episode 101

2K 95 30
                                    

Mata sayup terbuka memandangi setiap sudut didalam ruangan dimana kini dia terbaring
Mencari sosok yang selalu ada saat mata terbuka ditengah tidur nya
Namun kali ini tak ada siapapun disisinya

"Dimana ishani" ucap ranveer beranjak meninggalkan ranjang

Perlahan langkah nya menyusuri koridor rumah semakin pelan saat berada di depan kamar Qey,,
Begitu pelan ranveer membuka pintu kamar hanya ada Qey yang tertidur pulas disana

"Apa dia merasa lapar hingga pergi kedapur" bisik ranveer melanjutkan langkah nya menuju dapur namun tak ada siapapun disana
Hingga ranveer teringat satu tempat dimana ishani berada saat tak bisa ditemukannya

Ranveer meLangkah penuh yakin dengan tergesah gesah ,,

"Ishani, kau disini " seru ranveer saat melihat ishani tengah duduk berayun di Taman atas

"Ranveer kau belum tidur"ucap ishani lirih mengisyaratkan ranveer mendekat pada nya

"Apa yang kau lakukan disini " tanya ranveer

"Memandangi Bintang" jawab nya singkat

"Apa yang kau lihat disana " ranveer memandang kearah ishani yang tetap memperhatikan semua Bintang di langit

"ayah ibu nenek ,senyum mereka ada di sana,, aku sangat jelas nelihat itu ranveer" air mata ishani mulai mengalir membasahi pipinya
Sedangan tangan ranveer sigap merebahkan kepala ishani di dadanya

"Kau merindukan mereka " lanjut ranveer mengusap perlahan air mata ishani

"Tentu, bukan hanya merindukannya tapi aku sangat merindukannya" ucap ishani lirih
"Jika mereka berada bersamaku saat ini kebahagiaan ku akan lebih sempurna,,dulu ibu terus bermimpi agar dapat menggendong cucu dari ku tapi semua itu tidak bisa aku berikan padanya,,, " seru ishani didalam tangisnya

"Paman, ibu dan nenek mereka semua sudah bahagia melihat mu ishani,percayalah ibu falguni bahagia melihat hidup mu sekarang " ucap ranveer

"Kau wanita yang kuat sama seperti ibu falguni,, jangan menangis lagi ishani,, paman harsad akan memarahiku jika kau menangis " goda ranveer

"Ranveer" ishani mencubit pinggang ranveer membuat nya geli
Tawa kecil tercipta di antara mereka seketika

*********

Malam telah berlalu di ganti sang pagi yang begitu semangat memancarkan sinar nya

"Apa yang membuat mata mu sembab ishani " tanya amba heran

"Tidak ibu,,, hanya " belum sempat ishani melanjutkan ucapannya sapaan Qey membuatnya memalingkan wajah dari amba

"Apa bekal ku sudah siap ibu " tanya Qey

"Siap, (ishani menjulurkan bekal yang telah siap di atas meja makan)  Qey yang rajin sekolahnya ya sayang " ucap ishani mengusap rambut Qey

"Bye adik kecil Ku,, " lanjut Qey mencium perut ishani sebelum berlalu meninggalkan ibu dan nenek nya

"Ishani,bagaimana kabar disha" tanya amba

"Sudah seminggu ini disha tidak memberikan kabar ibu, mungkin dia sibuk, ow ya ibu apa parul sudah memberi tau mu " ucap ishani

"Tentang apa " heran amba

"Dia mengatakan padaku akan kembali ke mumbai karna manas akan pindah kerja di sini" jelas ishani

"Sungguh,,,  apa laxmi tau ishani " tanya amba

"Entah ibu,, bibi tidak pernah bercerita soal ini pada ku,,,  apa mungkin parul sengaja tidak memeberi tau kan ini pada kalian,, " tebak ishani

"Hahahahah,,  yang pasti aku bahagia mendengar nya ishani,, sudah lah kau istirahat saja "pinta amba mengusap lembut perut ishani

*********

Ranveer merasa gelisah di dalam ruang kerja nya,,
Tangannya meraih hp didalam saku lalu menelfon nama yang berada di atas daftar telfonnya

"Ada apa kau menelfon ku " senyum  Ranveer terpancar saat mendengar ucap seoarang dari sebrang telfonnya

"Kenapa kau marah pada ku sunny,apa kau tidak kasihan pada ku " jawab ranveer

"Buat apa aku kasian pada mu, bukan kah kau tidak pernah kasian pada ku,, semalaman kau ganggu aku dan sekarang saat aku akan tidur kau malah menelfon ku" kesal ishani mengingat kejadian semalam

"Ach kau hanya pura pura marah pada ku bukan agar aku mendekati mu lagi seperti semalam,, " goda ranveer

"Apa kau menelepon ku Hanya ingin menggoda ku saja ,, dasar tuan penghisap "  celoteh ishani tersenyum

"Bukan kah kau suka hisapan ku,, apa lagi saat aku menghisap bagian ....." ranveer menghentikan ucapannya saat ishani berteriak namanya

"Kau akan terus menggoda  ku,,,  aku matikan saja telfonya"ancam ishani

"Tapi bukan kah apa yang aku ucap kan itu benar ishani,,  saat aku mendapatkan Puncak ku kau malah meminta ku mengulanginya " lanjut ranveer diikuti tawa kecil

"Karna kau egois,, kau ingin menyudai permainan saat kau sudah dapatkan yang  kau inginkan sedangkan aku masih dalam proses dan itu pun sudah hampir mencapai..(seketika ishani tersadar apa yang diucapkannya dan menghentikan ocehan mulut nya) ..achhhh ranveer hentikan sudah lah tidak penting sekarang jangan ganggu aku "  tawa renyah terdengar dari sebrang telfon ishani diikuti hela nafas kesal sembari mematikan telfonnya

"Apa apaan,,,dasar ranveer masih satu minggu sudah meminta jatah 3 kali dariku,,,  pantas saja perutku cepat membuncit,,  hahahahah" oceh ishani geli membayangkan kejadian semalam sembari mengusap perutnya yang kini merakan tendang an dari  si twins

*****Bersambung***

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang