"Mbak Al, Kavin demam tinggi"
Suara di telepon dari Bian tadi saat Aliya dan Adrian masih dalam perjalanan pulang dari rumah sakit membuat Aliya panik. Pasalnya, si bungsu jagoannya ini tidak pernah sakit seperti ini.
Begitu sampai di rumah Mama, Aliya lantas membuka pintu mobil dan masuk ke rumah. Dari ruang tamu terdengar suara Kavin yang menangis di gendongan Bhima.
"Kav..." Suara tangis Kavin langsung berhenti begitu mendengar suara mommynya. "Berapa demamnya, mam? Dari jam berapa?" Aliya lantas mengusap kening Kavin dan semakin terasa panas.
"39 kak, udah dari sejam yang lalu, muncul ruam juga. Mama baru bisa periksa panasnya aja, Kavin nggak mau lepas dari Bhima" jelas Mama sambil menyingkap selimut tipis yang tersampir di badan Kavin.
Bhima tadi membuka baju Kavin dan bajunya lalu Kavin di peluk di atas dada Bhima.
"Ya Allah, nak..., tumbennya kamu begini. Yuk sama mom yuk, periksa dada dulu yuk?" Bujuk Aliya.
"NOOOOOO" pekiknya. "Nggak mauu..., Kavin nggak mauu, Kavin nggak pa-paa huaaaaaa" tangisnya pecah saat Adrian tiba-tiba mengangkat Kavin dari pelukan Bhima.
"Jagoan daddy kok begini..., yuk periksa bentar ya. Ayok mom.." Adrian memangku Kavin lalu Aliya mulai memeriksa jagoannya.
"Cup sayang cup...."
Kavin terus memberontak di pangkuan daddynya selama Aliya memeriksa dada dan perutnya. "Kita ke ER aja yuk, mas, kita cek ini dbd atau campak, soalnya Kavin emang dari kemarin udah batuk, pilek juga dari beberapa hari lalu"
"Ya udah, yuk kita ke ER"
Kavin segera di gantikan baju dan di bawa ke rumah sakit, tetap di gendongan Bhima tak mau lepas.
"Dek, tolong ketikin ke tante Jasmine. Bilang nanti Om telepon, sekarang mau ke ER dulu" pesannya pada Bryna sebelum keluar.
"Iya Om" Bryna langsung mengambil ponsel Bhima di saku belakang lalu mengetik pesan di Line.
"Tante Jasmine? Tante, maaf ya, Om Bhima lagi ngurus Kavin dulu. Demam, rewel nggak mau sama mom atau daddy. Maaf ya tante, nanti Om telepon katanya- Bryna, ponakannya Om Bhima"
Dan setelahnya Bhima segera masuk mobil bersama Aliya dan Adrian juga Kavin yang masih rewel.
Sementara di Belanda....
Line
Jasmine lantas membuka ponsel saat melihat pesan dan hanya di baca saja karena merasa matanya terlalu berat untuk melihat lebih jelas.
"Kav sakit? Ya Allah..., kan tadi baru main sama Bhima, ck!" Gumam Jasmine
Efek obat tadi baru terasa lagi dan Jasmine kembali tertidur setelah mendapati pesan tersebut dari Bhima namun yang menulis pesan adalah Bryna.
🏥🏥🏥
Emergency Room Kemang Children And Woman Medical Center
"Baringin di sini, Bhim"
Kavin masih berontak tidak mau lepas dan pada akhirnya Bhima ikut bebaring di brankar karena enggan berpindah ke gendongan Daddynya.
"Aakk dulu sayang, Kavin buka mulutnya nak" Aliya mengarahkan penlight ke rongga mulut Kavin lalu setelagnya memasangkan infus pada tangan kiri Kavin dan meletakkan alasnya agar tidak lepas kemana-mana.
Lalu suster mengambil sampel darah untuk di bawa ke lab saat Kavin mulai tenang setelah di pasang infus, Kavin kembali tertidur dan tetap tidak ingin jauh dari Omnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
General FictionPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...