ROOM 48

9.5K 566 172
                                    

Ponsel Jasmine bergetar, layarnya berkedip Emergency Call.

"Pagi," sapa Jasmine di ujung telepon

"...."

"Jaga jam berapa sus?"

"...."

"Ya udah. Sebentar lagi saya ke sana ya."

Klik.

Jasmine mendesah pasrah. Weekend nya harus sedikit terganggu dengan jadwal jaga dadakan menggantikan temannya yang anaknya sakit.

Yap, Jasmine sudah kembali ke aktifitasnya semula. Hubungannya dengan Bhima juga sudah sangat membaik.

Ini hari sabtu, masih pagi dan harusnya ia menemani Chika ekskul renang hari ini. Jasmine jadi bimbang, tapi ia sudah terlanjur mengiyakan permintaan Suster saat tadi di telepon.

"Mas, aku jaga. Tadi di telepon, gantikan dr. Dian anaknya sakit." ucapnya begitu Bhima keluar dari kamar mandi.

"Ya udah, nggak apa-apa. Nanti Chika sama mas. Kamu berangkat aja ya," sahut Bhima menepuk pelan kepala Jasmine.

Jasmine mengangguk lalu keluar dari kamarnya lalu ke kamar Chika. Pintu kamar Chika terbuka, dia sedang memasukkan pakaian renang dan pakaian ganti juga handuk dan peralatan mandi. Jasmine tersenyum melihatnya, Chika sudah bisa mandiri di usianya yang akan menginjak 8 tahun.

"Kak," panggilnya.

"Iya bunda??" sahutnya.

Ah, mata besar itu berbinar. Jasmine jadi tak tega. Jasmine masuk ke dalam dan duduk di tepi kasur.

"..bunda jadi ikut, kan?" tanyanya masih bersemangat.

"Kakak sama Ayah aja ya? Bunda jaga kak, maaf ya." ujarnya menyesal.

Raut wajah Chika seketika berubah, langsung cemberut begitu mendengar ucapan Bundanya. Lalu ia hanya diam. Sedetik kemudian ia buka lagi koper mininya, ia rapikan kembali isinya dan di kembalikan ke lemari.

"Kak, kok dirapikan lagi?" tanya Jasmine heran. Chika masih diam. "Kan sama ayah kak?"

"Nggak mau!" Chika keluar dari kamarnya, ia hanya ingin Bundanya. Itu saja.

"Yang, kenapa?" Bhima muncul setelah mendengar suara Chika.

"Nggak mau renang, tuh lihat. Isi tasnya dimasukkin lagi ke lemarinya," tunjuk Jasmine ke arah koper mini yang masih tergeletak di atas kasur.

"Udah kamu berangkat sana. Biar Chika sama aku, biar aja dia nggak mau ekskul. Nanti sore aku ajak dia jemput kamu deh,"

"Tapi---"

"Udah, kamu berangkat." ujarnya lagi memberi izin.

"Iya deh." setengah hati Jasmine menyeret tubuhnya menuju kamar dan segera berganti baju kerjanya.

Kemeja biru polos, pashmina putih yang membalut kepalanya serta celana panjang hitam menutupi kaki jenjangnya. Jasmine keluar dari kamarnya lalu menyampirkan snelli di lengan kiri dan kanannya menenteng tas.

Ia menuju halaman belakang, terlihat jelas Bhima sedang membujuk Chika yang masih bersidekap tangan dan cemberut tak ingin Bundanya pergi jaga ke UGD.

Jasmine lantas menghampiri putrinya, ia paham ini hari libur, biasa mereka pasti setelah ini mengunjungi Yangti dan Yangkung di Cilandak. Namun mau tak mau Jasmine harus jaga hari ini dan membatalkan semua janjinya dengan Chika.

"Kak, bunda pergi dulu, ya?" pamit Jasmine lalu mengecup kepala putrinya. Namun si kecil enggan salim.

Jasmine pasrah kalau akhirnya Chika akan ngambek begini. Nanti ia akan jelaskan betapa profesinya ini sangat tak menentu waktu, dijelaskan pelan-pelan pasti Chika akan mengerti.

3. Make You Feel My Love// PRAYUDA SERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang