You were my strength when I was weak
You were my voice when I couldn't speak
You were my eyes when I couldn't see
You saw the best there was in me
Lifted me up when I couldn't reach
You gave me faith 'cause you believed
I'm everything I am
Because you loved me
💕💕💕
Den Haag, Netherlands
Tahun dan Bulan berganti, sudah dua bulan Bhima dan Jasmine menjalani rutinitas normalnya kembali di negeri kincir angin ini dengan Bhima yang pergi-pulang Leiden-Den Haag-Leiden setiap harinya.
Banyak dari teman-teman Jasmine lainnya yang kaget begitu mendengar kabar pernikahan Jasmine yang di helat saat pulang ke Jakarta November tahun lalu. Ada juga yang kecewa dengan keputusan Jasmine mengakhiri status singlenya, mereka yang kecewa tak lain adalah para fans dari Jasmine sendiri. Hahaha.
Bhima juga sih, yaa hitung-hitung hari patah hati se-rumahsakit lah. Hahaha.
Sudah dua bulan belakangan ini juga hanya telepon dan pesan whatsapp dari Suster Irna yang di dapatnya rutin setiap hari demi memantau Chika di Jakarta. Tersisa empat bulan lagi, ya, empat bulan lagi Jasmine akan pulang ke Jakarta, bertemu dengan si kecil. Jasmine sudah rindu tak karuan.
Sejak tadi ia terpekur memandangi layar ponselnya, Chika sedang demam. Suster Irna bilang Chika kerap mengigau memanggil Ayah dan Bundanya, Jasmine tahu, Chika sakit karena rindu. Ia sudah mengabari Aliya untuk datang mengobati Chika agar dirinya tak khawatir di sini.
"Sabar ya Chika sayang, sebentar lagi Bunda pulang, sebentar lagi..." Gumamnya. Ia sedang duduk di nurse station, jaga malam sekarang bersama Meghan.
"Are you okay?" Meghan duduk di samping Jasmine yang pandangannya sedang mengawang kemana-mana.
Jasmine menggeleng.
"Something wrong with your daughter?"
Ia mengangguk. "She sick," ucapnya pelan. "She missed me," tambahnya.
Meghan merangkul tubuh Jasmine, mencoba untuk memberi kekuatan pada sahabatnya yang satu ini. "She will be fine. Di sana banyak yang menjaganya," ujar Meghan, Jasmine hanya bisa diam terpekur sejak tadi.
Suster Irna menelepon saat dirinya baru saja sampai di rumah sakit dan mengirimkan foto Chika yang sedang tertidur dengan demam 39,5 derajat. Kalau saja jarak Belanda ke Indonesia hanya dalam hitungan menit, ingin Jasmine kembali pulang dan merawat sendiri Chika tanpa harus ketar-ketir seperti ini.
"Seperti inikah khawatirnya Ibuk kalau aku sakit?" Batinnya.
Ah, sepertinya Jasmine harus menghubungi Bhima, dia pasti belum tahu kalau Chika sakit. "Aku keluar sebentar. Call me if you need help," pesannya pada Meghan yang di jawab anggukan olehnya. Jasmine berjalan ke tempat yang cukup sepi, ia segera mengambil tempat di pojok ruang tunggu rumah sakit.
Menghadap jendela, memandang Den Haag yang bertabur cahaya lampu dari gedung sekitar, Jasmine menghubungi Bhima yang juga sedang jaga malam di rumah sakit. Beberapa kali Jasmine menelepon namun tak ada jawaban dari Bhima di seberang sana. Sepertinya Bhima sedang sibuk, tak seperti dirinya disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIES
Fiksi UmumPUBLISHED 8 Sep 2017 (17+) Mempertahankan prinsip di tengah keminoritasan bukanlah hal yang mudah di lakukan. Namun bagi seorang perempuan yang bisa membuat Abhimata Satrio jatuh hati dan bertekad untuk mendapatkan hatinya itu adalah satu tantangan...