku melihat senyum manisnya " tanya Qey begitu manis

"Hemmm,, heemmm" jawab shikar menahan tangis sembari mengisyaratkan kepada ritika untuk mendekat kearah Qey terlihat jelas diraut wajah ishani banyak pertanyaan yang ingin di tanyakan pada ranveer,, namun ranveer sigap menarik tangan ishani keluar dari ruangan Qey

"Apa ini ranveer " tanya ishani melepaskan tangan ranveer

" ritika yang berhasil menangkap pelaku penabrak an itu,, " jelas ranveer

"Aku tidak percaya,,pasti ritika sudah merencanakan ini ,," jawab ishani yakin

" kali ini tidak,,ritika sudah berubah ishani, percaya padaku apa kau tau,,, ayah puja lah yang melakukan kejahatan ini,,,  dia sudah menghasut Qey selama ini,,, dia tidak sendiri,, Raj,,  ya dia partner ayah puja dalam misi ini ishani " seketika ishani menutup mulut nya merasa kaget

"Dan ritika, dia berhasil menjebloskan mereka kepenjara,,,dengan bukti kuat,,ishani percayalah ritika sudah berubah..dia ingin memperbaiki semuannya " lanjut ranveer menatap ishani

Tanpa menjawab ishani meninggalkan ranveer kembali kedalam ruangan

Namun langkah nya terhenti saat melihat tatapan ritika begitu tulus pada Qey

"Kau anak yang baik Qey,, kau kuat sayang sekuat ibu mu,, kau gadis yang tegar Qey pasti akan sembuh,, percaya pada bibi,, cepat atau lambat bibi akan menemukan donor untuk mu,, Qey jangan Takut Qey tidak sendiri, ayah ibu paman bibi nenek dan kakek akan selalu bersama Qey,, percayalah sayang kau akan mendapatkan kebahagiaan seutuhnya kembali percayalah " ritika mengusap kepala Qey perlahan sembari mencium berulang kali tangan Qey seakan menguatkan keyakinan akan ucapannya,,,  ishani mengusap air matanya yang begitu deras melihat kejadian itu

"Ishani" ranveer menepuk pundak nya sontak ishani mengusap air matanya sebelum membalikan tubuhnya dengan senyum kecil kearah ranveer

*********

Hari demi hari telah di lewati Qey di ruangan yang saat ini membuat nya benar benar penat
Berulang kali Qey meminta ishani membawanya kembali ke rumah setelah 10 hari berada di rumah sakit ternama di mumbai ini,, namun ishani tidak ingin membawanya kembali karna keadannya yang belum stabil, luka di  bagian kepala Qey belum sembuh total,,

"Ishani apa Qey masih saja menangis "  ucap amba merapihkan beberapa selimut yang berserakan di sofa

" ibu biar aku yang merapihkannya,,,  ranveer memang tidak berubah berulang kali aku memintanya untuk kembali merapihkan slimut slimut setelah di pakai namun dia sama sekali tidak mendengar kan ku " ucap ishani berusaha membantu amba

"Tidak,, biar ibu saja,, ibu tidak ingin kau terlalu kecapean ishani " jawab amba membuat ishani tersipu

"Qey tetap merengek untuk kembali kerumah, tapi apa ibu tau dia tetap meminta kembali ke rumah ayah,, dia tidak mau kembali kerumah ranveer ibu aku belum berani untuk menjelaskan tentang Raj yang sudah ada di penjara " jelas ishani kembali duduk di samping Qey

"Untuk saat ini kau lebih baik jangan memberi tau nya ishani biar kan Qey tenang " ucap amba

"Salam ,,Selamat pagi nyonya "  seru seorang suster dengan map biru di tangannya

"Ada apa suster" jawab amba penasaran

"Apa dokter sudah kesini nyonya " lanjut nya

"Belum " jawab ishani singkat

"Maaf suster,,ada beberapa pasien darurat yang harus aku tangani jadi aku sedikit terlambat kesini " saut seorang dokter memasuki ruangan Qey

"Ada apa dokter, apa semua baik baik saja " ujar ishani mendekati dokter
Yang kini mulai membuka map biru yang di berikan suster

"Jangan khawatir nyonya semua baik baik saja,,,,jadi Kita sudah mendapatkan donor mata untuk Qirana Vaghela dan kita sudah memeriksa semuannya,,, bersyukurlah semua cocok dan kita akan melakukan oprasi nya segera,, mungkin siang ini,, apa kau bisa memberikan tanda tangan mu disini

"'Ya tuhan" seru amba bahagia

"Sungguh dokter " seru ishani tidak percaya

"Tapi siapa yang sudah berbaik hati pada Qey " lanjut ishani

"Maafkan kami nyonya,, dia tidak ingin memberi tau namanya,, tapi dia dibawa oleh Nyonya Ritika ,kau bisa menanyakan ini padannya " jawab dokter tegas
Sekali lagi ishani tidak menyangka bahwa ritika yang sudah membantunya lagi

****Bersambung***

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang