episode 74

1.9K 95 49
                                    

Ishani menghentikan taxi yang membawanya dari rumah di sebuah rumah yang tidak asing dia lihat

Matanya memandangi semua yang ada di sekeliling sana

"Ibu ini rumah siapa, apa ini tempat tinggal kita yang baru "

"Iya sayang, Qey ayo kita duduk disana" seru ishani menggandeng Tangan Qey menuju tempat duduk di tengah Taman di halaman rumah itu

"Apa Kau menunggu seseorang ibu" tanya Qey mengamati ishani yang nampak gelisah

"Hemm,,tentu seseorang yang sudah memberi tempat tinggal untuk kita " qey terlihat kebinggungan

"Siapa ibu,apa dia yang kau telfon sejak tadi " ishani mengangguk  mengiyakan pertanyaan yang Qey lontarkan
Seketika pandnagan  ishani tertuju pada sesorang yang berjalan menuju tempat mereka duduk ,senyum Qey mengembang saat menyadari seseorang yang ishani maksud ada di hadapannya

"Kakek nitin " seru Qey berlari ke arah nitin joshi

"Salam ayah "  sapa ishani

"Qey,kakek merindukan mu" ujar nitin menggendong Qey

"Jadi ini rumah Kakek,kenapa Qey tidak pernah di ajak kesini sama ibu,apa kakek sehat ,apa kakek sudah makan  " celoteh Qey membuat ishani dan nitin tersenyum kecil

"Sebelum Kakek menjawab lebih baik kita masuk saja dulu ok " jawab nitin mencium pipi Qey ,sebelum matanya memandang ishani yang terdiam dengan tatapan kosong

Nitin bisa melihat jelas dimata ishani banyak perasaan yang di sembunyikan dalam senyum tipis nya , luka yang begitu dalam untuk di artikan orang lain ,,,,

*******

Sunyi sepi yang di rasakan amba malam ini,, dalam keheningan rumah seakan mati seketika tidak ada kehidupan didalam sana hanya ada tangis dalam kerinduan di hati amba dan semua

Bukan hanya amba yang terpukul atas tindakan yang ishani lakukan ranveer pun begitu terpuruk hingga melupakan Kesehatannya seharian ranveer menyesali apa yang sudah di lakukan pada ishani mengkhiyati janji nya pada ishani dulu, bayangan harsad dan falguni membayangi dirinya semua janji yang sudah dia berikan pada harsad dengan mudah dia langgar sendiri

"Ya tuhan apa yang sudah aku lajukan, aku telah melukai ishani dengan tidak mempercai Cinta nya, benar aku telah menunjukan kebenaran ini namun semua sudah terlambat (ranverr menundukan kepalanya dengan kedua tangan melipat diatas nya)  ishani benar-benar membenciku karna ini, hingga Qey begitu marah pada ku, maafkan aku paman maafkan aku " isak tangis ranveer terdengar sampai ke kamar amba membuat nya merasa iba sesaat, namun rasa kekecewaan amba pada ranveer membuatnya tidak peduli pada ranveer
Amba terus saja memandangi foto Qey yang terpampang di meja kayu tepat di samping ranjangnya
Perlahan amba meraih bingkai yang menambah keindahan foto didalam nya

"Ya tuhan apa yang sudah aku lajukan, aku telah melukai ishani dengan tidak mempercai Cinta nya, benar aku telah menunjukan kebenaran ini namun semua sudah terlambat (ranverr menundukan kepalanya dengan kedua tangan melipat diatas nya)  ishani ben...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cucu ku, cucu ku sayang nenek merindukan mu Qey, kembali lah nenek tidak bisa hidup tanpa mu" tangisnya kini memecah kesunyian di dalam rumah mewah yang sudah lama dia tempati

"Nenek, kau jangan menangis, aku disni aku tidak pernah meninggalkan mu" suara Qey menghentikan tangis amba seketika qey mengusap air mata amba yang terus jatuh

"Qey ,,,qeyy kau kembali sayang Qey jangan tinggalkan nenek lagi" amba memeluk Qey begitu erat dengan tangis dan senyum di wajah nya ,namun seseorang menyentuh pundaknya memaksa amba untuk membuka mata,sontak terkaget saat menyadari tidak ada Qey di dalam ruangan itu matanya terus saja mencari kesemua sudut ruangan yang ada disana namun hanya ada ranveer yang berdiri tepat di sampingnnya

Seketika amba membuang muka pada ranveer

"Ada apa ibu aku mendengar mu berteriak ,apa sesuatu mengagetkan mu" tanya ranveer mencoba meraih tangan amba namun sigap amba menarik tangannya meletkannya di pangkuan nya

"Biasakan dirimu mendengar jeritan ku, karna itu akan terus terjadi sampai Qey kembali " tegas amba

"Ibu, aku tau kau marah pada ku tapi aku juga tidak menginginkan hal ini terjadi, semua ini salah paham, aku akan membawa mereka kembali, percayalah, cepat atau lambat ishani dan Qey akan kembali,,,,  aku berjanji pada mu ibu kau jangan menangis" ranveer mengusap perlahan air mata amba yang terus menetes

"Ranveer, ibu merindukannya, sangat merindukan mereka, ibu takut mereka.....  Mereka....  "Amba memeluk ranveer begitu erat

******
Segelas susu kini sudah ada di Tangan ishani dari kejauah,ishani tidak henti mengamati Qey yang duduk menonton TV bersama nitin,namun pandangan Qey begitu kosong ishani tau Qey menyembunyikan sesuatu dari nya, ishani yakin Qey sangat merinduka nenek dan Kakek nya begitu juga ayahnya

Ishani khawatir Qey tidak akan bisa tidur nyenyak malam ini karna dia tidak pernah bisa tidur sebelum mendapat susu dan kecupan dari amba, perlahan ishani mendekatinya

"Qey, sudah malam minum susu nya " seru ishani

"Iya nenek " jawaban Qey spontan sebelum ahirnya dia tersadar membuat ishani kaget

"Iya ibu, " lanjut Qey meraih gelas yang diberikan Ishani dan pergi meninggalkannya namun tak lama Qey kembali menemui ishani

"aku ingin Ice cream " seru Qey

"Kakek akan membelikannya "saut nitin

"Tidak ayah, ini sudah malam, besok saja kita beli " jawab ishani menatap nitin, namun ishani melihat kekecewaan dimata Qey,

"sepertinya Qey benar-benar menginginkan nya" bisik ishani dalam hati

"Baik lah ibu akan membelikannya, Qey disini bersama Kakek " lanjut ishani, seketika Qey tersenyum

"Mau ikut "

"Ajak lah dia ishani didepan sana ada minimarket biarkan Qey memilih sendiri yang dia mau "seru nitin,
Ishani hanya mengangguk mengiyakan Apa yang di inginkan mereka

Setelah sampai di minimarket Tanpa ishani memberikan abah abah Qey memilih beberapa cemilan favorit nya memilih ice cream kesukaannya,seakan sudah terbiasa di tempat itu qey mengabaikan ishani begitu saja, namun ishani hanya mengamati nya dari kejauhan sembari memeilih semua yang di perlukannya,,,

"Hai bibi, kau disini " tubuh ishani reflek berbalik saat mendengar suara Qey menyapa seseorang di dalam minimarket

"Qey"seru ishani tanpa melihat siapa yang ada di depan Qey sekarng

"Kau bicara dengan siapa " hanya senyum kecil yang Qey lakukan sebelum matanya mengarahkan ishani kearah wanita didepannya
Sesaat ishani terdiam memandang wajah yang tak asing dia lihat, rasa takut ,khawatir cemas membuat tangan ishani spontan menarik Qey menjauh dari wanita tersebut......

****Bersambung****

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang