episode 113

1.4K 97 40
                                    

Suara tangis terdengar dari kamar Qey begitu keras, bergegas ishani dan shivannya berlari menuju sumber suara disana diikuti langkah amba yang tergesah gesah di belakang nya

"QYA,,, Qya kenapa sayang " shivannya berlari menghampiri Qya yang tengah menangis memandangi Kent begitu Tajam

"Ibu kent nakal,,,  dia merebut mainan ku " adu Qya dalam tangisnya

"Kent,, ayo berikan milik Qya" ucap ishani lembut

"Tidak, ini kan milik kakak Qey, Qya tidak boleh " ucap Kent memeluk erat mainan itu

"Tapi Kent kakak sudah memberikan. Itu buat Adek, ayo berikan " seru Qey

"Tidak,, Qya pulang saja " kesal Kent

"Kent,, tidak boleh bicara seperti itu,, tidak sopan, siapa yang mengajari mu begitu, minta maaf pada Qya dan berikan mainan nya,, atau ibu akan marah pada mu " ujar ishani menatap kent yang ketakutan

"Maaf kan aku Qya,, " ucap kent menjulurkan mainanya

"Shivannya sebaiknya kau ajak Qya pulang saja,,, mungkin dia mengantuk " ucap amba dengan senyum palsunnya

" ibu,, kenapa kau mengatakan itu,,, sudah biarkan mereka melanjutkan mainnya,,,  ayo shivannya " ucap ishani

"Ibu,, disini lah,, Qya tidak mau ditinggal " ujar Qya memelas

"Ada kakak Qey disini,,, jangan takut ya ibu di bawa bersama bibi, jika kau sudah mengantuk bilang pada ibu ya nak" shivannya mengusap lembut rambut Qya yang berdiri di hadapan nya,,

"Aku akan menjaga mereka bibi " jawab Qey tersenyum di balas senyum manis dari shivannya

♠♠♠♠♠

Shikar mulai tak tenang dengan keadaan ini,, perasaan bersalah terhadap ishani semakin besar saat menatap Qya yang tengah tertidur pulas di atas ranjang bernuansa Pink

Shikar mulai tak tenang dengan keadaan ini,, perasaan bersalah terhadap ishani semakin besar saat menatap Qya yang tengah tertidur pulas di atas ranjang bernuansa Pink

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shikar mulai mendekati Qya,, mengusap lembut pipi nya

"Maafkan ayah sayang ,maafkan ayah untuk semua kesalahan ini " ucap shikar memeluk tubuh Qya yang tertidur

"Salah apa shikar" seru shivannya mengagetkan shikar,, sigap shikar menyeka air matanya yang hendak mengalir

"Salah,,,  salah aku memarahinya tadi pagi shivannya " jawab shikar mencari alasan.

"Shikar sepertinya bibi amba tidak suka jika Qya bermain disana " ucap shivannya

"Apa yang kau katakan,,,tidak shivannya bibi juga sayang sama Qya " jawba shikar

"Tidak,, justru aku melihat ranveer dan ishani yang menyangi Qya berlebihan " shivannya nampak memikirkan sesuatu

"Sudah lah,, kau Tidur saja ,,ini sudah terlalu malam kau pasti lelah " shikar mencium kening shivannya dan beranjak meninggalkannya

********

Amba mulai binggung memikirkan hal yang seakan membuat dirinya gila beberapa hari ini,
Bergegas amba mengambil telfon untuk menelfon seseorang

"LAXMI" sapa amba untuk membuka pembicaraan

"Aku takut,, aku binggung apa yang harus aku lakukan. ,,, sepertinya ishani sudah mencurigai ku,, aku harus bagaima " lanjut amba gelisah

"Tidak Lacmi,ntah lah apa aku harus jujur pada ishani dan ranveer saja "  jawba amba

"IBU" seru ranveer dari belakang mengagetkan amba

"Ranveer " amba nampak gelisah reflek mematikan telfon nya dan menarik tangannya kebelakang

"Apa yang kau sembunyikan dari ku,, kejujuran apa yang kau katakan " desak ranveer mendekat

"Ti-dak ,,,tak ada apa apa ranveer,,,  ibu ibu tidak menyembunyikan apapun dari mu " ucap amba terbata

"Lalu kenapa kau ingin jujur pada ku " lanjut ranveer

"Itu,,, itu emmmm ranveer itu" amba memalingkan wajahnya dari ranveer

"Ranveer" seketika ranveer membalikan pandangannya kesumber suara

"Ishani" seru ranveer saat menemukan ishani yang berdiri di depan pintu kamar amba dengan senyum kecil
Ranveer melangkah mendekatinya menjauh dari amba

"Kau belum tidur "ucap ranveer merangkul bahu ishani

"Aku mencari mu,,kau belum minum vitamin mu kan,,,  kau terlalu sibuk hingga melupakan kesehatan mu " jawab ishani penuh sayang

"Ayo "ranveer mulai melangkah meninggalkan amba yang masih ketakutan

"Sejahat ini kah aku,,,  ishani sangat mencintai anak ku,, bahkan dia tetap memperhatikan ranveer walau pun dia sibuk mengurus anak anak nya,,,  ya tuhan berikan kekuatan untuk ku,,,  " bisik amba pada dirinya sendiri

*****Bersambung****

Ranveer Dan Ishani (END) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang