episode 77

2.1K 101 38
                                    

Ranveer mengusap setiap tetes air mata yang jatuh membasahi pipi ishani ,ishani sama sekali tidak berkata apapun beberapa saat hingga suara langkah kaki membuat nya menghentikan suara tangis nya

"Qey " ucap ishani menatap ranveer

"Aku ingin bertemu dengannya ishani, aku merindukannya " ucap ranveer menurunkan kakinya dari ranjang

"Tidak ranveer (tangan ishani menghentikan ranveer) ini bukan waktunya, ada sesuatu yang terjadi pada Qey ,aku masih mencari tau nya, aku mohon, nanti akan ku jelaskan apa yang terjadi pada nya,, kau tetap disini dan dengarkan apa yang di katakan Qey jika aku bicara tentang mu " jelas ishani ,

Langkah nya dengan sigap menuju luar kamar,

"Ibu" teriak Qey mengagetkan ishani yang tengah menutup pintu kamar nya

"Kau menangis " tanya Qey melihat mata ishani yang sembab ,
ranveer bergegas mengumpat di balik pintu kamar

"Iya, ibu merindukan ayah, nenek dan semuanya" ucap ishani dengan wajah memelas

"Apa ibu sudah sarapan, apa ibu mau jalan jalan keluar " saut Qey menghindari tatapan ishani

"Apa kau mau kembali ke rumah ayah sayang" ishani memengang lengan Qey

"Tidak, Qey tidak mau, ayah jahat ayah jahat pada ibu, Qey tidak sayang pada ayah (Qey berusaha menahan air matanya membalikan tubuh membelakangi ishani )  Qey benci pada ayah (bergetar mulut Qey sembari memejamkan matanya ) " jawab Qey tegas

"Jelas kan pada Ibu, apa salah ayah di mata mu sayang, kenapa kau menghukum semua orang karna kebencianmu pada ayah,,, " seru ishani

"Qey " ishani membalikan tubuh Qey seketika terkejut saat melihat Qey mereunduk dengan pipi yang sudah basah karna air mata

"Qey, kenapa kau menangis, sayang maafkan ibu, baik lah baik lah kita disini, hanya ada Qey dan ibu tidak yang lain " ishani menguspa air mata Qey, meraih tubuhnya dan memeluknya begitu erat

Ranveer benar-benar binggung mendengar jawaban Qey, tubuhnya lemas karna ketidak mampuan ranveer memeluk Qey disaat dia menangis

*******

Sunyi sepi yang kini dirasakan amba, sejak kemarin sesuap makan pun tidak ada yang masuk kedalam tubuh amba
Khailas sudah lelah membujuk amba untuk makan, berulang kali khailash menjelaskan ishani dan Qey baik baik saja namun Amba sama sekali tidak menghiraukannya

Khailash mencoba menghubungi ishani untuk memberi tahu keadaan amba

"Salam ayah " sapa ishani menjawab telfon khailas

"Ishani apa kalian baik baik saja " saut khailas

"Tentu ayah, ranveer sudah menjelaskan semua nya pada ku tapi Qey masih marah pada ranveer ,bagaimana keadaan ibu apa dia baik baik saja " tanya ishani

"Ishani, amba tidak mau makan, dia sangat merindukan Qey, sepanjang malan juga dia tidak tidur ishani, aku binggung menghadapinya tubuhnya kini lemas" jelas khailas dengan suara lirih

"Lalu bagaimana ayah,aku akan menyuruh ranveer kembali ayah "

"Bukan ranveer yang bisa membuat amba kembali baik  ishani,,, tapi Qey  bujuklah dia katakan padanya amba sangat membutuhkannya "ucap khailas penuh harap

"Segera Suruh supir dan mala kesini ayah, aku akan membujuk Qey sekarang kau jangan khawatir "  jawab ishani melegakan hati khailas

"Baik lah, terimakasih ishani " khailas menutup telfonnya dan segera menemui Mala

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang