episode 104

1.7K 97 19
                                    

Sirene ambulan terdengar begitu menakutkan berhenti di depan pintu masuk rumah sakit mewah di mumbai
Ranveer sengaja memanggil ambulan karna keadaan ishani yang tidak memungkinkan untuk di bawa kerumah sakit dengan mobil pribadi
Sudah 2hari yang lalu ishani meraskan kram pada perut yang begitu dahsyat membuat ranveer sigap membawanya ke dokter,
HPL pun sudah lewat dari tanggal nya namun saat itu dokter mengatakan bahwa semua baik baik saja
Ishani mengalami kontraksi karna bayi sedang mencari jalan keluar nya, namun saat dokter mengecek ishani belum proses pembukaan,, maka ishani di anjurkan untuk kembali...
Setelah 2 hari di rumah, sakit karna kram itu kembali muncul dengan diikuti aliran air ketuban menyusuri paha hingga tercecer di lantai membuat amba dan ranveer semakin panik..... Tubuh ishani sangat lemah saat ranveer menggendongnya keluar dari kamar,

*******
ranveer tak lagi berdaya kini 2 jam sudah dokter menangani ishani,,, namun tidak ada kabar apapun dari dalam ruangan
Laxmi mencoba menenangkan ranveer yang mulai mondar mandir di depan ruang oprasi

"Ayah" teriakan Qey sontak membuat ranveer tersadar

"Bagaimana keadaan ibu " ucap Qey saat ranveer melepaskan pelukannya
Namun ranveer tidak menjawab apapun untuk Qey hanya senyum tipis di bibirnya

"Qey tetap disini bersama nenek laxmi ayah akan kesana sebentar " ujar ranveer mengusap Kepala Qey yang kini mengangguk padanya

"Greeeaaackkkkkk" suara pintu terbuka membuat laxmi terkagaet

"Kakak, bagaimana" ucap laxmi menyadari amba yang ada disana

"Dimana ranveer" tanya amba singkat

"Ranveer ada di sana " ucap lakmi heran

"Laxmi tolong aku,, panggilkan ranveer sekarang " pinta amba,, 
Tanpa lama laxmi pergi meninggalkan amba dengan membawa Qey bersama nya

Dengan langkah gemetar ranveer berlari sepanjang koridor rumah sakit,, perlahan langkahnya memasuki ruang oprasi,, semua terasa sunyi saat melihat tubuh ishani yang terbaring di atas ranjang pikirannya kacau segala pikiran negatif bermunculan air matanya mengalir tanpa komando tanpa menghiraukan semua orang yang ada di sana ,,,,

"Ishani" bisik ranveer melangkah lebih dekat namun langkah nya terhenti saat seorang suster mendekat pada nya bersama bayi di gendongannya

"Oweeeccchhhoweeech"tangis seorang bayi kecil membuat pandangan nya teralih dari ishani

Seketika mata yang sudah basah itu pun melihat begitu dalam wajah kecil yang kini ada di hadapannya

"Ranveer"bisik amba mengusap lembut pundak ranveer dari belakang dengan suara isak tangis nya
Namun ranverr sama sekali tidak menghiraukannya hanya ada satu di pikiran ranveer menyadarkannya dari lamunan

"Dimana bayi ku sus" ucap ranverr saat mendari hanya ada satu bayi di gendongan nya

"Ini bayi mu tuan " ucap suster menegaskannya

"Tidak,, bayi ku kembar kenapa hanya satu yang kau berikan " seru ranveer mulai lepas kendali,

"Ranveer,, ranveer tenanglah " ucap amba seirama dengan tangisannya
Bergegas suster kembali mengambil bayi yang ada di gendongan ranveer,,, 
Tanpa menghiraukan ishani yang terbaring tak berdaya ranveer berteriak semaunnya Membuat dokter terpaksa menarik ranveer keluar dari ruangan

"Tenanglah tuan,, kami bisa menjelaskan nya " seru dokter

"Kakak ada apa kakak" saut laxmi

"Ayah,, nenek "seru Qey ketakutan melihat ranveer menangis

"Dimana ibu ku" tanya Qey lirih

"Tenang lah nak,, ibu mu baik baik saja dia akan segera di pindahkan ke ruang perawatan

"Apa yang terjadi dokter,,, dokter katakan pada ku " seru ranveer dengan mata melotot

"Maafkan kami tuan " ucap dokter singkat

"Ranveer,, hanya satu bayi yang bisa di selamatkan dan itu" tangis amba kembali pecah saat mengatakan kebenaran yang ada membuat lakmi dan Qey reflek membuka mulutnya begitu lebar

"Tidak,, tidak ibu tidak mungkin " jawab ranveer dangan tatapan kosong

"Dimana anak ku,, dimana ibu aku harus melihatnya " teriak ranveer

"Ranveer jaga ishani saja,, biar ibu yang mengurus semua ini " ucap amba

"Tidak aku ingin melihat nya dan ishani bagaima dengannya " ujar ranveer

*****BERSAMBUNG****

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang