ROOM 2

20K 1K 48
                                    

Perhatian

Aandacht

Di dalam part ini ada beberapa dialog dalam bahasa Belanda, terjemahan ada pada in-line comment setiap dialog. Bila ada kesalahan dalam bahasa Belanda tersebut, kiranya readers bisa memperbaiki, karena author pun tak luput dari salah.

Sekian 😁😁😁

🍁🍁🍁

Sementara di tempat lain. Ada mahasiswi cantik, berkerudung, sedang berkutak dengan jurnal dan buku-bukunya di perpustakaan untuk persiapan presentasinya  minggu depan di kampus bersama dengan ya.., bisa di bilang, dosen killer yang seneng banget kasih deadline nggak kira-kira.

"Jasmine?" panggil seseorang.

Jasmine menonggak, ia melirik dari balik kacamata bacanya. "Eh, Jerry. What's up?" tanyanya ramah.

"Ehm..., lusa ada seminar di kampus kita. Kau bisa datang kan?"

"Lusa ya? Saya ada pertemuan tahunan PPI juga, jam berapa seminarnya?" tanya Jasmine.

"Seminarnya dari jam 8-10 pagi, bagaimana? Saya tidak bisa, karena di jadwal ko-as saya tidak cocok" ujar Jerry.

Jasmine tampak berpikir sejenak sebelum mengiyakan permintaan Jerry untuk datang ke seminar itu.

Itu artinya Jasmine harus buru-buru dari Leiden ke Amsterdam karena acara PPI tepat pukul 10.30 . Padahal 3 hari ini dia mengambil libur dari ko-asnya untuk sekedar rehat dan mengerjakan tugas kampusnya. Huh.

"Jadi, bagaimana?" tanyanya lagi meyakinkan.

Jasmine mengangguk. "Ya, boleh" jawab Jasmine seadanya.

"Okay! Danke schatje. I owe you after seminar" ujar Jerry bahagia saat Jasmine mengiyakan permintaannya.

"Duh, padahal aku kan pengin pergi ke supermarket dulu pagi-pagi. Huuftt, ya udah deh" gumamnya pada diri sendiri.

Setelah selesai Jasmine segera kembali ke apartementnya dan membereskan beberapa baju untuk di bawa ke DenHaag, apartement sementaranya saat ini selama menjalani ko-as.

Jasmine mengayuh sepeda di jalur khusus  sepeda dengan beberapa barang belanjaan di keranjang depannya. Ia terpaksa harus ke supermarket hari ini juga karena rasanya tak mungkin untuk ke supermarket besok atau setelah acara PPI, pasti lelah. Hari ini saja sudah cukup melelahkan.

"Huh, ya Allah, Jas capek" gumamnya sambil menaiki anak tangga satu persatu menuju kamarnya di lantai 3.

Sebelum masuk ke kamarnya, Jasmine biasa mampir ke kamar apartement sebelah untuk memberikan roti baguette, susu, sereal, selai dan keju pada seorang nenek berusia 80 tahun yang hidup sendirian.

tok tok tok

"Excuseer me, Oma. Is dit Jasmine. Meld u alstublieft in?"  katanya dari balik pintu.

"Ah ja, Jasmine. Alsjeblieft schatje" sahutnya dari dalam mempersilakan Jasmine membuka pintu dan masuk ke dalam.

Jasmine masuk dan menghampiri Oma Martha yang sedang duduk di atas sofa dan merajut syal.

"Oma sedang sibuk?" tanya Jasmine dan duduk di samping Oma Martha.

"Tidak juga. Oma sedang membuat syal saja" jawabnya tersenyum manis.

"Untuk siapa, Oma?" tanya Jasmine antusias melihat rajutan syal yang sudah tinggal sedikit lagi selesai.

"Untuk Jasmine"

"Voor mij?" tanya Jasmine memastikan, Oma Martha mengangguk senang dan menyelesaikan sentuhan akhir di ujung syal mengikat benang-benangnya.

Ia lalu mengalungkan syal berajut nama Jasmine di ujung syalnya. "...Oma, dit is prachtig. Bedankt" ujar Jasmine lagi lalu memeluk Oma Martha.

"U bent van harte welkom, lieverd" balasnya memeluk Jasmine lagi.

"...Kamu cantik sayang, tambah cantik dengan syal itu"

"Iya Oma, Jasmine suka. Terimakasih sekali lagi. Oh ya, Jasmine punya sesuatu untuk Oma" katanya lagi lalu menyerahkan paper bag yang di bawanya.

"Bedankt Jasmine. Jadi merepotkanmu...."

"Tidak apa Oma. Oma sudah baik sama Jasmine di sini, sudah kasih Jasmine syal cantik ini juga, lagipula kan sudah jadwalnya Jasmine untuk belikan Oma ini semua" Jelas Jasmine.

"Tapi..., apa uang jajanmu tidak kurang?"

Jasmine tersenyum. "Niet Oma,Jasmine senang bisa bantu Oma. Oma sudah seperti keluarga Jasmine di sini" jawabnya lagi sambil menggenggam tangan Oma Martha lalu Oma memeluknya dengan hangat.

"...Ya sudah, Oma. Jasmine harus siap-siap untuk besok, besok Jas seharian di kampus, kalau ada sesuatu yang perlu di beli telepon Jasmine ya, Oma, dan lusa Jasmine langsung berangkat ke Denhaag setelah acara di Amsterdam. Nanti Jas akan pulang seperti biasa jika libur" jelas Jasmine panjang lebar seperti Cucu pada Omanya.

"Iya lieverd. Hati-hati ya, jangan terlalu lelah ya. Oma tidak mau sampai kamu sakit lagi" ingatnya pada Jasmine.

Jasmine tersenyum pada Oma lalu mengangguk. "Iya Oma, Jas tidak akan sakit lagi kali ini"

"Jasmine, tunggu...." Oma menjeda kalimatnya. Jasmine mengangkat kedua alisnya. "Oma suka kerudung kamu, jangan di lepas apapun alasannya. Oma tahu, Oma paham. Bertahanlah, Jas. I know it's hard for you, but different than others is your choice. Your hijab is your truly identity, your faith and your believe"
Jasmine tak mampu lagi membendung air matanya, ia tahu Oma sangat sayang padanya walaupun Jasmine bukan siapa-siapanya Oma Martha.

Jasmine sering bercerita kala dirinya merasa tersudut dan terkucilkan hanya karena sehelai kerudung yang menutupi seluruh rambutnya.

Sejak awal kedatangan Jasmine ke Belanda beberapa tahun lalu, Oma lah yang paling menerima Jasmine, yang membela Jasmine ketika kerudungnya di hina atau di ejek orang lain, tidak mudah untuk hidup di negeri orang dan menjadi minoritas, Jasmine sempat down dan tidak semangat kuliah, tapi lagi-lagi Oma yang meyakinkan dan menguatkan Jasmine bahwa dirinya mampu melewati fase ini.

Fase awal dan penyesuaian, tak apa menjadi berbeda. Itu adalah pilihan. Oma selalu menekankan hal itu pada Jasmine, itulah kenapa Jasmine begitu dekat dengan Oma Martha karena sejak awal beliau lah yang menerima Jasmine dengan baik.

"Iya Oma, Jasmine tahu. Terimakasih sudah mengingatkan dan menguatkan Jasmine" ujar Jasmine di sela pelukannya pada Oma yang masih mengelus punggung Jasmine dengan sayang.

"That's what i'm supposed to do, Jasmine. Karena seharusnya seperti ini,  bukan saling menjatuhkan. Sabar ya" balasnya saat Jasmine mengendurkan pelukan dan menatap Oma dengan matanya yang berair.

Jasmine tersenyum haru. "Jasmine kembali ke kamar ya Oma..., permisi" ucap Jasmine berpamitan pada Oma untuk kembali ke kamarnya.

🍁🍁🍁

Holla aku kembali 😂😂
#awastypo

Find me on Ig (@) asyifaelramonav

#dahgituaja

Danke,

Ifa 💕

3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang